4. Kabur Lagi

2.3K 239 25
                                    

Terektektek terektektek retekretektektektektek!

Retektektek ngekkkk!

Suara bola lato-lato saling beradu, tak hanya itu, suara sorakan heboh juga membuat suasana sekitar menjadi asik dan ricuh. Terdapat dua manusia yang sedang asik bermain lato-lato tanpa memperdulikan sekitar. Mereka adalah Yeonjun dan Taehyun, mereka bermain begitu hebohnya hingga tak sadar setiap orang yang lewat menutup telinga mereka.

Yeonjun asik dengan lato-latonya, Taehyun asik dengan sorakan hebohnya. Ia terus-terusan mengagumi skill yeonjun dalam bermain lato-lato.

"Azekkk! Ampun suhu! Keren bats oii! Spill tutor nya dong bang jago!" Seru Taehyun heboh.

Yeonjun tersenyum sombong, "jelaslah! Gue pemenang turnamen lato-lato berturut-turut!" Ujarnya, bohong sih sebenarnya.

"Emang dijaman dulu udah ada turnamen begituan ya?" Tanya Taehyun bingung.

"Ya ada-adain aja lah!" Sewot Yeonjun.

Yeonjun mendudukkan dirinya di kursi panjang warna putih. Saat ini mereka berdua ada disebuah halaman belakang rumah–ah atau mansion? Entahlah, ternyata tempat ini lebih besar dari yang Taehyun kira. Bahkan halaman belakang yang mereka tempati begitu indah, banyak tanaman dan bunga yang enak dipandang mata.

Taehyun pun menoleh menatap Yeonjun yang sedang asik memainkan lato-latonya, "terakhir kali gue main lato-lato, bolanya kena jidat gue njir!" Taehyun curhat.

"Terus gimana sakit gak?" Tanya Yeonjun pura-pura polos.

"Ya sakit lah marimas! Sampe ada telor ayamnya nih disini!" Taehyun menunjuk jidatnya yang dulu menjadi korban hantaman lato-lato.

Mendengar itu tawa Yeonjun pecah, berbeda dengan Taehyun. Pemuda itu menatap Yeonjun sebal, ia tahu jika Yeonjun itu sedang menertawakan penderitaannya.

Yeonjun mengusap ujung matanya yang mengeluarkan air karena tertawa, "banyak dosa sih lo. Jadi kena hantam lato-lato kan, awokawokawok!"

"Dih, kayak lo gak punya dosa aja." Sungut Taehyun.

Yeonjun terkekeh lantas berdehem, selang beberapa menit Yeonjun terlarut dalam pikirannya. Ia berpikir, sudah berapa lama ia tidak tertawa? Bertemu dengan Taehyun, telah memunculkan harapan pada Yeonjun untuk bahagia. Pemuda itu, unik, dan tahu bagaimana caranya untuk menghibur seseorang.

"Hyun, thanks."

Taehyun menoleh bingung kearah Yeonjun, "wut?"

"Lu, orang yang bisa bikin gue ketawa lagi." Jawab Yeonjun. Ia menoleh kearah Taehyun, dan saat itulah tatapan mereka bertemu.

"Lu tau gak? Sejak gue tinggal bareng dia. Gue gak pernah ngerasain sama yang namanya ketawa. Yang gue rasain cuma rasa takut, sedih, dan gelisah." Yeonjun memulai sesi curhat, hatinya sakit kala mengingat perlakuan kasar Soobin selama ini.

Taehyun mengernyit bingung, "dia siapa?"

"Ck! Itu loh, yang ngelarang-larang gue tadi!" Decak Yeonjun, ah rasanya ingin menyebut nama 'Soobin' saja Yeonjun tak ingin.

"Oh, si Supri itu? Kenapa emang? Dia jahat ya sama elo? Wah, dari tampangnya emang udah jelas! Tipe-tipe pria yang matanya pengen di sampluk lato-lato!" Celoteh Taehyun.

"Nah iya Hyun! Dia itu gila! Kejam! Sama jahat! Gue menderita Hyun! Gue pengen bebas! Dia seenaknya sama gue, dia memperlakukan gue kayak jalang Hyun! Dia udah ngebuat harga diri gue gak ada apa-apanya dimata dia! Gue gak kuat, gue mau pulang! Tapi gue punya siapa? Ayah gue aja ngejual gue sama orang gila itu! Gak ada yang sayang sama gue Hyun, semua orang cuma gila akan nafsu!" Yeonjun menumpahkan semua penderitaan yang ia pendam selama ini. Satu air mata, lolos membasahi pipinya, Yeonjun tampak begitu rapuh saat ini.

SAVE ME! -Beomtae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang