𝗔𝗡𝗡𝗘𝗟𝗜𝗘𝗦𝗘 ━━ 𝗆𝗍𝗉.

𝟎𝟏𝟒. 𝖠𝗒𝖺𝗁, 𝖽𝖺𝗇 𝖪𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺.

𝘿𝘼𝘿 𝘼𝙉𝘿 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔━━━

𝙏𝘼𝙋-𝙏𝘼𝙋!━━━

LANGKAH KAKI itu menggema hingga ke seluruh ujung lantai. Langkah itu nampak begitu tergesa-gesa dan panik.

𝙋𝙐𝙆!━━━

"Apa yang kau lakukan disini, Bibi?"

Allen Beaufort. Satu-satunya putra sulung dari Jendral Astrope dan Nona Miriam yang sekarang menempati tempat sebagai pewaris keluarga Beaufort itu mengernyitkan dahinya. Kala mendapati Bibi tersayang sekaligus teman bermain miliknya tengah menatapnya dengan penuh keterkejutan.

"Allen?" wanita berambut brunette itu berkata dengan nada setengah mati.

"Bukan kah kau ada di bawah? apa yang kau lakukan di sini? nanti Ibu mu mencarimu, kue akan segera dipotong─"

"Berhenti basa-basi, Bibi Anneliese." Allen menatapnya dengan tatapan datar.

"Aku tahu kau berusaha untuk mengalihkan pertanyaan ku."

Ah, begitu sialnya sekarang. Anneliese hampir melupakan sesuatu, fakta bahwa anak kecil di hadapannya ini memiliki DNA Astrope yang begitu cerdas dan peka.

Manik yang semula terbuka lebar itu nampak menurun, mata hijau safir Anneliese menyipit, kemudian menghembuskan nafas dengan lelah.

"Kau.. sudah tahu semuanya, ya?"

Allen mengangguk dengan polos.

"Kau mungkin lupa aku adalah anak seorang Jenderal perang." ia berdehem kecil.

Anneliese menundukkan wajahnya, seraya membungkuk di hadapan tubuh kecil milik Allen.

𝙂𝙍𝙀𝙋━━━

Ia memegangi kedua sisi wajahnya dengan keras, seraya menatapnya dengan begitu dalam.

"Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan ini, tapi percayalah Allen semuanya akan berjalan dengan baik meskipun harus mengorbankan sesuatu."

Satu-satunya hal yang bisa Allen lihat dari mata Anneliese hanya satu;

Lelah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik wajah rupawan Anneliese ada rasa kelelahan yang melebihi semuanya. Rasa mati rasa dan kecewa, semuanya berada dan bercampur satu disana. Kepedihan dan kepahitan masalah keluarga, Allen bisa mengerti semuanya.

"Ini memang bukan cara yang baik, tetapi inilah satu-satunya cara yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan keluarga.."

Anneliese memeluknya dengan erat, seraya berbisik kecil di telinganya.

"Maaf ya, mungkin setelah ini kita tidak akan bertemu.."

"Berjanjilah kau akan hidup bahagia bersama Lorraine, Ibu, dan juga Ayahmu."