the truth

255 36 6
                                    


content warning, trigger warning // mention of divorce



"bisa kau ulangi perkataanmu barusan?" hyunjae bertanya sekali lagi, memastikan ia tidak salah dengar.

sosok di depan hyunjae menatapanya dalam sebelum kembali berbicara, "harusnya saya tidak mengatakan hal ini tanpa persetujuan pasien, tetapi karena anda adalah suaminya jadi saya rasa anda berhak mengetahui hal ini,"

"sunwoo, suamimu itu lemah jantung. kerja jantungnya semakin menurun mengakibatkan ia menjadi cepat merasa lelah. karena kelelahan itu sunwoo mudah sekali mimisan dan jatuh pingsan," terang jihoon, dokter yang menangani sunwoo.

"karena penyakitnya ini bawaan dari lahir, yang selama ini kita lakukan hanya mengurangi rasa sakitnya, dan meminimalisir munculnya gejala-gejala dari penyakit itu sendiri," lanjutnya.

hyunjae mendengarkan dengan seksama penjelasan yang disampaikan jihoon. meskipun ia luar biasa terkejut, namun sebisa mungkin ia berusaha tetap tenang karena harus mendengar penjelasan lengkap dari yang ahli karena sunwoo tidak pernah sekalipun mengatakan hal ini.

dokter muda itu membaca rekam medis sunwoo sekilas, "beberapa waktu belakangan ini kondisinya memburuk, terlebih lagi sunwoo sering tidak meminum obatnya dan tidak datang saat kontrol rutin." jihoon menggeleng pelan.

pikiran hyunjae melalang buana memikirkan penyebab menurunnya kondisi sunwoo.

'apa karena permintaanku untuk berpisah..?'

tangannya meremat celana kain yang ia kenakan sambil merutuki kebodohannya dalam hati. perasaan bersalah mulai menyelimuti.

"saya sudah menyarankan sunwoo untuk operasi sedari dulu, tapi anak itu susah sekali dinasihati, selalu ada kata 'nanti' setiap saya tanya alasannya menunda,"

"setelah berkali kali dibujuk, akhirnya sunwoo setuju untuk dioperasi." dokter jihoon berkata.

"kalau boleh tahu, kapan sunwoo ingin dioperasi?" tanya hyunjae hati-hati.

pria dengan setelan jas putih khas dokter itu mengingat ingat sejenak, "ah, sepertinya ia bilang bulan depan."

hyunjae pun dibuat bungkam.

'itu artinya ia ingin dioperasi setelah kita bercerai?'

entah kenapa saat ini dadanya serasa dihantam bebatuan sampai membuatnya berdenyut nyeri dan sulit bernapas.

• lily: 14 days •

sunwoo membuka kedua mata bulatnya perlahan, mengernyit ketika merasa tidak sedang berada di kamarnya. ia pun perlahan bangun dari posisi tidurnya, tapi tertahan oleh lengan seseorang.

"jangan bangun, tiduran lagi aja." ujar hyunjae.

sunwoo menggeleng pelan, menolak suruhan pria itu. hyunjae pun segera mengatur sandaran ranjang agar sunwoo dapat duduk lebih nyaman. setelah bersandar sunwoo menunduk, baru menyadari pakaian yang dikenakannya saat ini adalah pakaian untuk pasien rumah sakit.

"kenapa aku bisa ada di sini?" tanya sunwoo pelan.

hyunjae yang sedari tadi memperhatikan suami kecilnya menghela napas pelan, lalu menggenggam kedua tangan sunwoo. "kamu pingsan, hidung kamu juga ngeluarin darah jadi aku langsung bawa kamu ke rumah sakit,"

sunwoo menatap lamat genggaman tangan keduanya, "kakak udah tau ya?"

telapak halus sunwoo dielus hyunjae pelan, ditatapnya sang suami teduh sekali. "kenapa ga pernah bilang sama aku?"

"you seems very busy everyday.. and i have no courage to tell you because i thought you don't want to know about me, so.." jelas sunwoo hati hati.

rasa bersalah semakin menyeruak di hati hyunjae. "i–i'm sorry, i'm so sorry, sunwoo.."

"no, bukan salah kakak. ini kan udah ada dari aku lahir, jadi tinggal nunggu waktu aja sebenernya ya kan," ucap sunwoo diakhiri kekehan kecil.

"jangan ngomong begitu dong,"

pemilik surai sewarna arang itu hanya tertawa mendengar ucapan hyunjae yang terdengar putus asa.

hyunjae kembali menatap sunwoo serius, "mau dioperasi secepatnya, ya? nanti aku bilang sama dokter jihoon, biar proses pemulihannya juga cepat,"

gelengan pelan sunwoo berikan setelah beberapa saat. "ga bisa, kak. aku harus selesaiin buku terakhirku, aku juga masih cari lawyer. kalau semua urusanku udah beres baru aku bisa tenang buat dioperasi."

"lawyer for what?"

"our divorce..? kakak gak lupa kan? sisa waktu yang aku minta tinggal dua hari lagi."

ah.

hyunjae memejamkan matanya erat dengan kepala menunduk. mendengar kata perceraian keluar dari bibir sunwoo membuatnya kalut.

"nanti kakak mau pulang dulu kan? tolong sekalian bawain surat–"

"sunwoo,"

sekarang atau tidak sama sekali, hyunjae tidak ingin menyesal di kemudian hari.

"ya?"

"i want to spend the rest of my life with you,"

–tbc.

tmi dikit: dari awal cerita ini dibuat sebenernya bingung nentuin penyakitnya nu, mau bilang cancer juga ragu2 karena gejala yang ditunjukin kayak bukan kena cancer gitu loh, apalagi ini kan sembunyi2 ya,,, jadi waktu nulis chap ini kayak TING 💡 "apa ini aja ya?" dan jeng jenggg jadilah inii 😃

minum research alias modal gugel ajah.. kalo ada keliru boleh dikoreksi yah biar sama2 belajar 🤗

dua chap lagi ending! udah siap?



lily: 14 days • milsunWhere stories live. Discover now