Bunda Pingsan : Part 24🌹

2.2K 112 3
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

" Kak Lio, aku datang !!"

Lio tersentak saat mendengar seseorang berteriak memanggil namanya.

" Astaga apa apaan anak itu berteriak tak jelas, dikira ini hutan apa"

Lio menggerutu di dalam hati atas kelakuan adik laknatnya itu,adik?! ya benar tak salah lagi, yang berteriak memanggil nama Lio adalah sakha adiknya.

" Lo gila ya, kenapa pake teriak-teriak segala sih, ini sekolah bukan hutan kalau kau mau tau."

" Tau kok, siapa bilang ini kuburan"

" Hais sudahlah ,mau apa kau kesini"

" Emang gak boleh ya menemui kakak sendiri"

" Gak usah datang kalau hanya bikin malu"

Sakha mengernyit tanda tak suka dengan perkataan kakaknya itu.

" Maksud Lo apa kak, gue kesini kan cuman mau ngajak Lo ke kantin bareng"

" Harus gitu pake teriak-teriak segala?"

" Ya udah sorry-sorry ,Lo sensian amat sih jadi orang, udah kayak ibu-ibu yang lagi pms tau gak"

" Terserah, gue lagi males berdebat"

" Ye , lagian siapa yang ngajakin Lo berdebat, gue gak ngerasa tuh"

" Yayaya"

" Cepetan , Lo lelet banget sih, dari tadi masukin buku gak kelar-kelar, gue laper tau kak"

" Ya udah diam dulu biar cepat selesainya"

" Iya-iya gue diem"

" Dari tadi kek"

Sambil menunggu Lio yang beberes, Sakha mengendar kan pandang nya ke seluruh ruangan yang ada disana.
Sepi , itu yang dia tangkap, jelas sih kalau sepi , karna siswa -siswi lain lebih memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka masing masing karna ini jam istirahat.

Tapi Sakha merasa heran saat melihat seorang lelaki yang duduk di kursi pojok paling belakang dengan posisi kepala yang di telungkup kan ke atas meja, dengan bantuan tangan sebagai tumpuannya.

" Udah selesai, yuk berangkat"

Lio mulai melangkahkan kakinya keluar dari kelas, tanpa melihat kebelakang, sedangkan Sakha masih di posisi yang sama seperti tadi, tanpa tau bahwa Lio sudah lebih dulu di depannya.

Lio yang merasa heran, tiba tiba saja jalannya hening tanpa suara, karna tak biasanya adiknya itu bisa diam, Lio membalikkan badannya ,dan benar saja perkiraannya, bahwa adiknya itu tak ada disampingnya.

Lio kembali memasuki kelas untuk mengupati adiknya itu , dapat Lio lihat bahwa Sakha masih betah di posisi seperti tadi, saat dia meninggalkan anak itu.

Tak Di Anggap  { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang