Bertemu Kembali

1.7K 190 4
                                    

Ketika Xavier menghancurkan tembok kota dan kabur bersama Yin dan Melissa, sang Uskup Agung mengutus Julian untuk menjalankan misi, "Pikiran Xavier yang malang telah diracuni oleh orang munafik, dia harus diberi pengampunan. Xavier telah mengkhianati Cahaya, sekarang pergilah sucikan dia."

Julian mengejar mereka di hutan selama tujuh hari dan akhirnya menangkap pengkhianat itu bersama dua orang asing, kelelahan dan terlihat lemah.

Pertarungan tidak dapat terelakkan, dan tidak ada pemenang pada pertarungan antara Raven terkuat dan Arbiter of Light terhebat. Dalam pertarungan itu, jubah Raven milik Julian terjatuh. Setelah melihat rambut merahnya yang terang, Arbiter buronan itu terdiam, dia pun menyadarinya, dan menerima serangan telak dari Julian.

"Itu kamu."

Melihat Xavier yang tidak melawan balik dan malah menerima serangan telak dari Julian, Melissa dan Yin berteriak bersamaan, "Xavier!"

Xavier tidak mampu lagi bertarung, tetapi dia masih berusaha melindungi Yin dan Melissa. Dia tertawa, "Jika orang yang akan menyucikan ku adalah kamu. Maka tidak masalah. Lakukan. Balas kan dendam ibumu dan orang-orang mu."

Mendengar kata-kata itu, Julian terdiam; matanya terbuka lebar, "Ibu? Dia meninggalkan ku!"

Xavier menghela nafas lalu menatap Julian yang terlihat bingung, "Meninggalkanmu?"

Xavier terlihat ragu untuk beberapa saat, karena dia tahu Julian telah berjanji untuk melupakan masa lalunya, hingga pada akhirnya, Xavier merasa iba dan mengungkapkan kejadian yang sebenarnya.

"Malam itu, Gereja membantai keluargamu atas nama penyucian."

Ingatan malam bersalju satu dekade yang lalu menyambar Julian seperti sebuah petir. Dia melihat wajah ibunya; sebuah ingatan yang selama ini menghantuinya ternyata adalah sebuah ingatan yang penuh kasih sayang.

Dengan senyum penuh ketakutan di bibirnya yang bergetar, dia memegang wajah Julian, membuat senyuman di bibirnya, dan berkata, "Ibu akan memancing mereka untuk pergi dari sini, semuanya akan baik-baik saja... Jika kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan, maka tersenyumlah."

"Ibumu berkata kepada kami: Dasar munafik! Memfitnah kami sebagai bidat (orang sesat)! Ingin melenyapkan kami hanya untuk mencuri sihir kami!"

Sebelum Xavier mendengar seluruh kalimat yang ingin dikatakan Anne, ibu Julian, ia terlebih dahulu dibunuh oleh para Raven. Mereka membunuhnya sebelum Xavier menyadari Julian sedang bersembunyi di balik peti.

Julian kecil tidak tahu apa yang telah terjadi atau reaksi apa yang harus dia perlihatkan. Satu-satunya hal yang dia ingat adalah ketika ibunya mengangkat sudut bibirnya.

Dia memaksa dirinya sendiri untuk tersenyum meskipun bergetar.

Senyuman itu membuat hati Xavier bergetar. Xavier pun tersentuh, dan dia pun pergi bersama Raven dan menyisakan anak itu.

"Ibumu menyelamatkanmu dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Kau yang terakhir hidup dari Guild Free Smith's"

Julian yang masih ragu dengan ingatannya masih belum mempercayai apa yang diceritakan oleh Xavier, "Bukan itu, seingatku... Malam itu siapa yang mengirim mu?"

"Aku menerima pesan dari..."

"Bukankah ini luar biasa? Arbiter of Light yang diburu oleh gereja. Apakah kamu butuh waktu selama ini untuk melihat wajah asli lelaki tua itu?"

Sebelum Xavier menyelesaikan kalimatnya, saat itu juga, tiba-tiba Alice muncul di pintu masuk gua dengan pasukan iblis nya.

Yin merengek, "Oh ayolah! Berikan aku waktu untuk beristirahat!"

Xavier dan dua temannya telah berjuang melalui kejaran dan pertarungan. Mereka tidak akan mampu bertahan jika harus bertarung dalam kondisi seperti itu, apalagi jika harus melawan pasukan iblis. Namun, Xavier masih berusaha dengan sekuat tenaga untuk melindungi teman-temannya.

Sihir mistis Xavier tepat sasaran dan menyebabkan Alice terluka. Alice yang marah menyuruh para iblis nya untuk menyerang Xavier dan rekan-rekannya.

"Kejar mereka!"

Di tengah situasi bahaya itu, Julian melangkah maju, berdiri di tengah tiga orang itu dan Demon Queen.

Tujuan Julian bukanlah melindungi mereka. Memusnahkan para iblis merupakan perintah pertama bagi Raven, tetapi ini bukan lagi sebuah misi bagi Scarlet Raven.

Jika ia ingin mengetahui lebih banyak mengenai masa lalunya, dia memerlukan Xavier hidup-hidup. Mungkin masih ada rahasia yang dia simpan darinya.

Julian membentak, "Dia tidak boleh mati. Tidak sekarang!"

Julian membuat para iblis lengah, lalu ia menyuruh Xavier dan yang lainnya untuk segera menyeberangi jembatan.

"Pergilah!"

Setelah membiarkan Xavier, Melissa dan Yin menyeberangi jembatan, Julian langsung menghancurkan sisi lain dari jembatan tersebut menggunakan rantai yang diselimuti oleh sihir miliknya.

Meskipun tengah menghadapi pasukan iblis Alice sang Demon Queen, dan telah membangkang perintah tuannya, Julian hanya melihat senyum ibunya di dalam pikirannya.

Xavier melihat pertarungan Julian dan Alice dari kejauhan, "Jangan mati."

Yin mendekati Xavier, "Akankah dia bertahan?"

Xavier menjawabnya, "Dia adalah Raven terkuat."

Pertarungan Alice dan Julian memakan waktu cukup lama dan akhirnya Alice melarikan diri untuk yang sekian kalinya.

Pada akhir pertarungan, Julian bergabung untuk mengikuti Xavier, berharap ia bisa mendapatkan kembali masa lalu yang telah ia lupakan.

Setelah Julian bergabung bersamanya, Xavier berkata, "Ayahmu masih hidup."

My Time Flows To You (Fredrinn x Xavier)Where stories live. Discover now