BAB 6 - One Revealed

1.1K 85 3
                                    

Ola!

Bab ini agak gunjang-ganjing dulu yaa prendly

Seyuyurnya pren, aku itu ada niatan bikin kelen teruwuw uwuw sama Afad dan Aya. Tapi sayangnya aku belum nemu alur yang pas, sementara waktu kita bahas yang lain dulu ya? Jadi gak stuck di kebucinannya Aya dan Afad doang.

Tapi tetep ya, scene utamanya ada di mereka. Jadi pasti masih ada adegannya mereka.

⎯⎯ ୨ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ୧ ⎯⎯

"Gema... Kamu mau tinggalin aku?"

Hari itu, awan di taman yang dari antah-berantah begitu gelap. Seakan-akan mengetahui kapan akan terjadinya hujan.

Mengerti bagaimana perasaan kedua insan yang terlahir sebagai dua remaja yang harus dipisahkan.

"Maaf Kala, tapi aku harus pergi."

Niskala termenung ditempat, menatap lelaki dihadapannya. Tatapan kosongnya menyiratkan bahwa ia benar-benar tidak ingin kehilangan sosok Gema Bentala Nabaskar di dalam hidupnya.

Kini suasana kembali berubah, bisa ia lihat bahwa Niskala sudah beranjak dewasa. Tapi ia tak bisa melihat jelas wajah Niskala karena tertutup oleh asap putih disekitar mereka.

"Gema, kapan kembali? Aku sudah dewasa, sudah punya kebahagiaanku sendiri." Niskala berucap

"Kala?"

"Iya, ini aku. Kamu pernah bilang kalau kita akan bertemu lagi, 'kan? Kita sudah bertemu Gema." Niskala menjawab

Gema mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang dimaksud Niskala. Wajah mereka dahulu tentu jauh berbeda dengan yang sekarang, ia tidak tahu wajah Niskala bahkan sekarang ia tidak melihat wajahnya sama sekali.

Hanya mulut Niskala yang terlihat jelas. Jadi, bagaimana bisa mereka bertemu kembali?

"Bertemu? Kapan? Dimana Kala? Aku gak pernah liat kamu sejak hari itu." Ucap Gema

Niskala tersenyum, Gema mematung. Senyuman itu adalah senyuman yang selalu Gema nikmati indahnya, itu adalah senyum terindah yang pernah Gema lihat. Gema sudah lama merindukan senyum itu, dan kini akhirnya ia bisa melihatnya lagi.

"Kamu belum menyadarinya ya Gema?" Tanya Niskala, ada sedikit nada kecewa dari pertanyaannya

Gema terdiam. "Kala, aku ingin bertemu."

"Nanti pasti bertemu. Kamu akan mengingat aku lagi Gema," Balas Niskala

"Kapan?" Tanya Gema

"Setiap waktu kita bertemu. Kamu harus janji inget aku lagi ya?" Jawab Niskala

Mata Rafad terbuka lebar, ia diam sejenak tanpa bergerak sedikitpun. Rafad mengusap wajahnya gusar, mimpinya kali ini benar-benar aneh.

"Enggak biasanya gue mimpiin Niskala kayak sekarang." Ucapnya

Sebelumnya, ia selalu memimpikan perpisahan dengan Niskala hingga melihat gadis itu menangis. Setiap mimpinya terjadi, Rafad selalu ingin memeluk Niskala dan memberikannya ketenangan. Tapi sayangnya itu hanyalah mimpi, dan Rafad sudah mulai bisa menerima mimpi tersebut.

The Two Worlds He CreatedWhere stories live. Discover now