2 - You Win

628 19 0
                                    

8 PM, tak kurang dan tak lebih. Cassie datang sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh keluarga Gavino. Wanita itu terlihat menggunakan dress hitam ketatnya dengan lengan sabrina yang membuatnya semakin elegan malam ini. Tanpa menunggu Gavino mempersilahkannya, ia langsung duduk di kursinya dengan anggun.

Kencan yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka selalu berakhir seperti ini, duduk dan makan malam di restoran yang selalu sama sejak tiga tahun terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kencan yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka selalu berakhir seperti ini, duduk dan makan malam di restoran yang selalu sama sejak tiga tahun terakhir. Bahkan Cassie sampai hafal setiap kata yang diucapkan oleh semua pelayan setiap kali mereka datang.

Alurnya pun selalu sama. Menikmati hidangan pembuka, hidangan utama, dan hidangan penutup dengan tenang. Hanya makan dan tak ada obrolan berbobot dari keduanya. Pun jika kedua mengobrol paling hanya kata-kata menusuk yang ditujukan satu sama lain.

Namun entah mengapa malam ini Cassie merasa bosan dengan cara makan yang selalu sama setiap minggunya. Akhirnya ia beranjak dari kursinya hingga membuat Gavino yang sedang makan menghentikan aktivitasnya, "Mau kemana lo?" tanyanya.

"Toilet," singkat Cassie.

Namun Cassie tak benar-benar berjalan menuju toilet, melainkan berjalan ke arah pantai yang letaknya tak jauh dari restoran itu. Ia berdiri di bibir pantai, membiarkan angin malam menerpa tubuhnya. Membiarkan setiap kehampaan dalam hatinya terisi oleh kedinginan itu.

Setiap kali Cassie seperti ini, ia selalu membayangkan ombak datang dan menyapunya hingga ke tengah lautan. Mendaratkannya di sebuah pulau tak berpenghuni sendirian agar ia dapat hidup sesuai dengan keinginannya sendiri. Namun nyatanya semua itu hanya angannya saja yang tak pernah menjadi kenyataan.

Lamunan Cassie terhenti ketika pria bertubuh jangkung itu berdiri di sampingnya, "Jadi ini toiletnya?" tanya Gavino tersenyum remeh.

Wanita yang kesal itu pun menoleh, "Lo sendiri ngapain ngikutin gue? Kangen?"

"Cih! Nggak sama sekali. Ngapain gue kangen sama cewek murahan yang cuma bisa ngemis ke keluarga gue?"

Ucapan Gavino memang selalu menusuk, tepat ke ulu hati Cassie. Namun seperti biasanya, Cassie akan bersikap bodoh amat dengan semua cibiran bahkan umpatan dari pria itu. Ia lebih memilih untuk meninggalkan Gavino dan duduk di bangku yang terletak tak jauh darinya..

Cassie menyandarkan kepalanya pada sandaran bangku, diikuti oleh Gavino yang juga duduk di sampingnya. Entah mengapa pria itu selalu mengikutinya malam ini padahal biasanya pria itu hanya akan menyelesaikan makannya dan langsung pergi.

Hal tersebut membuat Cassie kesal. Sepertinya ia memang harus memberikan pelajaran pada pria sombong itu. Ia menegakkan kembali badannya, menatap Gavino lekat dan mendekatkan tubuhnya pada pria itu. Tangannya mengunci kedua bahu Gavino sehingga membuat pria itu membeku.

"Ma-u apa lo?!"

Cassie hanya tersenyum manis, "Babe, daripada lo gunain mulut lo buat ngerendahin orang lain, lebih baik lo gunain buat ciuman sama cewek. You are a good kisser, right?" ucapnya sebelum mendekatkan bibirnya pada milik Gavino.

AKSARA HARSA [ON-GOING] - Jaehyun x ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang