The Last Luna

334 37 0
                                    

Awas ada typo.



















































Justin masih berada di arena balap, padahal waktu telah menunjukkan pukul 22.45 malam. Sudah lewat 45 menit dari janjinya pada Sangwon.

"Lu nggak pulang? Udah lewat dari jam sepuluh ini" ujar Yorch.

"Ck, gampang itu, Sangwon juga nggak tau" jawab Justin dengan nada santai.

Sangwon tidak mungkin datang ke arena balap malam-malam begini, anak rajin itu pasti sudah tidur atau sedang belajar.

"Terserah, tapi ingat, dia cukup pintar untuk membuatmu mengikuti perintahnya" peringat Yorch.

"Hmm, i don't care" tutur Justin.

"Justin! Sekarang waktunya lu tanding!!" Teriak Woochan dari arah bawah.

"Coming!!" Jawab Justin sedikit berteriak.

Justin melihat di samping Woochan ada seorang pemuda, pasti itu lawan Justin. Tapi sepertinya lawannya kali ini anak baru, Justin tak pernah melihat seseorang seperti itu sebelumnya.

"Oke, di sebelah kiri gue ada Justin dan disebelah kanan gue ada Steven. Silahkan berjabat tangan terlebih dahulu" ucap Woochan.

Justin berjabat tangan dengan Steven. Anak itu terlihat aneh, wajahnya ditutupi dengan masker hitam, rambutnya di style dengan gaya comma hair.

Kalau boleh jujur, Justin sedikit tertarik dengan pemuda ini, terlebih dengan bulu matanya yang lentik dan alisnya yang tebal.

"Ekhem, sekarang waktunya silahkan bisa menempatkan diri di posisi masing-masing" ujar Woochan.

Justin malu, sedari tadi ia tertangkap basah oleh Woochan tenagh mengamati Steven. Mau ditaruh dimana mukanya nanti.

Justin bergegas menuju ke motornya, Honda CBR 250R berwarna hitam dengan sedikit merah menjadi kendaraan kesayangannya sejak dulu.

Sementara Steven juga berjalan menuju ke motornya, Yamaha R1 hitam dengan lampu berwarna biru. Terlihat sangat elegan dan klasik.

"Siap? Justin sudah siap?" Tanya Woochan.

Justin mengangguk sambil menutup kaca helmnya.

"Steven siap?" Tanya Woochan lagi.

Steven mengangguk juga.

"Bersedia, siap ..."

Suara knalpot yang berisik telah memenuhi seluruh arena balap, Justin dan Steven keduanya benar-benar berambisi untuk menang.

"GO!!"

Kedua kuda besi tersebut melaju begitu cepat dalam arena balap, para penonton bersorak heboh, menunggu siapa yang akan menjadi pemenang di malam ini.

Semuanya pasti akan berpikir bahwa Justin lah pemenangnya, tidak ada siapapun yang dapat mengalahkannya, tapi sepertinya, itu tidak berlaku untuk malam ini.

Kuda besi Steven benar-benar melaju cepat, meninggalkan Justin jauh dibelakang. Semua yang menyaksikan menganga tak percaya, apalagi Justin.

'Damn! He's so fast' batinnya.

Justin berusaha mengejar ketertinggalannya, namun sepertinya hari ini adalah hari tersialnya.

DOR!

Pelatuk ditarik begitu Steven melewati garis finish, mengantarkan dirinya menjadi pemenang, mengalahkan Justin.

Tepuk tangan meriah ditujukan untuk Steven, pemuda itu turun dari motornya dan melepaskan helmnya.

The Last LunaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ