20. Co-ass

104 29 124
                                    

Chapter agak panjang..
Baca pelan-pelan yaa karena bakal mulai flashback2....
VOMENT, HAPPY READING.. !

Bagi Jane, menjadi dokter adalah cita-cita tertinggi bersama ibu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Jane, menjadi dokter adalah cita-cita tertinggi bersama ibu nya..
Mereka yang dulu kerap disepelekan sejak ayah nya meninggal...

Jane berharap suatu hari bisa membalas orang-orang yang dulu menghina mereka dengan prestasi dan pencapaian nya......

Jane belajar sangat keras hingga berturut meraih peringkat pertama selama 3 tahun di sekolah menengah...... Jane juga berada di 1% teratas dengan nilai terbaik di antara para peserta test sehingga ia dapat masuk sekolah kedokteran.

Jane masuk kuliah di usia 18 tahun..
Dua tahun pertama dihabiskan nya dengan kelas pra-kedokteran di departemen medis dengan belajar mata pelajaran dasar seperti biologi, kimia, fisiologi dan sebagai nya.....

Di tahun ke-3 kuliahnya ini, Jane mulai mengikuti pelatihan praktek atau co-ass di sebuah rumah sakit yang bekerjasama... Selama mengikuti program, Jane dibimbing secara langsung oleh beberapa dokter senior...

Dan di sinilah Jane, berdiri gugup bersama dengan 4 mahasiswa lainnya... ini hari pertama ia mulai co-ass. Dan bertepatan tengah ada meeting beberapa dokter.

Mereka diminta memperkenalkan diri beserta alasan mengapa memilih jalur kedokteran...
Ke-4 temannya pun sudah memperkenalkan diri mereka...
Jane di urutan terakhir.

" Namaku Jane....aku––",

" Ya, Jane.. ceritakan alasan yang bagus untuk kami... masuk kedokteran karena punya nilai bagus, karena disuruh orang tua, karena profesi yang menjanjikan.. karena mau menolong banyak orang... Oh, Ayolah itu semua Terlalu Klasik..... ", potong seorang dokter setengah baya lalu tertawa terbahak-bahak.

" Dokter Jang, kamu membuat mereka jadi tidak nyaman.... ", tegur seorang dokter tua, memperingatkan.

" Hahaha.. aku hanya bercanda...", kilah Dr. Jang, lalu bungkam.

" Ya, silahkan Jane, kami masih punya waktu luang... ", ucap seorang dokter berharap cerita seru.

" Alasanku masuk kedokteran karena ingin membahagiakan ibuku ... juga––ada satu dokter keren yang dulu membuatku terkesan ...."

Para dokter mulai menatap serius ke arah Jane... menunggu ceritanya bak anak sekolah tingkat kanak-kanak yang menunggu dongeng.

" Hari itu hujan berpetir.. saat teman ayah mengabari bahwa ayahku mengalami kecelakaan kerja... Ibu segera memboncengku naik motor ke rumah sakit dekat dari rumah...
Kami tiba bertepatan dengan ambulans datang..... Aku melihat saat ayahku dikeluarkan dalam kondisi berlumuran darah... Ibuku menangis histeris sambil menutupi wajahku......", Jane berhenti sejenak.

" Jane, tidak perlu diteruskan kalau itu menyakitimu..", ucap seorang dokter muda memakai masker. Matanya bersorot khawatir.

 Matanya bersorot khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Daddy My Crush ( M )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang