4. Jiji & Caca

47 7 11
                                    


Absen dulu yuk, yang mampir di lapak BC dari kota mana aja nih.

Kelamaan vakum dari dunia orange membuat Alvie jadi merasa sedikit terasingkan. Rada Amnesia.
😂😂😂

________________________
___________________________

Memang benar kata pepatah
Semakin besar rasa sayang seseorang, tingkat kepeduliannya juga bertambah berkali lipat

◇◇☆◇◇

"Orang tua kami bersahabat dari jaman bahuela," sela Basmah sebelum Amjad angkat suara.

"Aku nanya sama Tadz Amjad. Kenapa kamu yang jawab," Nunung si santri hobi ghibah protes.

"Sama aja. Intinya itu fakta paling real." Pungkas Basmah.

Niatnya ingin mengorek kehidupan pribadi keduanya jadi pupus sebab Basmah sudah lebih dulu memperingati untuk tidan berisik selama mencatat. Atau dia harus tinggal di luar kelas sampai bel istirahat berbunyi.

Ucapan tegas si wakekel alias wakil ketua kelas tak mampu dibantah. Tatapan seram Basmah membuatnya urung. Di tambah beberapa pasang mata ikut mendukung. Menyuruhnya diam sebelum catatan di papan tulis bertambah dua kali lipat.

"Awas aja ngomong macam-macam, ish," omel Basmah pelan melirik Amjad yang hanya mesem-mesem melihat gelagat panik gadis istimewa dalam hidupnya.

"Apa salahnya coba kalau cuma mau bilang itu," ucapnya menggoda Basmah yang kini berbalik. Menghadap Amjad sambil berkacak pinggang.

"Ji...ji..." desisnya rada geram.

Dia tidak suka menjadi bahan perbincangan seluruh pondok. Apalagi mulut para santri yang suka ghibah. Nanti ujung-ujungnya fakta bisa berubah jadi oponi negatif.

Lora Hamada yang duduk di sebelah Fahad menoel bahu kembar. Mereka tertawa geli melihat interaksi Basmah dan Amjad di depan. Ketiganya tau rahasia besar yang disembunyikan dari publik. Dimana jika terbongkar akan jadi berita terhangat sepanjang sejarah santri Basmalah.

Kafa lupa kalau Abidah di bangku sebelah juga sudah tau kalau hubungan keduanya lebih dari sebatas apa yang Basmah ucapkan. Awalnya memang hanya anak dari orang tua yang bersahabat. Sebelum beberapa bulan lalu saat mereka berangkat umroh bersama di bulan ramadan.

Seminggu lalu Abidah mengancam tak mau bersahabat dengan Basmah lagi jika dia masih merahasiakan sesuatu darinya. Itu terjadi karena orang tuanya sempat memberi tahu kabar besar itu sebelum Basmah kembali ke pondok.

Dia sudah mengenal Amjad sejak kecil. Seringnya Lora Syahbaz membawa putranya berkunjung ke rumah Ayyub--ayah Abidah membuat mereka saling mengenal satu sama lain walau tidak akrab.

Semasa sekolah Lora Syahbaz memiliki geng yang dijululi The Gokil. Dimana salah satu anggotanya adalah Amar--ayah Basmah. Mereka bersahabat sampai saat ini. Dan hubungan itu semakin dekat lantaran adanya perjodohan antara Amjad dan Basmah. Lora Syahbaz sendiri yang meminta Basmah dijadikan menantu sedari gadis itu baru lahir.

"Saya tidak mau tau, pokoknya Basmah harus menjadi menantuku. Perkara Allah takdirkan menjadi jodoh atau tidak kita bahas nanti ketika mereka dewasa." Putus Lora Syahbaz saat itu.

Sepertinya takdir memang berpihak pada keinginannya yang juga disetujui oleh Amar dan istrinya. Sedari kecil Amjad sangat menyayangi Basmah yang kadang mengamuk tidak jelas padanya. Kadang pula menggigit lengan jika sedang marah atau kesal.

Meski begitu, Amjad tidak pernah balas menyakiti. Dia terlalu sayang sampai tak tega melihat gadis kecil terpaut 7 tahun lebih muda darinya menangis lebih lama. Dia akan melakukan apapun asal Basmah senang dan berhenti menangis.

Basmalah Cinta (TERBIT di AE PUBLISHING)Where stories live. Discover now