CH 06 - Cecilion's Dream (R18)

214 22 5
                                    

Warning: Ada adegan 🔞

Cecilion terbangun dari tidurnya dengan celana dalamnya yang agak lengket, dia baru saja bermimpi melakukan itu dengan Xavier, pria muda tampan yang menarik perhatiannya.

Lebih tepatnya Cecilion bermimpi Xavier menghimpit dirinya diantara Xavier dan tembok dikamarnya, dan mulai menciumnya, kedua tangan Cecilion dipegang di atas kepala Cecilion oleh satu tangan Xavier saja, sementara tangan Xavier satu lagi menyentuh tubuh Cecilion, membuka kancing-kancing kemejanya, dan resleting celananya dengan lihainya.

Cecilion merasa tubuhnya memanas saat tangan Xavier masuk kedalam celana dalamnya, mengelus dan meremas penisnya sambil berbisik di telinga Cecilion.

"Ayo bilang padaku, apa yang kamu mau sayang"

Cecilion tidak bisa berkata apa-apa, hanya mendesah merasakan tangan Xavier yang sedang mengelus-elus kepala penisnya berulang kali dengan ibu jarinya, tangannya mulai bergerak naik-turun perlahan, meraba penis Cecilion dengan cepat, tidak berapa lama penis Cecilion mulai ereksi penuh.

Cecilion melihat Xavier tersenyum bangga.

"Kalau kamu tidak jawab, aku tidak akan teruskan"

Dan benar saja tangan Xavier segera pergi meninggalkan penis Cecilion yang sudah mulai mengeluarkan pre-cum, Cecilion merasa frustasi tanpa sadar pinggulnya dia majukan mencoba meraih Xavier agar tangan Xavier kembali memberikan perhatian dan stimulasi kepada dirinya.

Xavier tertawa melihat Cecilion begitu menginginkan sentuhan darinya.

"Bilang dulu kamu mau apa?"

"Aku...mau..."

"Iya?"

Cecilion akhirnya melepaskan rasa malunya, dan mengatakan apa yang dia inginkan"

"Aku ingin jadi milikmu Xavier"

Cecilion membuka kakinya lebar-lebar memberikan akses agar Xavier lebih mudah memasukan penisnya kedalam dirinya.

Cecilion melihat Xavier segera membuka resleting celananya dan mengeluarkan kejantanannya, Cecilion terkejut melihat betapa besarnya ukuran Xavier.

"Kamu suka dengan apa yang kamu lihat?" Xavier berkata sambil mengocok penisnya pelan-pelan, menggoda Cecilion.

Cecilion menjilat dan menggigit bibirnya tanpa sadar, lalu menelan ludahnya dan menganggukan kepalanya.

"Kamu mau?"

Cecilion kembali mengangguk.

"Aku tidak dengar sayang"

"Iya, aku maauu, aku mohon Xavier"

Cecilion akhirnya mengutarakan apa yang dia inginkan.

Tanpa menunggu lama Xavier akhirnya memasuki lubang Cecilion dengan cepat, menariknya keluar dan masuk lagi berulang-ulang, menghantam prostat Cecilion dengan kencang, iramanya yang awalnya lambat semakin lama semakin cepat dan keras.

"Aaah... aaahh... haaa...Xav"

"Xavier..."

Cecilion mendesah memangil-mangil nama Xavier.

Cecilion melihat Xavier mendekat dan mencium bibirnya, bibir Xavier terasa seperti Cherry mint, ciuman itu begitu lama dan dalam, sampai mereka berdua kehabisan nafas dan akhirnya memisahkan bibir mereka.

"Kamu bisa cum tanpa aku sentuh-sentuh lagi penis mu tidak?

Xavier berbisik ditelinga Cecilion.

"Ti.."

"Bisa, pasti bisa kan sayang" Xavier berkata menyela perkataan Cecilion, nada suaranya tidak menyisakan ruang untuk berdebat, itu bukan permintaan tapi perintah, yang sangat halus.

Tanpa sadar Cecilion menganggukkan kepalanya. Xavier tersenyum melihatnya.

"Bagus sekali" Xavier memujinya, dan Cecilion merasa hatinya berbunga-bunga.

Cecilion berkonsentrasi keras memfokuskan pikirannya keprostatnya yang tiada henti di tusuk-tusuk oleh kejantanan Xavier yang besar itu.

Xavier memvariasikan gerakannya, kadang cepat dan keras kadang lambat dan halus, membuat Cecilion semakin terhanyutkan oleh kenikmatan yang diberikan Xavier kepada dirinya.

Gerakan pinggul Xavier sangat lihai, kejantananya menusuk titik kenikmatan Cecilion dengan begitu dalam dan keras hingga Cecilion melihat bintang-bintang, bibir merahnya terbuka, nafasnya terengah-engah, dadanya naik turun seirama dengan nafasnya.

Xavier mencubit kedua punting Cecilion menariknya keras-keras dan menggigit lehernya, tiba-tiba Cecilion merasakan ada aliran hangat di bawah sana mengalir ke dalam dirinya, Xavier mengeluarkan cairan spermanya didalam diri Cecilion, begitu banyak memenuhi lubangnya hingga menetes ke lantai.

Merasakan dirinya begitu basah dibawah sana Cecilion pun tidak tahan lagi dan akhirnya berteriak dan mencapai puncaknya.

Saat itulah Cecilion terbangun dari mimpinya, dan mendapati celana dalamnya sudah basah oleh cairan seksnya.

Cecilion segera mandi dan bersiap diri, dia ada kencan dengan Xavier hari itu.

Mereka akan pergi ke SeaWorld, Xavier yang memilih tempat kencan mereka, dia tidak mengira Xavier akan mengajaknya kesana, tempat ini bukan SeaWorld biasa, didalamnya terdapat restoran mewah dan hotel dibawah air yang terkenal mahal.

Cecilion tidak menyangka Xavier mengajaknya kesana, dia agak sedikit takut jika dia harus membayar sendiri, mungkin tabungannya akan langsung terkuras setengahnya pikirannya.

Tapi ya sudahlah, uang akan datang lagi pikirannya, kesempatan berkencan dengan Xavier belum tentu datang lagi.

Saat memandang dirinya di depan cermin full body di rumahnya, Cecilion bimbang, apa bajunya pantas? Apa ini terlalu terbuka, Cecilion senang memakai baju dengan potongan leher yang rendah, dan memperlihatkan dadanya yang menggoda.

Lehernya dihiasi sebuah kalung permata yang indah, sejujurnya kalung itu satu-satunya kalung yang paling berharga miliknya, karirnya sebagai seorang model masih berjalan ditempat, dirinya belum dilirik para desainer ternama, sementara usianya semakin bertambah.

Cecilion berputar di depan cermin beberapa kali, memandangi dirinya, yang terlihat begitu mengundang.

"Sudahlah nanti juga akan tertutup jaket" pikirnya.

Saat Cecilion menyisir rambutnya terbesit pikiran mengenai apakah Xavier akan mengajaknya bercinta malam ini? Haruskah dia bilang iya jika Xavier menginginkan?

Apakah dia tidak terlihat terlalu murahan jika dia langsung bilang iya...

Biasanya Cecilion bukan tipe yang langsung mau jika diajak tidur bersama dikencan pertama, namun tidak tahu kenapa Xavier membuat akal sehatnya hilang.

Dua Minggu terakhir ini, Xavier selalu menggodanya melalui pesan singkat dan video call setiap malam, membuat Cecilion begitu terangsang, tapi tentu saja dia tidak membiarkan Xavier mengetahuinya.

Cecilion menunduk dan berhenti menyisir rambutnya, lalu menghela nafasnya.

"Ah pusing sekali, aku harus bilang apa nanti"

Keluh kesah Cecilion terganggu saat dia mendengar suara handphone nya berbunyi, itu pesan dari Xavier.

"Aku sudah berangkat" Tulis Xavier singkat.

"Aku sebentar lagi akan berangkat juga" balas Cecillon.

Cecilion segera menyelesaikan menata rambut hitamnya, memakai jaketnya yang juga berwarna hitam dan bersiap-siap menuju ke stasiun kereta api terdekat.

Bersambung.

Author note: Mrk msh belum enak-enak jg, cuma mimpinya Cecil 😆

Menanti Untuk Mu [ XavCeci | Xavier x Cecilion ] OngoingWhere stories live. Discover now