10. Cemburu

2.5K 194 80
                                    

Kang Taehyun perlahan membuka matanya. Ia menerjap-nerjap guna memperjelas penglihatannya yang mengabur. Selang beberapa saat penglihatan kembali normal. Ia tersentak, ini dimana?

Semuanya terlihat gelap, Taehyun bisa merasakan bahwa saat ini ia berpijak di rerumputan yang begitu hijau. Taehyun menatap sekeliling, semuanya gelap, seolah seperti sebuah Padang rumput ditengah malam tanpa bulan. Taehyun berjalan tak tentu arah, maniknya tak henti-hentinya menatap sekeliling berharap menemukan sebuah cahaya.

Namun naas, ia tak menemukan apapun. Taehyun menghela napas, maniknya menatap kebawah. Ia mengernyit kala melihat sebuah darah menetes-netes dari bajunya dan menodai tetesan rumput hijau itu. Jika dilihat-lihat tetesan itu,

Berasal dari perutnya. Dengan cepat Taehyun menyibak bajunya, terlihat sebuah luka tertampang disana, luka itu terus mengeluarkan darah. Tapi anehnya, Taehyun sama sekali tak merasakan sakit.

"Beomgyu..."

Taehyun mendongak, telinganya menangkap sebuah suara. Terdengar lirih dan lemah, Taehyun berjalan kedepan, karena ia merasa suara itu terdengar didepannya.

"Aku takut..."

Suara itu semakin jelas. Taehyun menghentikan langkahnya, ia terpaku dengan pemandangan di depannya. Disana, terdapat Beomgyu yang memeluk dirinya erat. Apa ini? Ada apa dengan dirinya? Kenapa ia menangis di pelukan Beomgyu?

Taehyun bingung, ia tak mengerti. Tiba-tiba, datang seorang pria berdiri tak jauh dari mereka. Satu tangannya terangkat menodongkan pistol kearah mereka, Taehyun panik, perlahan pelatuk itu ditarik.

"Hei awas!" Teriaknya, namun tak berefek apapun. Disana Beomgyu terus memeluknya erat. Ia terus berteriak, tapi hasilnya tetap sama. Seolah dirinya adalah hantu yang tak terlihat dan terdengar.

Pria itu menyeringai lebar, beberapa darah menghiasi kepalanya. Tangannya mulai menekan pelatuk dan...

"AWAS!"

DOR!

"AAAAAAA!"

"EH BUSET! GUE KAGET! Jantung gue hampir korslet, Ampe jatuh hp gue lecet-lah jadi nyanyi kan gue." Latah Yeonjun melenceng ke nyanyian.

Ia beralih ke Taehyun yang bangun dari pingsannya, napasnya memburu, keringatnya bercucuran.

"Hyun! Masih hidup lu? Syukurlah lu kagak koid huhu, gue takut njem! Darah lu banyak banget huhu.." heboh Yeonjun dramatis sambil memeluk Taehyun dari samping.

Sementara Taehyun hanya diam, raut wajahnya terlihat shock. Tangannya menyibak sweater yang dikenakannya pada bagian perut. Luka itu, tidak ada.

"Hanya, mimpi ternyata." Batinnya.

Taehyun memijat pelipisnya sambil mendesis. Ternyata peningnya masih ada, namun tak separah tadi. Ia menoleh kearah Yeonjun yang memeluknya sambil pura-pura nangis tersedu-sedu.

"Heh! Ini apa-apaan sih lu? Lepas njir, gak usah lebay gue masih napas!" Taehyun melepaskan pelukan Yeonjun.

Yeonjun menatap Taehyun sambil menerjap-nerjap polos, "syukur deh masih napas, tak kira lo udah is dead"

Taehyun melotot, "matamu picek!"

"Sensi amat sih lu. Habis mimpi apa emangnya? Ampe teriak-teriak gitu, mimpi dikejar-kejar Ragil ya?" Tebak Yeonjun namun langsung mendapatkan geplakkan dikepalanya dari tangan Taehyun.

"Sembarangan aje lu Yanto! Mana ada dikejar Ragil, dikejar bidadari baru bener, awokawok!" Taehyun terkikik.

Yeonjun cengo, selang beberapa saat ia bergidik, "bidadari turun dari genteng noh!"

SAVE ME! -Beomtae ✓Where stories live. Discover now