Prolog

554 58 11
                                    

Bertemu tatap dan memandang wajah manis Aizha Althea adalah salah satu dari banyaknya hal yang begitu Azhar Samudera gemari dalam hidupnya. Namun, menatap wajah manis yang selalu menghadirkan rasa candu tersebut, tidak lagi boleh Azhar lakukan sebab kini ada hati yang harus Azhar perjuangkan dalam menjaga.

"Kalian datang untuk memberikan undangan ini?" Azhar membaca laman depan kertas berbahan keras yang sahabatnya julurkan. "Padahal nggak perlu serepot itu, lo bisa kabarin gue lewat chat, Ga." Bicara Azhar diselingi senyuman senang, namun kebenaran hanya diri yang bisa mengungkapkan.

Azhar tidak senang, walau ia tahu kalau kabar gembiralah yang sedang Telaga sampaikan.

Telaga melirik wanita yang tubuhnya berada dalam balutan setelan kerja dengan model yang sudah melekat sempurna dalam citra wanita tersebut. Rok span sebatas lutut, kemeja press body dan blazer yang senada dengan bagian bawah tubuhnya. Penampilan yang entah mengapa, hanya Aizha saja yang cocok mengenakannya bagi pendapat Telaga pribadi.

Sebelah tangan Telaga meraih lekukan pinggang Aizha, sepersekian detik berhasil membuat Aizha menahan nafas karena sentuhan aneh yang membuatnya berdesir tidak karuan.

Aizha mendongak ke samping, menatap garis wajah pria yang tidak lama akan menjadi suaminya. Ia adalah Telaga Banyu, pria yang tidak pernah Aizha bayangkan, tidak pernah Aizha ingin ketahui, dan tidak pernah Aizha harapkan untuk menjadi penyembuh lukanya.

"Datang ya, Zhar. Gue mau lo datang kepernikahan gue sama Aizha. Sebagaimana dulu, Aizha datang kepernikahan lo sama Arumi," ujar Telaga mengeratkan pegangannya pada pinggang sang calon istri.

Yang mana berhasil menghantarkan cubitan yang mengoyak hati Azhar. Oh rupanya...Aizha benar-benar telah berhenti mencintai dirinya.

Dengan anggukan samar, Azhar melempar senyuman yang jelas sangat terpaksa. "Pasti datang, santai elah man." Azhar memukul pelan lengan atas Telaga. "Selamat buat kalian berdua, semoga segera nyusul gue sama Arumi yang lagi otw punya anak."

Pandangan Aizha beralih pada pria dihadapannya. "Udah mau punya anak ternyata. Bahagia terus ya pria baik, doaku akan selalu menujumu setelah nama Telaga," batin Aizha merasa benar-benar akan melepas seluruh rasa yang pernah ditinggalkan.

Not Endless Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang