𝟎𝟏𝟐. 𝖸𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁.

252 53 5
                                    

𝙎𝙀𝙊𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙒𝘼𝙉𝙄𝙏𝘼━━━

"TERIMA KASIH kembali Mr. Holmes, kau memang bisa diandalkan." puji Griwell kepada pria yang sibuk menghisap cerutu nya itu.

"Kasus nya terlalu mudah, sih." ujarnya acuh tak acuh.

Sementara itu terdengar perdebatan hebat antara anggota Scotland Yard dengan tahanan yang berteriak dari balik jeruji.

"DASAR KEPOLISIAN SAMPAH! KALIAN PIKIR KARENA TELAH MENANGKAP KAMI KALIAN ADALAH PAHLAWAN?"

"TIDAK SAMA SEKALI! KALIAN LAH PENJAHAT NYA! DASAR BABI-BABI TERBALUT SUTRA! TENGIK! BUSUK! MENJIJIKKAN!"

Griwell menghela nafasnya,

"Hah, berisik sekali.." celetuknya sembari memperhatikan salah satu pelaku pencuri perhiasan yang tengah bertengkar dengan salah satu anak buahnya dengan tak minat.

Sherlock terkekeh kecil, sebelum terfokus kan oleh seorang pria yang berada di sel sebelah pria tadi. Kemudian segera berbalik kearah Griwell.

"Siapa dia?"

Griwell terlihat memilin janggut panjangnya dengan ekspresi tidak peduli.

"Isaac Rebanon, kau tahu kasus Nona Beaufort beberapa bulan yang lalu? kami berhasil menangkap pelaku yang sedang menyamar sebagai pedagang angggur di pasar."

Griwell menjelaskan panjang lebar, sementara Sherlock terlihat begitu fokus memperhatikan Rebanon yang terbalut dalam rantai besi yang mengikat kedua tangan dan kakinya, beserta bekas cambuk yang begitu kontras di kulit putih pucat nya.

"Dia tersenyum kepadaku." ujar Sherlock kegirangan, sebelum Griwell balik menatapnya bigung.

"Ah, apakah aku boleh menemuinya sebentar?"

Griwell mengangguk malas,

"Boleh saja," ia berkata sembari memberikan kode kepada Sherlock agar mengikutinya masuk kedalam sel.

𝙎𝙍𝙀𝙆𝙆━━━

"Nah, sepertinya kau mempunyai pengunjung Rebanon."

Griwell menggaruk lehernya yang gatal,

"Waktumu lima balas menit, Mr. Holmes." ia kemudian melenggang pergi begitu saja, menyisakan Sherlock dan Isaac Rebanon berdua dalam sel.

"Sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya? Mr. Rebanon? eh." Sherlock tersenyum ramah, sementara Isaac hanya menatapnya dengan netra kosong; hampa, dan tak bernyawa, seperti telah kehilangan salah satu bagian dari jiwanya.

"Apa maumu?"

Suara yang begitu serak itu keluar dari sang pemuda, Isaac mendongak keatas, bertatapan langsung dengan iris sang detektif paling diwaspadai seisi penjahat London dengan nyalang.

Sherlock terkikik,

"Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal soal kasus Nona Sarah."

Netra kelam Isaac melebar, dengan panik ia melirik Sherlock.

"Apa maksudmu?" ia tersenyum kecut.

"Akulah yang membunuhnya.." ia tertawa dengan air mata yang terus mengalir dimatanya.

Sherlock hanya diam ditempat, ia tidak berkata apa-apa selain membiarkan Isaac menertawakan nasibnya.

"Bukan."

Sherlock menatapnya dengan serius,

"Aku tahu bukan kau yang membunuhnya."

Beberapa kertas telah ia keluarkan dari sakunya,

𝗔𝗡𝗡𝗘𝗟𝗜𝗘𝗦𝗘 ━━ 𝗆𝗍𝗉.Where stories live. Discover now