turning page

198 26 0
                                    


sore itu di ruang rawat sunwoo ramai sekali. keluarga dan sahabatnya ingin menemani sunwoo menuju ruang operasi yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

jadwal operasi sunwoo sesuai dengan apa yang ia inginkan. pria muda itu sudah menyelesaikan semua tugasnya. draft buku yang ia tulis pun sudah selesai dan diserahkan ke pihak penerbit.

saat ini, sunwoo hanya tinggal menjalani operasi untuk kesembuhannya.

sedari tadi sunwoo asyik bercengkerama dengan chaewon dan yunjin. sementara ibu panti berbincang dengan orang tua sunwoo dan hyunjae. jihoon tentu saja bersiap untuk operasi yang akan dilakukan bersama dokter dokter lainnya.

dimanakah hyunjae? pria itu duduk manis di samping ranjang sunwoo dengan tangan yang tidak lepas menggenggam tangan sunwoo sedari tadi. ia hanya duduk terdiam mendengar setiap kata yang keluar dari tiga orang di dekatnya.

"kak sunwoo," panggil yunjin.

"apa?"

yunjin menunjuk hyunjae dengan tatapan matanya, "kenapa dari tadi diam aja?" tanyanya berbisik.

sunwoo tertawa kecil, "tegang dia. padahal yang mau dioperasi kan aku."

pria yang sedang dibicarakan menoleh ke sunwoo. "aku takut," ucapnya dengan nada melas.

sunwoo menepuk pelan tangan hyunjae berulang kali, "ingat aja aku operasi biar cepat sembuh. jangan takut gitu ah,"

"aku butuh mental support dari kakak, tapi kayaknya yang lebih perlu kamu deh, kak."

chaewon dan yunjin kelepasan tertawa mendengar celetukan sunwoo.

"maafkan aku. dari semalam perasaanku tidak enak, nu."

"kak hyunjae,"

hyunjae mengganti fokus pandangannya menuju chaewon, menunggu perempuan itu melanjutkan ucapannya.

"kak hyunjae cuma perlu percaya sama sunwoo, dokter dan tuhan,"

"kita semua sama takutnya, sama khawatirnya. kemungkinan operasi cuma ada dua, tapi gak ada salahnya kita selalu berharap yang terbaik." tutur chaewon diakhiri senyum kecil.

sunwoo mengangguk setuju, "aku mau sembuh. aku juga mau kencan sama kak hyunjae tanpa drama mimisan lagi,"

rona wajah hyunjae sedikit cerah mendengar ucapan suaminya. ia sedikit terkekeh. "oke oke," lalu kembali menatap chaewon, "makasih chaewon."

chaewon hanya balas mengibaskan tangannya.

keempat orang itu kembali larut dalam perbincangan. tidak berselang lama, beberapa perawat masuk ke dalam ruang rawat sunwoo dan memberitahu bahwa waktu operasinya sudah tiba.

ternyata jihoon ikut menghampirinya.

"udah siap, nu?"

sunwoo mengangguk yakin. ya ampun, tiba-tiba tangannya mendingin.

hyunjae yang menyadari perubahan raut wajah sunwoo langsung menggenggam tangan sunwoo erat.

"everything will be fine," ucapnya.

satu persatu dari mereka bergantian memberikan kata penyemangat, membuat sunwoo sedikit berkaca kaca. sampai tiba saat ayah dan ibunya mendekat, tangis sunwoo pecah seketika. hyunjae sedikit menjauh, memberi ruang untuk keluarga kecil itu.

ibu memeluk sunwoo penuh sayang. "anak ibu kuat, sunwoo pasti bisa, ya? nanti ibu masakin makanan kesukaan kamu kalau sudah keluar dari rumah sakit, oke?"

ayah sunwoo hanya mengusap kepala sang anak. lalu kedua paruh baya itu mencium pipi sang anak secara bersamaan.

"kami menyayangimu."

setelahnya hyunjae kembali mendekati sunwoo dan segera dibawa menuju ruang operasi.

sepanjang perjalanan, kedua tangan mereka tidak terlepas barang sedikitpun. merasakan genggaman hangat satu sama lain dan dingin dari cincin pernikahan yang tersemat di jari manis mereka.

setibanya di depan ruang operasi, sunwoo menatap wajah sang suami dalam dalam. hyunjae pun melakukan hal yang sama. menyimpan rupa satu sama lain dalam memori, seakan akan mereka tidak bisa saling menatap lagi.

hyunjae perlahan mendekatkan wajahnya, memberi kecupan lama di kening sunwoo sembari memejamkan mata.

"aku tunggu di sini, ya."

sunwoo hanya bisa mengangguk pelan. lalu sedikit mendongak untuk mencuri kecupan di bibir hyunjae.

"aku mencintaimu,"

hyunjae memberikan senyuman terbaiknya, "aku lebih mencintaimu."

sebelum menjauhkan diri, ia menyematkan cincin miliknya ke jemari sunwoo.

"kembalikan padaku setelah selesai operasi."

senyum simpul sunwoo adalah hal terakhir yang hyunjae lihat sebelum suami kecilnya memasuki ruangan.

jika pun yang terjadi nanti adalah kemungkinan terburuk, hyunjae hanya bisa berharap kewarasannya tetap terjaga.








===
masih ada satu chapter lagi! ->>

lily: 14 days • milsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang