09. Shield

1.7K 177 5
                                    

'Selamat Membaca'

Mungkin jika Alexa masih dirinya yang dulu, maka ia akan menganggap situasi semacam ini romantis. Namun sekarang jelas berbeda, yang ada ia hanya bertambah muak pada pemuda itu.

Alexa menarik napas berkali-kali, berusaha agar tidak mengeluarkan kata-kata kasar. Sepertinya pepatah bahwa cinta itu buta memanglah benar. Bisa-bisanya dulu ia jatuh cinta setengah mati pada pemuda menyebalkan seperti David.

"Fay dan para pengawal menungguku di butik, mereka akan kebingungan mencariku. Seharusnya pangeran tidak perlu bertindak sejauh ini, luka kecil seperti ini tidak akan membunuhku."

Lagi.. ini sudah penolakan keberapa kali yang David terima dari Alexa hari ini. Wajahnya yang datar semakin tertekuk mendengar Alexa terus-terusan menolak kebaikannya.

Apa yang salah sebenarnya pada gadis itu? Kenapa wataknya bisa berubah drastis seperti ini, padahal rasanya baru kemarin gadis itu merecokinya meminta di perhatikan.

"Aku akan menyuruh prajurit mengirimkan kabar pada pelayanmu untuk menjemputmu di istana. Sekarang ikutlah denganku, lukamu harus diobati." ucap David dingin, ia berjalan duluan sebelum Alexa kembali membalas ucapannya dengan penolakan.

Alexa mengekori langkah lebar David dengan malas. Mau tak mau ia harus mengikuti keinginan pemuda itu, agar bisa segera pulang dengan tenang.

Ada apa sebenarnya pada pria itu, kenapa sikapnya jadi aneh begini?

Bertemu Anne lalu bertemu pangeran David. Hari ini, benar-benar sangat sial!

David masuk ke dalam ruangan yang Alexa ketahui sebagai ruang latihan berpedang. Namun, ia sedikit bingung kenapa pemuda itu malah mengajaknya ke ruang latihan.

Katanya mau mengobati lukanya? Ah, terserahlah! Yang penting cepat selesai.

Langkah Alexa yang baru saja ingin masuk terhenti. Seorang pemuda berambut hijau keluar dari ruangan dan melewatinya begitu saja, tanpa menoleh.

Astaga, ia ingat pemuda itu!

Alexa berbalik badan menahan lengan pemuda tersebut, "Jackie..?? Hei, kau ingat aku kan?"

Jack yang terkejut, secara reflek mengarahkan pedangnya pada Alexa. Membuat gadis bersurai hitam itu melepas cekalannya dan melangkah mundur dengan raut shock.

"Lady!" Jack menyarungkan pedangnya saat menyadari kesalahannya, "Mohon maafkan saya lady. Saya pantas menerima hukuman atas kelancangan barusan."

Alexa menggeleng-geleng, "Aku tak apa-apa! Tadi itu salahku karena mengagetkanmu." ucapnya dengan suara senormal mungkin.

Tidak bisa dipungkiri barusan Alexa memang cukup shock dan ketakutan. Coba bayangkan, beda gerakan sedikit saja lehernya bisa merasakan tajamnya pedang mengkilap itu. Ugh!

"Terima kasih atas kemurahan hati lady! Sekali lagi mohon maafkan saya." Jack menegakan badannya setelah melihat Alexa mengangguk.

Alexa berdehem, "Bisakah kita berbicara sebentar? Kau masih mengingatku kan?"

Dalam hati Jack agak bingung mendengar suara sopan Alexa, "Tentu, saya ingat. Lady adalah tunangan pangeran David serta calon putri mahkota kerajaan ini."

Villainess IllusionWhere stories live. Discover now