12. PECAHAN

97 17 0
                                    

"Kenapa kau lama sekali?" Aku menatap pria ini dengan kesal. Aku sudah menunggunya sejak tadi di luar gerbang.

Katanya hari ini kami akan pergi melihat kembang api. Aku sudah menunggunya sampai tanganku membeku, dia benar-benar menyebalkan

"Maafkan, aku. Aku harus mengurus banyak hal."

"Apa urusan kantor pusat lagi?"

"Iya, mereka memintaku untuk menyelesaikan misi besok. Kau tidak apa-apa jika rencana makan malam kita ditunda?"

Jika karena kantor, aku tidak bisa melarang atau marah padanya.

"Masih banyak malam lainnya, kita bisa mengganti jadwal. Aku akan meminta pada restorannya nanti untuk menggeser jadwal makan malam kita."

"Maafkan, aku! Kau pasti sangat menantikannya."

"Sudahlah, sekarang kita akan menonton kembang api. Malam ini temani aku!"

"A-pa?"

"Hahaha... Kenapa wajahmu merah? Aku hanya memintamu menemaniku tidur lewat telepon."

Dia menutup wajahnya yang begitu merah. Apa yang pria ini pikirkan? Kami baru 19 tahun! Apa dia memikirkan hal lainnya? Aku menahan senyumanku. Dia sangat lucu ketika malu.

"Blossom, jangan menggodaku!"

"Tuan tampan ini, aku tidak menggodamu. Kau saja yang memikirkan hal lain." Aku menjulurkan lidahku.

Para pria sama saja!

"Awas kau!" Dia mengejarku dan mencoba menangkapku. Dia tak akan bisa! Aku lebih kuat dan cepat darinya.

"Arghttt..."

"Kau tidak bisa lari dariku!" Dia memeluk tubuhku dari belakang. Aku tidak bisa lari dari kejarannya. Kakinya sangat panjang, dia bisa berlari seperti cheetah.

"Curang!" Aku mendongak melihatnya.

"Tidak ada yang curang untuk menangkap kelinci ini!" Dia mencium keningku.

Aku mendengus kesal, dia sangat manis. Aku jadi sangat malu! Menyebalkan!

❄️❄️❄️

Semakin lama tindakan ku dan orang itu tidak terkendali. Apa umur kami sama? Aku memijat kepalaku, hari ini aku akan menantang seseorang. Mungkin ingatanku tentangnya akan datang setelah pertarungan ini. Tapi siapa dia? Aku menutup keningku, rasanya dia baru saja menciumnya. Menyebalkan!

Aku bersiap dan pergi menggunakan robot menuju tempat pertandingan. Bagaimana cara menantang seseorang? Apa aku perlu turun ke tempat pertandingan dan mengatakan ingin menantang Enzo Dexter?

Bagaimana ini? Dimana Dean?

Aku harus menunggunya di tempat ini.

"Blossom?"

"Eugene? Kenapa kau disini?" Aku mendongak melihat Eugene datang dengan pakaian biasa bukan pakaian pengawasnya. Dia juga tidak memakai kacamatanya lagi, apa dia sedang tidak bertugas?

"Aku ingin melihat pertandingan. Apa kau juga ingin melihatnya?"

"Aku ingin menantang seseorang dengan temanku. Aku sedang menunggunya."

"Maksudmu Dean?"

"Iya! Apa kau melihatnya?"

Dimana anak itu? Apa dia lari ketakutan? Tidak mungkin Dean akan pergi begitu saja, ini menyangkut poin dan peringkatnya. Aku sudah berniat untuk membantunya. Jika dia lari karena takut melawan Enzo, aku akan menarik tubuhnya.

"Mungkin dia di dalam, ayo!" Eugene mengeluarkan tangannya.

Apa dia di dalam? Aku menerima uluran tangannya.

"Blossom!" Dean menghentikan tanganku.

Kemana saja dia? Aku sudah menunggunya sejak tadi! Dean menarik tubuhku dan membawaku pergi. Sekarang dia justru tergesa-gesa pergi. Dean membawaku masuk ke dalam, tempat ini lebih aneh dari tempat penonton. Apa disini tempat untuk kami menantang seseorang? Aku sangat bersemangat!

"Kau hanya perlu sebutkan namamu. Ini pertandingan awal, siapa saja bisa menantang pengendali lain."

Aku mengangguk dan berjalan ke arah pintu. Aku hanya perlu sebutkan namaku. Ada seseorang yang menunggu dengan pakaian pengawas. Jadi, apa disini?

"Siapa kau?"

"Aku ingin bertarung!"

"Siapa namamu?"

"Blossom."

Dia membuka pintu dan mengabari seseorang menggunakan alat komunikasi di telinganya. Aku melihat ke atas, sudah banyak orang yang berteriak-teriak memanggil namaku. Bukan pujian, tapi seorang pecundang yang lari dari pertandingan kemarin. Aku berjalan masuk ke arena setelah namaku dipanggil.

Aku akan membuktikan, aku tidak lari karena takut. Tapi karena aku sakit lagi. Sekarang, aku sudah merasa sangat baik untuk bertarung dengan seseorang.

"SIAPA YANG AKAN KAU LAWAN?"

"Enzo Dexter!"

Seseorang turun dari atas menggunakan tanamannya. Dia menatapku dari atas ke bawah, apa karena aku menggunakan kaos dan celana training lagi? Aku tidak tahu baju apa yang harus kupakai. Kami bukan sedang di dalam ajang fashion show. Ini adalah ajang kemampuan dan kekuatan.

"SILAHKAN PILIH TEMAN KALIAN UNTUK MENEMANI DALAM PERTANDINGAN INI!"

"Aku memilih Dean Kingston!"

Dean berjalan dengan percaya diri, kami pasti bisa menang melawan Enzo. Siapa yang akan dia panggil? Enzo tersenyum aneh.

"Cleo Tan!"

Apa? Apa yang baru saja dia katakan?

Seorang wanita datang dengan bunga besar yang mengantarkannya ke dalam arena. Kenapa mereka saling mengenal? Aku mengusap kepalaku, kepalaku harus tetap aman sampai akhir. Aku melihat Dean yang tersenyum pasrah.

"Dean, ayo bicara!"

"Kita akan bunuh diri!" Dean menatapku marah. Itu bukan salahku jika Enzo memanggil Cleo.

"Bagaimana dengan rencana pingsan?"

"Blossom, lawan kita adalah dua pengendali tanaman. Bagaimana cara kita menang atau bertahan?"

Aku juga tidak tahu.

"MULAI!!"

Aku belum membuat rencana, aku meraba tanah dan membuat dinding es yang sangat tinggi. Membuatnya berkali-kali sampai lapisan dinding menjadi sangat tebal. Rambutku sudah berubah menjadi biru terang.

"Dean, aku bisa membakar tanaman?" Tanyaku.

"Aku bisa membuat api unggun."

"Jika mereka menyerang, kau bakar saja tanaman mereka. Buat pedang api sungguhan, yang kau buat hanyalah pisau untuk masakan. Tunjukan padaku, kau juga bisa melakukannya Dean. Tunjukan pada mereka, kau tidak bisa mereka hina."

Dean mencoba membuat pedang api. Sekarang ukurannya lebih besar daripada kemarin.

"Tunjukan amarah mu Dean, kau punya rambut yang merah menyala. Kau pasti bisa, tunjukan seperti ini!" Aku mengeluarkan pedang api.

Dia harus terbakar agar bisa membuat benda yang berguna. Tanaman muncul dari atas es dan mulai menyerang kami. Aku mencoba memotongnya dengan pedang api. Tanamannya terpotong dan menggeliat seperti seekor cacing.

"Arghttt..." Kakiku terjerat tanaman merambat dan menarik tubuhku ke atas.

Mereka tak bisa diremehkan.

❄️❄️❄️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

PENGENDALI ( END )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora