Milikku

1.4K 103 63
                                    

Detak jantung win berdetak sangat kencang seiring dengan tatapan Bright yang tajam seolah menusuk matanya sehingga terasa sangat perih. Win tidak berkedip ketika Bright sudah berada tepat didepan matanya dan merasa khawatir dengan apa yang akan dikatakan oleh Bright.

Lalu apa yang harus win lakukan??

Bright menaikan satu alisnya sembari memiringkan kepalanya seolah berpikir sejenak apa yang suami dan pria itu lakukan malam-malam begini . Tapi tunggu ... Sejak kapan dia menganggap win sebagai suaminya?

"Aku ... Aku baru saja akan pulang" Ujar win tergagap.

Bright tersenyum tipis melihat wajah win yang gugup dan suaranya yang bergetar.
"Aku datang untuk menjemputmu" Kata Bright sembari tersenyum yang membuat win bingung.

"Kenapa melihatku seperti itu? Ada yang salah suamimu menjemput pulang kerja?" Ujar Bright sembari melirik pria disamping win. Bright semakin merasa puas saat melihat wajah terkejut pria itu. Tapi tunggu dulu ... Itu artinya pria itu tidak tahu kalau win sudah menikah? Jadi win tidak memberitahu statusnya yang sudah menikah dan berpura - pura sebagai seorang perjaka? Berpikir seperti itu membuat Bright kesal dan kembali menatap tajam win.

Win melirik Nani yang juga meliriknya seolah meminta penjelasan dari perkataan Bright. Dan sepertinya Nani sangat bingung dengan situasi saat ini.

"Perkenalkan ini suamiku, Bright Vachirawit. Dan ini bos ku pemilik cafe, pak Nani. " Ujar win memperkenalkan Bright dan Nani.

Tahu hatinya terkejut dan sedikit kecewa, tapi Nani tidak ingin membuat semuanya semakin jelas terlihat dan tidak ingin ada salahpaham. Sembari tersenyum Nani mengulurkan tangan mengajak Bright untuk berkenalan dan Bright pun menyambutnya dengan baik.

"Kalau sudah ayo pulang" Ujar Bright pada win sembari berlalu lebih dulu masuk ke dalam mobil. Win mengerti .

"Terima kasih untuk hari ini" Ujar win pamit pulang lebih dulu. Sedangkan Soo Nani hanya bisa menganggukan kepala tanpa bisa mengatakan apapun ataupun bertanya sejak kapan win menikah.

***

Sesampainya dirumah, Bright masuk lebih dulu. Pria itu juga tidak mengatakan apapun sejak tadi, ini sangat aneh tidak seperti biasanya.win tahu kalau Bright kesal , tapi kenapa pria itu hanya diam saja. Sikap diam Bright justru membuatnya semakin khawatir.

Win masuk ke dalam kamar mereka, disana tidak ada Bright. Tapi sepertinya Bright sedang mandi, lampu kamar mandi menyala dan shower yang bergemericik menandakan seseorang sedang berada didalam.

Sejenak win merasa lega, buru - buru win manaruh tas dan mantelnya secepat mungkin bergegas turun kembali untuk menghindari Bright. Hatinya tidak tenang dengan sikap Bright saat ini.

"Tutup pintunya!!"

Win terpaku saat dia baru saja menarik gagang pintu dan langsung terdiam saat suara Bright kembali mengintrupsi untuk menutup pintu.

Tanpa bantahan win kembali menutup pintu dan berdiri didepan dengan wajah cemas.

"Kemari" Ujar Bright meminta win mendekat. Win mengangkat kepala, tidak ingin Bright berucap 2 kali , win pun mendekati pria itu.

Bright memberikan handuk kecil pada win sehingga win menatap Bright tidak mengerti yang dimaksud pria itu.

"Keringkan rambutku" Ujar Bright dan sekarang dia sudah duduk ditepi ranjang menunggu win mengeringkan rambutnya. Win sempat bingung dengan permintaan Bright, tapi dari pada banyak pertanyaan dan semakin membuat pria itu marah, lebih baik dia melakukan apa yang diinginkan pria itu.

Win mengusap rambut Bright dengan hati - hati mengeringkannya, melakukannya selembut dan sehalus mungkin. Bright memperhatikan win melalui cermin, dia menatap lekat wajah win yang lembut dan menikmati sentuhan jemarinya pada kulit kepalanya. Bahkan win menyisir rambutnya dengan jemarinya dan itu semakin membuat brighy merasa nyaman.

OVERDOSE [BRIGHTWIN]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang