Pisah

2K 59 0
                                    

.......

Kala itu seseorang mengirimkan pesan singkat pada Abela, abela tidak hanya tekejut pada isi surat melainkan pada nama pengirim nya, dia tidak menyangka jika orang tersebut lah yang mengirimkan surat ini pada nya, Abela bergegas ke alamat yang di berikan oleh pengirim surat.

"Akhir nya gue bisa ketemu dia lagi," ucap Abela senang.

Gadis itu pergi seorang diri, tidak butuh waktu lama Abela pun sampai di alamat tersebut, dia melihat sebuah mansion tua mewah, namun terlihat sangat klasik, dia melangkah mendekati gerbang, saat dia hendak menekan bel di pintu, tiba-tiba saja pintu terbuka.

"Selamat datang nona!" ucap kedua satpam tersebut.

Abela pun di persilakan untuk masuk, kedua satpam itu hanya mengantar nya sampai depan pintu mansion saja, dia hendak masuk kedalam mansion, namun dia urungkan niat nya karna tempat ini sangat mencurigakan, apa ini aman atau tidak, dia tidak tahu, dia harus percaya dengan isi surat aneh itu.

Saat hendak membuka pintu, seorang gadis seumuran nya membuka pintu dahulu, kedua nya pun berpapasan seketika.

"Liora!" kaget Abela, dia tidak menyangkan jika sahabat lama nya masih hidup.

"Abela." kedua nya pun saling memeluk untuk melepaskan rasa rindu, penampilan Liora sangat berubah, dia memakai pakaian serba hitam, saat memeluk Liora, Abela mencium bau darah.

"Lo terluka?" tanya Abela sambil melepaskan pelukan Liora.

"Iya, abis ketusuk pisau tadi, tapi udah di obatin sih, cuma lupa ganti baju, " jawab Liora dengan santai nya.

Abel di posisi itu hanya terdiam menganga, mengapa Liora sangat santai mengucapkan hal seperti itu, jika di posisi itu pasti Abela sudah tidak kuat berjalan selama satu bulan.

"Ayo masuk, ada yang harus di jelaskan," ajak Liora.

"Maksud nya?"

"Udah, masuk aja dulu, nggak bisa jelasin di disni," sahut Liora.

Abela pun di ajak ke ruang tamu, disana kedua nya mulai percakapan.

"Lo tahu siapa yang pukul lo di rumah sakit?" tanya Liora mengejutkan Abela.

"Kok lo tau?" tanya Abla terkejut.

"Tentu aja gue tahu, orang yang suruh dia adalah Alen," sahut Liora.

Wajah Abela langsung berubah kaget, dia sudah menduga jika Alen lah yang melakukan hal ini, namun dia lebih curiga lagi dengan seseorang yang tiba-tiba saja muncul.

"Dan mantan pacar suami lo balik lagi kan?" tanya Liora di luar dugaan Abela.

"Ko lo tau itu? Lo tau gue udah nikah?" tanya Abela dengan wajah kaget.

"Semua nya gue tahu, ada satu hal yang di sembunyikan sama suami lo," ucap Liora.

"Apa?" tanya Abela.

"Ayah lo meninggal bukan karna di bunuh tanpa sengaja oleh orang gila itu, tapi suami lo yang suruh dia," beritahu Liora dengan santai nya sambil sesekali menatap Abela.

Deg!

"Nggak mungkin, nggak mungkin Rayen pelaku nya," ucap Abela tidak percaya, dia tahu Rayen selama ini menerima diri nya dan juga keluarga nya, dia tidak peduli dengan keadaan ayah Abela.

"Terserah lo mau percaya atau nggak, gue cuma kasih tahu lo aja sih," ucap Liora kemudian melangkah pergi dari sana, dia bahkan hanya berucap tanpa bukti.

Abela segara melangkah pergi dari sana, dia yakin ucapan Liora barusan hanyalah tipuan saja, tapi mengapa wajah Liora sangat serius, namun gadis itu pergi begitu saja tanpa memberikan bukti yang jelas pada Abela, apa dia pikir Abela tidak butuh bukti.

"Gue harus pastikan semua ini,"

.......

Terlihat seorang gadis yang sedang berdiri di layar komputer dia melihat sebuah vidio dimana seseorang memberikan pisau dan menyuruh pasien rumah sakit jiwa untuk membunuh salah satu pasien juga yang ada disana.

Dengan jelas vidio itu menampilkan siapa pelaku nya, namun penonton vidio itu hanya diam kemudian dia mengulang kembali vidio itu dengan seksama, dia meneliti lagi apa dia kelewatan sesuatu.

"Liora?"

"Sial!" umpat kesal gadis berkamata minus itu.

Abela dia lah yang mencari bukti mati-matian untuk membuktikan jika Rayen bukan pelaku nya, namun tetap saja dia tidak menyangka jika Liora sendiri lah adalah pelaku sebenarnya, namun dengan alasan apa dia menuduh Rayen.

"Ada yang aneh," guman Abela.

Seseorang mengetok pintu rumah Abela, Abela segara keluar kamar untuk membukakan pintu, dia tidak menyangka siapa yang kini berdiri di depan pintu.

"Rayen?"

Rayen dan Velia datang bertamu, Abela pun mengajak mereka ke ruang tamu, tampak sesuatu yang tidak di inginkan akan terjadi.

"Langsung saja," ucap Abela.

"Kita cerai," ucap Rayen tegas.

"Ok," jawab Abela dengan nada dingin, dia sudah siap, lagi pula dia juga tidak mungkin menjadi istri simpanan terus, sudah cukup.

"Kamu tidak keberatan?" tanya Velia.

"Nggak," jawab Abela di tutup dengan senyuman singkat.

"Maaf kan mami Abela, Rayen tidak memilih kamu," ucap Velia.

"Tidak masalah," jawab Abela santai.

Suami dan mertua nya tampak agak terkejut dengan sifat Abela yang berubah, dia bahkan lebih dingin dan santai, mungkin memang selama ini Abela tidak mencintai Rayan, sebenar nya bukan itu alasan nya.

Kedatangan mereka juga membahas tentang pernikahan Rayen dengan Flora sebentar lagi, gadis itu sudah menduga nya selama ini Rayen hanya menjadikan nya pengganti sementara Flora saja, memang lebih baik kedua nya berpisah saja.

"Maaf Abela, untuk biaya rumah sakit ibu kamu, akan saya tanggung hingga sembuh total," ucap Velia.

"Terimakasih," ucap Abela.

"Saya pergi duluan, kalian silakan berbicara dulu," ucap Velia kemudian melangkah pergi meninggalkan kedua nya.

"Iya mi,"

Kini pria itu hanya berdua saja dengan istri nya, dia melihat tidak ada cincin yang di pakai oleh Abela di jadi manis nya.

"Kenapa? Gue nggak butuh lagi cincin itu, lo lebih pilih Flora kan?"

"Gue bisa aja pilih lo, tapi Flora adalah cinta pertama gue, gue nggak bisa jauh-jauh dari dia, maaf gue nggak bisa jadi suami untuk lo," ucap Rayen dengan nada lesuh.

"Kalau itu memang keputusan lo gue terima, nggak papa, semoga hidup lo bahagia sama dia," ucap Abela.

Rayen bangkit melangkah pergi dari sana dengan wajah sedih nya, mungkin dia merasa bersalah telah menceraikan Abela, namun gadis itu tampak santai.

"Akhir nya gue jadi janda," ucap Abela segalanya menghela nafas.

.......

ALaraY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang