¹⁷humor

46 3 0
                                    

Happy Reading Y'all

someone laughs someone cries
like clouds in the sky

© Sudut pandang

Melalui sudut pandang kita harus sadar betapa beragamnya pendapat setiap orang.

© storywd





Sepulang kerja Alma mengajak Tita untuk bersantai di lantai paling atas. Mereka menikmati sore hari yang teramat pelik dengan melihat sunset.

"Udah kayak anak senja belum nih kita?," ungkap Tita.

"Belum!kita belum bikin puisi yang puitis,"

"Ka..." Alma menghentikan Tita.

"Si elu gak sopan ya, baru aja mangap,"

Tita sering memergoki Alma melamun di sini. "Si elu suka banget tempat ini ya?,"

Alma malah menatap sekeliling tanpa menghiraukan perkataan Tita, sebelum akhirnya ia menjawab dengan pernyataan yang cukup dalam artinya. 

"Ketika kamu tahu cara menikmati sesuatu maka sesuatu itu akan menjadi sangat berharga," ungkapnya.

"Contohnya di tempat ini gue sering ngeluh tapi pada akhirnya kalian selalu ngasih semangat, mungkin bagi orang lain cuma kalimat biasa tapi bagi gue terasa seperti obat, bahkan pada saat gue kemakan omongan orang tentang seremnya rekan kerja sirna gitu aja, di sini juga gue bisa luapin rasa kesel, marah, sedih, seneng tanpa terusik atau terganggu," 

Tita menangkap gelagat yang berbeda, ia mengerti sekali arti dari pernyataan Alma. 

Alma menyadari perubahan suasana, ia mencoba untuk mencairkannya lagi tanpa membuat TIta merasa tidak nyaman "Akhirnya bisa duduk di atas air," meluruskan kakinya dan terduduk diatas kolam ikan yang dilapisi kaca.

"Itu dilapisi kaca dodol!" di tempat ini ada kolam ikan yang dilapisi kaca, kaca itu tahan meskipun diinjak beban kehidupan.

"Ya anggap aja sih!,"

"Iyain aja dah Iya,"

"By the way, kenapa mau merantau kesini?,"

"Tuntutan keadaan," jawab Tita.

"Berat ya?,"

"Enggak kok, aku teh cuma gabut aja, kelamaan tinggal Bandung jadinya pengen merantau,"

"Memang salah sih naro ekspektasi ke manusia, kirain mau bercerita pengalaman yang menyedihkan taunya cuma gabut,"

"Heh! elu mau gue sengsara gitu? satengilna si eta tapi mun keur serius mah omonganna sok asa nyeredet kana hate" ucapan Tita kali ini tidak bisa dimengerti oleh Alma. 

//Translate: ""Heh! elu mau gue sengsara gitu? setengil apapun dia tapi kalau sedang serius ucapannya selalu sampai ke hati."

Keduanya menikmati hari bersama sambil menyaksikan tenggelamnya matahari. 

Udara hari ini tidak panas tapi tidak pula dingin. Sejuk, cuaca yang diidam-idamkan. Hari ini telah diawali dengan tragedi memuakan, setidaknya pada penghujung hari disuguhi keindahan alam sang pencipta yang menyejukkan.

Ibaratnya, meskipun siangmu mencekam belum tentu malammu tak tergenggam.

"Emang paling bener kalau sore itu pulang daripada nongkrong di lantai atas bareng mojang Bandung yang satu ini,"

"Ih kamu gak tau ya, gini-gini aku teh anak paguyuban SENI, Bandung tiiseun mun gak ada aku," Jujur saja kota Bandung tidak akan kenapa-napa kalau kehilangan penduduknya yang seperti Tita.

Sudut Pandang [Sedang Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang