FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA DEAR ..
Jane yang ditinggalkan ayah kandungnya nya sejak kecil, harus menghadapi kenyataan pahit ibunya juga meninggal karena sakit. Dalam surat wasiat, ibu nya berpesan agar Jane hidup bersama Jooan, ayah tiri yang akan...
Support VOTE itu simpel ya... Cuma tekan tanda bintang di pojok kiri bawah setiap mampir baca...
Baca Pelan-pelan.. ini mulai diungkap sosok Jooan dari sisi Jeno.. Happy Reading.... !
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu Jane mengabaikan telpon dan chat Jooan.. Pria ini sebenar nya condong posesif... selalu ingin Jane hanya di sisi nya.. Tapi Jane belum ingin melunak.. ia ingin menguji seberapa berharga dirinya di hidup pria itu.
Jane dan Tante Yeon pulang dari berbelanja... Yeon sudah naik duluan meninggalkan Jane yang pergi minum kopi dulu.
Saat di lift, alangkah terkejutnya Jane menemukan pria itu sudah ada masuk duluan... Pria itu juga menyadari kehadiran Jane yang nampak ragu untuk melangkah masuk ke dalam lift bersama nya.
Pria itu nampak menahan pintu lift agar tetap terbuka dan memasang senyum ramahnya pada Jane.... Dia masih setampan dulu...
" Masuklah..... aku nggak akan menggigitmu, Jane..... ", ucap nya berkelakar menggoda Jane yang jelas salah tingkah bertemu dengannya.
Jane tak suka di goda begitu.. Lagipula terlalu ketara menghindar bila ia tidak mau masuk lift hanya karena bertemu mantan nya.. JENO.
Keduanya terdiam sejenak dan pintu lift mulai menutup.. Di ruangan sempit itu membuat aura kecanggungan makin terasa. Jane berdiri membelakangi Jeno.
" Kamu tinggal di sini sekarang ... ? ", buka Jeno basa basi.
" Nggak, aku cuma berkunjung.... ", jawab Jane singkat melirik sekilas pada netra hitam pekat yang kini menatap lekat padanya itu.
" Senang bertemu denganmu lagi, Jane... Kuharap kamu hidup bahagia selalu... maaf aku nggak pernah minta maaf padamu.. aku merasa nggak pantas bertemu lagi dengan mu seperti ini... aku sudah sangat bersalah padamu dulu..... ", ungkap Jeno mencoba menarik hati Jane.
Jane menghadapkan dirinya pada pria dengan aura maskulin namun imut itu... Oh, Jane bahkan lupa pernah begitu gila mencintai pria ini dulu.... Betapa sulitnya move on darinya paska mereka putus.
" Aku sudah melupakannya.... Aku bahagia sekarang ....... ",
Jane mencoba membalas kata penyesalan terlambat Jeno itu dengan kebaikan hatinya.... Lagipula tak ada gunanya mereka masih bermusuhan. Itu sudah lama sekali.. Toh, Jane juga sudah mendapat tambatan hati yang sesungguhnya, Jooan.
Jeno mengangguk dan tersenyum manis.. Senyum yang dulu membuat Jane selalu lemah hati dibuatnya.... Jane melirik kardus yang tergeletak di depan Jeno... dan sekantong plastik buah-buahan di tangannya.
" Oh, ya.. aku kesini mengantar barang untuk bibi ku di unit sini... ", jelas Jeno yang dibalas anggukan singkat Jane.
Pintu lift pun terbuka di lantai 10... Ternyata Jeno juga turun di lantai yang sama... Sekilas Jane melihat Jeno mengangkat kardus itu dengan kedua tangan kekar nya.. sementara kantong buah itu masih terkait di tangan satunya.. terlihat kesulitan memegang nya..
