empat puluh delapan

8.1K 407 4
                                    

Assalamualaikum
Up lagi nih, maaf ya lama.
Semoga suka sama ceritanya...





Malam harinya Shanum dan gus Fahri sedang berada di dalam kamar, mereka sedang tiduran di atas tempat tidur, sekarang waktu sudah menunjukan pukul 10.00 wib. Malam ini giliran Shanum yang tidur dengan gus Fahri.

"gimana ra, tadi beli tahunya kebagiaan?"

Shanum mengangguk, "kebagian, bahkan di lebihin sama penjualnya"

"oh ya, kenapa?"

"katanya bonus, soalnya kasian kemarin gak kebagian"

"enak gak tahunya"

Lagi-lagi Shanum mengangguk, "enak, pedes terus um.. pokonya enak lah"

"oh iya, tadi pas waktu mau ketempat penjual tahunya mobilnya mogok tau mas" beritahu Shanum.

"trus gimana kalian ke tempat tahunya"

"kebetulan mogoknya lumayan deket, jadi shanum sama mba zahra jalan kaki deh, ehh pas jalan tiba-tiba ada anjing, terus anjingnya ngejar kita" cerita Shanum.

"mas tau gak? Shanum nyampe jatuh karna anjing itu,pokonya kesel deh, nyampe lecet nih siku sama lutut shanum, untung aja muka shanum aman terkendali" Shanum bercerita sambil cemberut, mengingat kejadian naas yang ia dan ning Zahra alami.

Gus Fahri langsung bangun dari tidurnya, ia duduk di sebelah Shanum tidur. "coba mas liat lukanya, udah di obatin?".

Shanum menunjukan luka yang ia dapat, "udah tadi mba zahra bantu obatin".

"pasti perih ya" ucap gus Fahri sambil meniup luka Shanum.

"hm, lumayan lah".

Gus Fahri kembali tidur di sebelah Shanum, ia tidur sambil minggir menghadap Shanum, tangannya langsung memeluk pinggang Shanum.

Cup. "maafin mas ya, karna gak bisa jaga kalian".

"apa sih mas, ini bukan salah mas".

Lama hening, Shanum bosan dengan ke heningan ini, rasanya Shanum ingin menciptakan badai angin topan di sini.

"mas fadil" panggil Shanum.

Gus Fahri mengerutkan keningnya, mendengar panggilan Shanum, Shanum salah memanggilnya? Siapa orang yang berani Shanum panggil hingga lupa nama panggilannya.

"fadil? Siapa fadil?"

"ahh maksudnya apa euu. Mas fahri"

"engga tadi kamu bilangnya fadil loh ra"

"apasih mas kali yang salah denger orang tadi shanum manggilnya mas fahri"

"telinga mas masih berfungsi dengan jelas loh, mas juga masih muda mana mungkin mas lupa sama panggilan barusan"

"mas salah denger, udah lah shanum mau tidur aja" Shanum langsung memejamkan matanya.

"tunggu ra, fadil siapa" gus Fahri menggoyangkan tangan Shanum.

"apa sih orang tadi shanum bilang fahri, telinganya mungkin lagian fahri sama fadil kan hampir mirip" elak Shanum, ia tersenyum licik, Shanum suka drama ini ia jadi tidak bosan lagi.

"sama dari mananya fahri sama fadil beda ra yang satu ri yang satu dil"

"sama mas depannya aja sama-sama f trus a udah sama"

"enggak! Itu beda ra, sekarang jelasin siapa fadil, pasti itu mantan kamu kan ia kan, dosa ra kamu pacara kaya gitu"

"kan shanum sekarang udah gak pacaran shanum sekarang suami istri"

Jadi Madu Gus Fahri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang