lima puluh

8.7K 375 32
                                    

Assalamualaikum
Dabel up nih jangan lupa di vote.
Selamat membaca....





Seperti rencananya tadi Shanum sekarang sedang menuju ke taman asrama belakang, di situ memang sepi jarang orang yang lewat.

Shanum masih terus berjalan, ia tidak melihat satu orang pun di sana, Shanum langsung menuju kursi yang biasa ia dudukki.

Saat akan duduk tiba-tiba dari arah belakang ada orang yang menutup kepalannya dengan kain hitam. Shanum sudah meronta tapi sepertinya orang yang dia hadapi bukan hanya satu.

Saat Shanum berhasil memegang tangan orang yang menutup kepalanya tiba-tiba belakang pundaknya di pukul dengan keras menggunakan kayu, Shanum masih tetap sadar dan memberontak, tapi orang itu terus memukul Shanum di bagian belakang pundaknya.

Shanum merasakan perih di area pundaknya, mungkin sudah berdarah karna saking kencangnya mereka memukul shanum. Sedari tadi Shanum menahan rasa pusing yang menghampiri kepalannya. Ini benar-benar sangat pusing.

Shanum tidak kuat lagi menahan berat tubuhnya ia langsung terjatuh ke atas tanah, matanya mulai buram sakit di kepalanya juga semakin menjadi, sebelum ia pingsan ia samar-samar mendengar pembicaraan orang itu walaupun tidak jelas dan tidak mengenali suara itu.

"duh gimana nih dia pingsan" ucap orang itu.

"iya mana berdarah lagi, aku takut" ucap orang yang lain.

"rencana kita kan awalnya tidak seperti ini, kita cuma kurung dia di gudang" ucap orang yang paling tua menimpali.

"sudah ayo pergi sebelum ada yang lihat" ucap orang yang lainnya lagi.

Mereka langsung pergi meninggalkan Shanum yang tergeletak sendiri dengan kain yang menutup kepalanya.

*****

Sore harinya gus Fahri dan ning Zahra sekita jam 17.30 Wib. Mereka langsung masuk ke dalam rumah, di sana mereka tidak menemukan Shanum sama sekali.

"assalamualaikum humaira, kita pulang" tidak ada jawaban.

"num" sama tidak ada jawaban sama sekali, rumah itu kosong bahkan lampu yang harusnya menyala karna sudah hampir malam itu masih padam.

"shanum ke mana sih mas?" tanya ning Zahra.

"mas juga gak tau, biar mas cari ke kamarnya mungkin dia ketiduran" gus Fahri langsung berlari ke arah kamar Shanum.

Kosong! Di sana kosong bahkan lampunya juga padam.

"ck, ra kamu di mana sih"

Gus Fahri kembali turun menghampiri ning Zahra. "gimana mas ada? Tadi aku udah ke dapur terus keliling gak ada"

"di atas juga gak ada sayang"

"mungkin di ndalem kali ya, kan shanum gak biasa di sini sendiri apa lagi hampir malam gini"

"semoga di ndalem, ayo kita ke sana" gus Fahri dan ning Zahra langsung saja menuju ke ndalem.

"assalamualaikum" salam sepasang suami istri itu.

"waalaikumsalam, kalian baru pulang?" tanya umi Sifa.

"iya umi" ning Zahra dan gus Fahri langsung menyalami tangan umi Sifa.

"umi shanum ada di sini?" tany gus Fahri.

"shanum? Umi kira shanum juga ikut kalian, dari siang umi di ndalem shanum gak ke sini"

"astagfirullah, shanum ke mana ya"

"emang di rumah tidak ada"

"gak ada umi, mas fahri sama zahra udah nyari-nyari tapi gak ada"

Jadi Madu Gus Fahri Место, где живут истории. Откройте их для себя