prolog

39.7K 754 34
                                    

Di kamar bernuansa biru muda seorang gadis yang usianya beberapa bulan lagi menginjak 20 tahun. Gadis itu selalu bangun siang hari dan tidur larut malam, bukan karna pulang bekerja atau mengerjakan tugas sekolah, melainkan dia bermalas - malasan baca novel di smartphon -nya, dari bangun tidur hingga tertidur lagi, setiap hari -nya gadis itu melakukan hal yang sama berulang kali. Gadis itu bernama shanum almaira, gadis pemalas yang keseharian-nya hanya di dalam kamar saja, rebahan, main hp dan baca novel.

Tok
Tok
Tok

"num bangun astagfirullah". Kakak perempuan gadis itu sudah prustasi membanggunkan adik -nya itu.

Gadis yang sedang di gulung selimut pun terusik karna teriakan kakak perempuanya yang suaranya mirip kaset rusak itu, "apa sih kak, ganggu orang tidur aja".

"anak perawan jam segini belum bangun, rezeki lo di makan ayam tetangga noh"

"gampang tinggal potong aja ayam -nya terus makan deh, rezeki -nya kan gak jadi di makan ayam"

"ini anak kalo di bilangin ngejawab terus".kakak -nya yang sudah lelah pun pergi dari depan kamar shanum.

"ckk, apaan sih orang baru tidur juga diganggu terus". Shanum langsung masuk kekamar mandi, jika kalian kira shanum ke kamar mandi untuk mandi no jawaban kalian salah, shanum cuci muka terus turun ke dapur untuk makan.

Di meja makan ada kak Dewi kakak perempuan satu - satunya Shanum, dan juga anaknya Nisa, mereka sedang makan siang mengingat jam yang menunjukan pukuk 12.30.

Shanum sudah tidak mempunyai orangtua lagi, kedua orang tua Shanum dan kakak - kakaknya sudah meninggal pada saat Shanum baru masuk Smp, beruntung Shanum yang masih kecil masih mempunyai banyak kakak yang menjaganya.

Kakak pertama Shanum bernama Nur ali bisa di panggil kak ali, kak ali sudah menikah dengan kak Fatimah dan mempunyai dua anak, laki-laki dan permpuan, anak laki-laki -nya bernama kiki dan anak perempuan -nya bernama kejora, perbedaan umur Kiki dan Shanum hanya terpaut tiga tahun.

Kakak kedua Shanun bernama Gemilang dan di panggil kak gemi, kak gemi juga sudah menikah dengan kak Megi, dan mempunyai dua anak laki-laki dan permpuan, bernama aji dan nabila.

Kakak ketiga Shanum bernama Dewi sudah menikah dengan kak adi, mempunyai satu orang anak perempuan bernama Nisa. Dan Shanum tinggal bersama kak dewi, karna kata adik - adiknya ibu Shanum biasanya anak perempuan tertua itu suka di jadikan tempat pulang buat saudara - saurada -nya. Sebenarnya Shanum kurang suka tinggal bersama kak Dewi bukan karna kak dewi -nya gak baik tapi Shanum gak mau bareng sama iparnya alias suami kak Dewi, soalnya gak nyaman aja.

Dan terakhir kakak ke empat Shanum bernama Aidan dan suadah menikah dengan kak Haida. Kak Aidan juga sudah mempunyai anak bernama Elisa.

"inget makan juga kamu num"

"iya lah, kalo gak makan Shanum mati deh". Kakak Shanum hanya geleng - geleng kepala mendengar perkataan Shanum.

"gak mau kuliah aja num, dari pada di rumah terus cuma rebahan, mending nuntut ilmu kuliah"

"shanum males mikir lagi kak, cape, apa lagi kuliah tuh gak kaya sekolah, jadi mikirnya harus extra lagi, temen shanum aja suka ngeluh"

"yaudah belajar ngaji sana, mau kakak masukin pesantren?". Fyi Shanum itu berhenti ngaji pas masuk Smp jadi ngajinya gak lancar ada beberapa juga yang lupa, tau lah Shanum itu pemalas -nya kaya gimana.

"gak ahh, nanti shanum mau cari suami ustadz aja biar bisa di ajarin ngaji sama suami shanum, jadi sekarang gak perlu deh belajar ngaji"

"ckk, shanum, shanum lagian siapa juga ustadz yang mau jadi suami kamu udah pemalas, gabisa ngaji,  agama aja kamu masih fakir, hadeh turunin deh mimpi kamu, jangan ketinggian kalo jatuh kan sakit"ucap kak Dewi sambil menggelengkan kepala.

Jadi Madu Gus Fahri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang