BAB 3

4.3K 362 47
                                    

3 hari berlalu, perban di kepalanya Tatiana sekarang sudah bisa di lepas hanya ada sedikit bekas luka di dahi sebelah kiri gadis itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


3 hari berlalu, perban di kepalanya Tatiana sekarang sudah bisa di lepas hanya ada sedikit bekas luka di dahi sebelah kiri gadis itu. Untuk pertama kalinya juga ia melihat second Male di novel ini, Vainas memanggilnya lewat Hans tadi pagi.

Seragam pelayan yang dikenakan Tatiana terlihat seperti pakaian pergi melayat jika dilihat-lihat gadis itu hanya memiliki 4 set pakaian dan semuanya berwarna hitam pekat tanpa ada warna cerah sedikit pun. Tatiana berjalan mengikuti langkah kaki Hans yang memimpin di depannya, pria berambut pirang orange itu terlihat berjalan sambil melipat kedua tangannya ke belakang.

Kediaman Horte kali ini jauh lebih sepi dari biasanya membuat Tatiana menahan nafas sesekali. "Pelayan sedang mendapat libur 1 hari jadi kebanyak dari mereka sedang pergi keluar" ujar Hans seolah tau isi kepala Tatiana saat ini.

Ia menatap Hans yang tersenyum ramah pada dirinya, Tatiana mengangguk kecil, "apa Belle juga pergi?" Tanya Tatiana.

"Hum~ sepertinya gadis itu pergi dengan pelayan lainnya," jawab Hans sambil menaruh jari telunjuknya ke dagu.

Tatiana lagi-lagi mengangguk, is mencoba mengingat-ingat siapa saja teman yang dimiliki oleh Tatiana ini. Ingatan gadis itu sama sekali tak tercantol di dalam otaknya.

Apa dia menghapusnya sebelum aku kembali merasuki tubuh ini? Batinnya.

Hans bergegas berbelok menuju ke sebuah ruangan yang lorongnya mulai dipenuhi oleh barang-barang antik nan mahal. Tatiana menatap kagum sebuah vas bunga raksasa yang terbuat dari emas dan dihiasi oleh berlian-berlian kecil di sekeliling bibir vas.

"Kita sampai," ujar Hans pelan.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

"Tuan saya sudah membawanya," tutur Hans membungkuk ke arah seorang pria berambut perak panjang yang sedang membelakangi mereka berdua.

Woah~ aku tau dari novel kalau di tokoh pria yang cantik tapi aku tak menyangka akan secantik ini! Pik8r gadis itu dengan tatapan kagum.

Sepasang pupil mata berwarna batu amesthyst sedang menatap mereka dengan tatapan sayu tanpa ada sedikit pun semangat. Wajahnya terlihat pucat dan agak kurusan untuk seorang bangsawan sekelas Duke, ditambah dirinya yang terlihat tak rapi dan berantakan.

Tatiana bergegas membungkuk saat Hans memberikan kode padanya, "salam pada tuan Duke."

Duke Horte hanya diam tak merespon salam dari Tatiana, perlahan-lahan sudut mata Tatiana melirik Vainas ya g sedang menatapnya dengan tatapan kosong.

"Tuan!" Panggil Hasan berusaha menyadarkan Vainas.

Pria itu terlihat seperti orang mati yang tubuhnya masih bisa bergerak sama persis seperti seorang zombie, tatapannya juga sudah sangat menyedihkan untuk seorang pria yang baru berumur 25 tahun.

Kisah Setelah Akhir [Slow Update] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora