childhood (1)

227 34 0
                                    





"di sini tempatnya?" hyunjae bertanya kepada pemuda bersurai arang di sampingnya.

mobil yang ia kendarai berhenti di depan sebuah panti asuhan yang cukup jauh dari kota, namun tidak sampai di pedalaman desa.

sunwoo mengangguk. "memangnya kak hyunjae belum pernah ke sini? ini kan panti yang mama sama papa biayain."

"pernah kok, cuma kan jarang ke sini, jadi gak terlalu hafal jalan sama tempatnya."

kemudian mobil milik pria pemilik netra sewarna madu memasuki tempat tujuan. setelah memakirkan mobil dengan benar, kedua insan yang berada di dalamnya pun keluar.

sunwoo menghirup napas dalam-dalam sambil memejamkan mata, menikmati udara yang terasa bersih dan segar.

lalu pemuda manis itu mengedarkan pandangannya ke sekitar. bangunan bertingkat yang masih terlihat kokoh meskipun sudah termakan usia, halaman luas dengan banyak sekali pepohonan, bunga dan tanaman, juga berbagai jenis mainan menyapa penglihatannya.

hyunjae menghampiri sunwoo dan melakukan hal yang sama. tidak banyak yang berubah sejauh ingatannya dapat mereka, hanya sedikit perbaikan dan renovasi agar bangunan dan tempat ini tetap berdiri dan terawat.

"ayo masuk." ajak hyunjae.

sebelumnya, dua hari lalu sunwoo mengajak hyunjae untuk mengunjungi panti asuhan tempat ia dibesarkan sebelum diasuh oleh ayah dan ibunya. tanpa pikir panjang pria itu langsung menyetujui ajakan yang lebih muda, sekalian ia ingin mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang suami kecilnya.

meskipun terlambat, tapi tidak apa-apa. daripada tidak dilakukan sama sekali, betul?

setelah kedua insan tersebut masuk ke dalam, sunwoo langsung mendapati sosok wanita paruh baya yang sangat ia kenal.

"bunda!"

wanita itu pun berhenti sejenak dari kegiatan merajutnya untuk melihat sosok yang memanggilnya.

"sunwoo?"

pemuda yang dipanggil namanya merekahkan senyuman manis, "iya, ini sunwoo bun!"

sunwoo melepas genggaman tangannya dengan hyunjae, lalu melangkah lebih cepat dan memeluk wanita yang sangat berjasa dalam hidupnya.

"bunda apa kabar?" tanya sunwoo setelah pelukan mereka terlepas.

"bunda baik, bunda sehat. semakin baik setelah bertemu sunwoo sekarang." bunda menatap sunwoo penuh kehangatan, membuat sunwoo kembali melengkungkan senyuman.

"sunwoo sendiri bagaimana? sehat?"

"sunwoo baik kok bun,"

senyuman di bibir bunda sedikit turun, merasa jika perkataan sunwoo tidak menjawab pertanyaannya. mungkin akan ia tanyakan nanti.

kemudian pandangan wanita paruh baya itu jatuh kepada sosok yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"oh? tuan muda lee?"

pria yang dimaksud pun berjalan mendekat, "panggil hyunjae saja, bu." ujarnya dengan sopan.

bunda kembali tersenyum, "kalau begitu panggil bunda saja."

hyunjae mengangguk, "baik, bunda."

"nah, silahkan duduk di sini. bunda ke belakang dulu ya, bikin minum."

sunwoo yang baru saja duduk kembali berdiri. "aku bantu ya bun?"

wanita itu menggeleng ribut, "ga usah ga usah. sunwoo di sini aja, kan kamu tamunya."

sunwoo sedikit cemberut mendengar perkataan bunda. "tapi kan aku pernah jadi penghuni di sini juga, bun.."

bunda terkekeh pelan melihat tingkah lucu pemuda yang ia rawat sedari bayi itu, "di sini aja, ya? ga susah kok buat minum, bunda masih kuat. sebentar ya." setelahnya bunda berlalu menuju dapur.

sunwoo menghela napas pelan, lalu mendudukan diri di sebelah hyunjae yang terlebih dahulu sudah duduk manis.

"bunda selalu begitu setiap ada yang mau bantuin." ujarnya.

hyunjae menatap pemudanya. "oh ya? mungkin karena udah biasa ngelakuin semuanya sendiri."

"tapi tetep aja... kadang lagi sakit pun bunda masih kekeh mau bersih-bersih kamar anak-anak. padahal bisa minta tolong sama chaewon atau yunjin buat bersihin."

hyunjae mengernyitkan alis, "siapa chaewon yunjin?" tanyanya. terakhir kali ia kemari seingatnya hanya bunda saja yang mengurus panti ini. sesekali ada tukang kebun yang datang untuk membersihkan kebun dan halaman.

"chaewon itu anaknya bunda. kalau yunjin pegawai di sini, seingat aku dia udah setahun kerja di sini."

"berarti aku udah lama banget ga ke sini ya," tanggap pria bersurai dark brown itu.

tatapan bertanya dilayangkan sunwoo untuk suaminya. "kapan terakhir kali ke panti?"

hyunjae memandangi langit-langit panti, berusaha mengingat kapan tepatnya terakhir kali ia ke tempat ini.

"hmm, SMA? kayaknya sih SMA."

"ih itu mah lama banget! pantesan aja lupa jalan ke sini tadi."

hyunjae memberikan cengiran lucu. "tapi ga banyak yang berubah ya, nu?"

sunwoo berdehem, "cuma renov bagian yang udah mulai lapuk atau rusak sama cat ulang. bunda mau pertahanin bentuk bangunannya, biar kenangannya ga hilang katanya."

hyunjae mengangguk paham. suasana panti saat ini terasa sepi. setiap ia kemari suara anak-anak menyambutnya di depan pintu masuk.

"kok sepi ya, nu?"

sebentar.

sunwoo baru sadar jika pria di sebelahnya memanggil ia dengan sebutan 'nu'. merasa sedikit aneh, tapi diam-diam pemuda manis itu tersenyum.

"hm? kayaknya anak-anak lagi tidur siang deh."

kemudian pemuda bersurai arang itu berdiri. "aku mau lihat anak-anak, mau ikut ga?" tanya sunwoo kepada hyunjae.

"aku di sini aja, nanti bunda bingung tamunya hilang." ujarnya dengan tawa kecil.

sunwoo pun ikut tertawa. "oke, aku tinggal ya!" pemuda itu segera berlalu dari sana sambil berlari.

"jangan lari, nu. nanti pada bangun!" peringat hyunjae.

sunwoo berbalik dan memberikan cengiran lucu untuk hyunjae. "hehe, lupa.." lalu kembali melanjutkan langkahnya dengan berjalan cepat.

pria tinggi itu masih memperhatikan sunwoo hingga siluetnya menghilang di belokan.

"lucu."


===

chap ini aku bagi dua karena kepanjangan, takutnya ngebosenin :"

lily: 14 days • milsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang