BAGIAN 19

120 6 0
                                    

'haiiiii. Enjoy reading, gaes! 🌍

jgn lupa vote, komen dan share yaaa. thankyouuuu :3

Bahkan alam semesta ini pun gak bisa jadi tolak ukur rasa sayang aku ke kamu, Sha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan alam semesta ini pun gak bisa jadi tolak ukur rasa sayang aku ke kamu, Sha.

-Bumi, 21 jan

'🌍

Ashana berjalan menyusuri trotoar jalan didepan sekolahnya. Ia hendak menghampiri cowok yang terlihat tengah menatapnya dari arah halte sekolahnya yang terletak tepat diseberang bangunan sekolahnya.

Terlihat Bumi terlihat memperhatikan setiap gerak yang gadis itu lakukan dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya, dan dari kejauhan pun gadis itu terlihat membalas senyum yang dilontarkan oleh Bumi.

Ketika tiba disamping Bumi, Ashana meraup wajah cowok itu kesal.

"Jangan ngeliatin Asha kayak gitu!" ucap gadis itu, sambil melototkan matanya. Salah tingkah. Ya siapa yang tidak salah tingkah jika terus terusan ditatap seperti itu oleh laki-laki tampan itu.

Bumi menaikkan satu alisnya, bingung "Kenapa?"

Ashana berdecak kesal, kemudian ia kembali melototkan matanya kearah Bumi. "Asha malu!"

Bumi terbahak, ketika ia mendengar jawaban yang lolos begitu saja dari mulut gadis itu. "Bilang aja kali kalo salting." sahut Bumi tengil.

"Ih engga ya!" kesal Ashana, sambil memukul pundak Bumi.

Melihat itu bukannya marah Bumi malah terlihat tengah menggigit bibir bawahnya, menahan gemas. Bumi yang sudah tidak tahan dengan kegemasan gadis itu pun, dengan cepat langsung mendekatkan kepala gadis itu. Kemudian ia langsung mengapit kepala gadis itu diketiaknya.

Ashana memberontak, namun Bumi tetep kekeh tidak ingin melepaskan kepala gadis itu dari ketiaknya. "Kak Bumi, bauuuu! lepasin ihh!" rengek Ashana membuat Bumi terkekeh pelan.

"Suruh siapa lo gemesin banget."

"Kak Bumi lepasin Asha! Ih bauu. Kak Bumi, bauuu." Ashana berusaha melepaskan kepalanya dari ketiak cowok menyebalkan itu.

Bumi tertawa terbahak, melihat tingkah gadis itu. Terlalu fokus dengan apa yang tengah mereka lakukan, membuat mereka berdua tidak sadar bahwa sekarang mereka sedang menjadi pusat perhatian anak-anak SMA Damaswara. Bumi menyadari itu, namun sama sekali tidak membuatnya takut dan risih. Tapi lain halnya dengan gadis itu, sepertinya gadis itu sama sekali tidak menyadari apapun tentang hal itu.

"Asha bakal nangis kalo kak Bumi masih gamau lepasin Asha." ancam Ashana, membuat Bumi langsung melonggarkan apitannya. Ia takut juga jika ia menangis dan hal itu akan berujung ia dipukuli oleh siswa siswa disini. Ya meskipun rasanya tidak mungkin, tapi ya tetap saja Bumi takut.

BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang