00-07

1.4K 157 11
                                    

Dirinya cukup tahu mendengar perkataan yang tidak pantas dikeluarkan oleh adiknya. Lantas ia masuk kedalam apartemen barunya, meskipun kecil dan terlihat minimalis tapi tempat ini layak untuk ditinggali mereka berdua.

"Hyera ini kamarmu.. nanti jika kau butuh sesuatu kau bisa bil---" Jungkook menelan kembali perkataannya saat Hyera menutup pintu dengan debuman kencang.

Menghela nafas lelah. Mengapa jadi begini? Apa yang salah dengan dirinya?

Jungkook masuk kedalam kamarnya untuk membereskan pakaian serta barang pribadinya, ia mengambil ponsel menaruhnya di atas ranjang. Dirinya melihat jam dinding yang terlihat usang sudah mati terpajang. Iseng Jungkook mengambil jam itu dan mengotak-atik siapa tahu tangannya penuh keajaiban.

Setelah berkutat beberapa menit dia pun selesai dan melihat ponselnya, mencocokkan waktu di jam ponsel dengan jam dinding. Yeah, tangannya sungguh emas jam usang itu langsung jadi. Seperti sedia kala.

Dirasa bosan Jungkook bermain ponselnya, ia akan membereskan secara rapih nanti. Biarkan dia beristirahat sejenak. Tanpa sengaja dirinya melihat pantulan dari layar ponselnya.

"Ah sialan. Apa anak itu marah gara-gara melihat ini?" ujar Jungkook menerka Hyera sembari mengusap leher.

"Alien itu memang gila. Pantas saja sedaritadi Hyera marah tidak jelas." Mengacak surainya frustasi.

Jungkook segera bangun dan ke kamar Hyera dirinya ingin menjelaskan sesuatu yang janggal.

"Hyera." Panggilnya dari luar kamar. Namun tidak ada jawaban dari empunya kamar.

"Buka pintunya sayang, Oppa ingin menjelaskan sesuatu." Dengan sabar dirinya menunggu agar adiknya membuka pintu.

"Apa yang harus dijelaskan?" tanyanya mendelik tajam. Dia kesal pasalnya kakaknya tidak memahami dirinya sama sekali.

"Ini.. tidak seperti yang kau pikirkan, kok. Hickey yang ada di leherku ini bukan dari Taehyung kau pasti salah paham dengan apa yang kau lihat." terang Jungkook berbohong.

"Jangan bohong! Jika itu bukan dari Tae oppa terus dari siapa?!"

Jungkook berpikir sejenak, agar adiknya percaya ia harus berkata apa?

"Ini dari.. ke-kekasih Oppa." ujar Jungkook.

"Benarkah? Siapa dia? Aku tidak percaya. Coba Oppa ajak dia kesini. Apa dia namja atau Yeoja."

Hah makin rumit saja, dasar mulut sialan. Umpat Jungkook membatin, tambatan hati saja dirinya tidak punya apalagi dengan kekasih?

"Yeoja. Kau kira Oppa ini Gay?"

"Kali saja. Ajak dia kesini Oppa."

Jungkook menimang pikirannya sejenak.
"Baiklah cepat atau lambat akan Oppa kenalkan denganmu."

"Besok. Aku mau Nunna itu datang besok."

"Ha? Apa tidak mendadak?"

"Tidak."

'Shit'

...

Taehyung merenung di dalam kamarnya.  Selama ini perjuangannya sia-sia Jungkook sulit untuk ia taklukan untuk balik mencintainya. Apa lagi yang harus ia lakukan agar pria yang ia cintai menyukai dirinya balik?

Segala cara sudah, agresif, kasar, lembut. Tapi hal itu tidak membuat Jungkook peka sama sekali. Taehyung yakin sebenarnya Jungkook sudah mencintai dirinya, tapi dia tidak boleh senang dulu. Karena Jungkook seringkali menarik ulur perasaannya. Dan gilanya ia semakin mencintai Jungkook lebih dalam.

POSESIF KIM •VK• (S1-S2 On Going)Where stories live. Discover now