12 - Meet Again

487 19 0
                                    

Kehidupan dapat diibaratkan seperti roda yang berputar dimana kehidupan akan selalu mengalami perubahan. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Terkadang orang yang berada di atas pun akan jatuh dan berada di bawah. Hal itulah yang dirasakan Cassie sekarang. Gelar ratu sekolah yang ia dapatkan sekarang berganti menjadi perundung sejak kejadian itu.

Hanya dalam satu hari, base kampus sudah ramai oleh berita tentang Cassie yang merundung Grizelle bersama teman-temannya. Banyak sekali yang balik menghujat Cassie walaupun tak sedikit pula yang memuji kecantikannya.

Dasar pembully. Orang nggak bermoral kok bisa diterima di kampus sih?!

Masuk karena nyogok deh

Rasain sanksi sosial bagi seorang pembully

Masih banyak lagi komentar yang membuat Cassie jengah. Ia tak habis pikir dengan apa yang ia baca. Bisa-bisanya orang-orang menyebarkan berita yang tak benar seperti itu. Ingin sekali rasanya Cassie menjawab semua komentar yang menjatuhkan dirinya. Hanya saja ia yakin jika usahanya akan sia-sia. Orang yang tak menyukainya akan terus berkomentar jahat.

Lebih baik Cassie menenangkan pikirannya daripada menyakiti hatinya sendiri saat membaca komentar itu. Ia memilih untuk keluar dari kamarnya karena rasa lapar yang mendatanginya. Cassie berjalan dengan susah payah karena nyeri yang masih ia rasakan pada area kewanitaannya.

Netra Cassie tertuju pada pria yang masih sibuk di dapur. Ia masih tak paham dengan sikap Gavino hari ini. Ia tak mengerti mengapa pria itu memilih untuk merawatnya dibandingkan dengan mengikuti kegiatan ospek. Padahal kemarin pria itu begitu marah pada Cassie hingga membuat Cassie sakit hari ini. Namun setelah berhasil memberikan pelajaran pada Cassie, pria itu malah bertingkah seolah peduli padanya.

"Masih sakit?" tanya Gavino tanpa mengalihkan matanya dari kompor.

"Apanya?" beo Cassie.

"Your miss v."

Seketika Cassie bersemu mendengar ucapan Gavino. Selain kasar, lelaki itu juga selalu bisa membuat Cassie malu, "Menurut lo?" sewotnya.

Gavino tak lagi menjawab. Ia sibuk bergelut dengan alat-alat dapur itu hingga beberapa menit setelahnya. Membawa sop ayam ke atas meja setelah matang seraya memberikan salep kepada Cassie, "Pakai ini biar nggak sakit," perintahnya.

Wanita itu tak langsung menerimanya. Ia terlebih dahulu mengamati salep itu dengan seksama, "Bekas jalang lo?" tanyanya. Ia bukannya berprasangka buruk hanya saja Gavino tak mungkin menyimpan salep khusus itu tanpa alasan bukan.

"Mulut lo emang perlu disekolahin lagi ya. Pikiran lo yang selalu nethink juga harus dididik lagi. Kalau lo nggak mau pakai terserah lo. Lo juga yang ngerasain sakitnya bukan gue," tegas Gavino sebelum pergi meninggalkan Cassie.

Pria itu mengambil jaketnya dan keluar dari apartemen meninggalkan Cassie seorang diri. Cassie hanya memandangi salep yang diberikan oleh suaminya. Cukup lama ia terdiam hingga akhirnya mengambil salep itu dan memakainya.

Lo itu emang selalu bikin perasaan gue berubah terus.

-+++-

Satu hari sudah cukup bagi Cassie untuk beristirahat. Pagi ini Cassie sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Ia pun segera keluar dari kamar untuk menemui suaminya. Namun pria itu ternyata sudah tak terlihat batang hidungnya. Hanya ada sebuah kunci dan surat yang tergeletak di atas meja.

Mulai sekarang lo pakai mobil sendiri karena gue mau berangkat dan pulang sama Grizelle. Lo bisa kan nyetir sendiri?

Kurang lebih seperti itu isi surat yang ditulis Gavino. Cassie memang bisa menyetir mobil sendiri hanya saja ia kecewa dengan suaminya yang malah secara terang-terangan mementingkan Grizelle. Ingatkan ia yang sangat membenci perselingkuhan dalam sebuah hubungan

AKSARA HARSA [ON-GOING] - Jaehyun x ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang