enam

9.9K 459 4
                                    

Assalamualaikum
Selamat sore, aku cuma mau bilang makasih yang udah mau baca cerita aku

Semoga suka yaa..
Jangan lupa juga vote
Maaci..

Setelah semua melaksanakan sholat magrib, langsung di lanjut dengan membaca Al-Quran, Shanum hanya membaca sebentar karna dia belum terlalu mahir, itu juga masih salah-salah Shanum jadi kesal sendiri, Shanum juga menyesal kenapa ia tidak mau belajar mengaji dari dulu, ia malu melihat teman-temanya yang umurnya jauh dibawah -nya udah lancar membaca Al-Quran, bahkan sampai menghafal -nya.

Setelah mereka membaca Al-Quran, langsung di lanjut sholat isya, di lanjut lagi dengan ceramah oleh gus Fahri. Ceramah kali ini berjudul perjuangan rasulullah.

"jadi jamaah sekalian, rasulullah itu hebat sekali, semangat menyebarkan ajaran islam -nya sungguh luar biasa, sampai ada satu ketika saat rasulullah ingin pergi ke mesjid ada orang yang membenci rasulullah, dan setiap rasulullah dalam perjalanan ke mesjid orang itu selalu meludahi rasulullah setiap harinya, tapi masya allah nya, beliau tidak pernah marah,beliau hanya mendiami orang itu, sampai hari dimana rasul tidak mendapati orang yang selalu meludahinya saat perjalanan ke mesjid rasul mencarinya sampai bertanya kepada warga sekitar, saat rasul tau bahwa orang itu sedang sakit rasul menjenguknya, sungguh masya allah -nya beliau,  jika kita yang berada di posisi rasul belum tentu kita akan mau menjenguk orang itu".

Shanum yang ngantuk mendengan ceramah dari gus Fahri pun tertidur, Shanum mendengar ceramah gus Fahri seperti nyanyian pengantar tidur, saat Shanum sedang terlelap gus Fahri melihat ke arah Shanum.

"itu siapa yang tertidur" ucap gus fahri, dan semua santri putri melihat ke arah Shanum, lala dan layli, karna di tengah santri putra dan putri terdapat sekat yang memisahkanya.

"suttt, mba bangun di panggil gus Fahri mba" dari tadi lala dan layli sebernarnya sudah membangunkan Shanum tetapi Shanum yang tidur seperti latihan jadi mayat, mereka pun menyerah dan akhrinya Shanum ketahuan juga.

"apasih lo berdua ganggu gue"

"itu mba di panggil gus fahri". Shanum yang masih setengah sadar pun melihat sekitar -nya yang memperhatikan ke arah Shanum.

"ukhti setelah selesai nanti, anti langsung menuju ke ndalem" setelah mengatakan itu gus Fahri langsung menutup acara ceramah -nya.

Semua santri putra maupun putri langsung membubakarkan diri.

"mba, mau kita temenin ke ndalem?" tanya Layli.

"gak usah gue sendiri aja, lo berdua bisa tolongin gue bawain mukena gue gak, gue mau langsung ke ndalem aja"

"bisa mba". Setelah Shanum menyerahkan mukenanya kepada Layli Shanum langsung menuju ke ndalem.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam, shamun ada apa malem-malem ke sini"

"ini mba tadi ustadz fahri nyuruh shanum kesini"

"ohh, silahkan masuk". Di ruang tamu sudah ada ada gus Fahri sedang membaca kitab, memang tadi setelah bubar Shanum ngobrol dulu bersama temanya.

"mas ini ada Shanum"

"jadi nyuruh gue ke sini mau apa nih" tanya Shanum

"kamu tau apa kesalahan kamu?" gus Fahri bertanya dengan tegasnya.

Shanum mengangguk "gue tadi tidur di saat sedang mendengarkan ceramah"

"bagus, kalau begitu hafalkan juz 30, lima hari lagi kamu setorkan kepada zahra"

"loh kok banyak banget sih, lo kan tau gue gak lancar ngaji"

"saya gak mau tau, kalau kamu belum hafal hukumanya saya tambah"

"gue gak mau!!" teriak Shanum. Gus Fahri yang merasa kesal karna di bentak pun menatap Shanum tajam

"mas apa gak sebaiknya di beri keringanan sedikit, kasihan kan shanum" ucap ning Zahra dengan lembut

"gak bisa hukuman itu udah paling ringan, anak Sd  saja udah pada hafal masa dia yang sudah keluar sekolah belum hafal, apa gak malu" ucap gus Fahri dengan tajam.

"lo jahat banget sih, lo gak mikir apa yang lo katain itu jahat" Shanum langsung langsung berlalri keluar.

"astagfirullah mas, harusnya mas gak boleh bilang gitu, kita itu di sini harus menuntun shanum supaya lebih baik lagi, bukan memojokan -nya" gus Fahri yang merasa bersalah pun langsung istigfar dia kelepasan ngomong kasar kepada perempuan.

"yaudah nanti besok mas minta maaf aja sama Shanum" gus Fahri pun hanya mengangguk setuju.

Shanum yang tadi berlari dari ndalem menuju ke asrama ber monolog sendiri. "kenapa sih semua orang jahat banget, emang gue mau bodoh kaya gini, gue juga gak mau, udah mah di buang keluarga ke sini, di katain kasar lagi, miris banget hidup anak yatim piatu satu ini"

"arghh gue mau nangis aja rasanya, gue mau teriak kenceng, gue mau pulang". Tanpa Shanum sadari di belakangnya ada orang yang mengikuti Shanum.

"jika kamu ingin menangis, menangis saja keluarkan semua yang ada di hati kamu supaya kamu tenang"

"astagfirullah setan!!" Shanum yang terkejut pun berteriak.

"saya bukan setan"

"lo ngagetin gue aja, lo ngapain di belakang gue, lo ngikutin gue kan, lo mau culik gue ya, ngaku lo, kalo iya gue mau teriak nih" cerocos Shanum kepada orang itu.

"astagfirullah mba, saya tadi kebetulan lewat sini trus liat mba sendiri, lagian ngapain mba di luar malem-malem"

"alah lo bohong kan lo pasti mau ngelak supaya gue percaya, trus lo ajak gue pergi, trus gue di jual, trus lo dapet duit banyak secara kan gue cantik pasti gue mahal nih kalo di jual" Shanum terus menuduh ustadz Fateh.

"astagfirullah mba ngomong apa sih, saya itu salah satu pengajar di pesantren ini, mba pasti santri baru jadi gak tau saya, kenalin saya fateh"

"ohh, jadi lo ustadz di sini, bilang dong dari tadi" Shanum malu telah menuduh orang sembarangan.

"lagian mba dari tadi ngomong terus"

"udah lah gue mau pergi" tanpa salam Shanum langsung meninggalkan ustadz Fateh sendiri, ustadz Fateh hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum "cantik" ucapnya

"astagfirullah ngomong apa saya tadi" ustadz Fateh langsung mengusap wajahnya.

"duhh, sepi banget sih, ni orang-orang pada ke mana sih, masa udah tidur jam segini, biasanya kan anak muda suka banget begadang, ko gue jadi merinding sih". Tiba-tiba ada suara ranting pohon jatuh

"ANJINGG!!,  apaan tuh, woi setan jangan bikin gue takut ya, kalo berani sini lawan gue, byone lah kita, jangan ajak teman-teman setan lo itu, kalo berani sini gue bacain ayat kursi panas lo" dan tapa basa basi lagi Shanum langsung berlari ke asramanya, lalu membuka pintu dengan keras dan menutupnya pula dengan kencang. Shanum memang penakut

"astagfirullah mba, kaget aku" Lala yang sedang mengobrol dengan Layli pun tak kalah kagetnya.

"kenapa sih mba, kaya yang di kejar setan aja" ucap Lala

"gue emang di kejar setan la, ini pesantren pasti banyak hantunya nih"

"setan dimana sih mba, mba jangan nakutin deh, emang mba liat wujudnya" Lala yang sama penakutnya pun langsung memeluk Layli.

"gue gak liat sih wujudnya"

"udah-udah enggak usah di pikirin, mendingan kita tidur aja, kalo ketahuan pengurus asrama nanti kita bisa kena iqob emang kalian mau" layli yang tidak mau memperpanjang masalah pun langsung beranjak ke kasurnya untuk memulai ritual tidurnya.

"yaudah tidur udah malem nih pasti"Lala dan Shanum langsung menmpati kasurnya masing-masing.

"duh semoga yang tadi bukan setan deh, kalo setan kan serem anjir" Shanum langsung buru-buru tidur untuk melupakan kejadian tadi.



See u.
Gak bosen buat ngingetin pencet bintang kiri bawah yaa...

Jadi Madu Gus Fahri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang