Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝘼𝙒𝘼𝙇𝘼𝙉 𝙎𝙄𝙉𝙂𝙆𝘼𝙏━━━
"Ayah.."
Anak bermanik hijau safir dengan surai brunette itu terus saja terisak sembari memohon-mohon kepada seorang pria paru baya yang ia sebut sebagai 'Ayah'
"Anneliese.. kau tau apa akibatnya jika melakukan apa yang tak sepantasnya 'wanita' lakukan bukan?" Ayahnya menatapnya dengan tajam
"Ingatlah ini Anne, di dunia ini terdapat perbedaan antara Laki-laki dan Perempuan, maka dari itu kau harus tahu dimana tempatmu berada."
Ke-tidak setaraan sudah menjadi makanan sehari-hari baginya, perbedaan hak antara wanita dan pria terlihat sangat kontras dimata nya.
Gender, maupun jenis kelamin.. sebenarnya apa yang membedakan keduanya? Itu adalah pemikiran naif dari si anak itu.
Memasak, menjahit, menyulam, melayani suami, tata krama, berbicara yang sopan, reputasi yang baik dan sebagainya.
Apakah wanita saja yang harus mempelajari itu?
Orang-orang mengatakan bahwa itu adalah kodrat mereka sebagai wanita, tapi bukan kah kodrat wanita hanya melahirkan, menyusui, dan menstruasi saja?
Kenapa hal-hal seperti memanah, bela diri, serta belajar politik dan ilmu pengetahuan hanya diperuntukkan untuk laki-laki saja?
Bukankah itu sama sekali tak adil?
WILLIAM membaca sebuah koran dengan seksama, bibirnya kemudian menarik hingga membentuk sebuah kurva, lebih tepatnya menyeringai
Kali ini ada kasus yang membuatnya sedikit tertarik,
PEMBUNUHAN SARAH BEAUFORT
Kasus itu tertampang jelas di semua koran dan majalah di London yang membuatnya menjadi populer akhir-akhir ini.
Yang jelas bukan dia yang melakukan semua itu.
"Ah, Lady Sarah?"
"Sungguh wanita malang, padahal kudengar ia akan menikah beberapa bulan lagi." ujar Albert membuat William terkekeh pelan.
"Sarah Beaoufort. Kematiannya cukup aneh untuk sekedar kasus pembunuhan biasa."
"Apakah kakak ingin menyelidiki nya?" suara Louis terdengar
William hanya tersenyum simpul sembari menyesap sedikit teh buatan adiknya.
"Entahlah.. tapi ada sesuatu yang sedikit membuat ku tertarik." ia menyeringai
