4. Meeting

448 62 1
                                    

Soobin yang sedang mengobrol dengan Felix menoleh ketika salah satu anak kelas menghampirinya.

"Soobin kamu di cariin sama kak Yeonjun."

Soobin mengernyitkan dahi, kenapa Yeonjun mencarinya? Namun dia tetap berdiri dan langsung berjalan kearah pintu.

"Kenapa emang?" tanya Felix pada anak kelas tadi.

Anak cowok itu cuman mengangkat bahu.

"Gak tau."

"Ada apa ya kak?" tanya Soobin saat berada di depan Yeonjun.

Yeonjun menyodorkan sebuah kertas kearah Soobin.

"Nih kamu dipilih pihak kampus jadi salah satu panitia ospek." Soobin menerima kertas itu dengan bingung.

"Kok aku sih kak? Kan aku bukan mahasiswa aktif." Yeonjun menggeleng tidak tahu.

"Gak tau, kan pihak kampus yang nentuin."

Soobin hanya mengehela nafas pasrah. Nanti saat calon dekelnya tahu gosip yang ada di kampus, mereka pasti akan langsung menjauhinya.

"Nanti pulang kuliah langsung ke aula ya, ada rapat panitia."

Soobin mengangguk, Yeonjun langsung berjalan pergi dari sana.

Soobin membaca kertas yang ada di tangannya, ternyata kakak kelasnya itu adalah ketua panitianya. Pantas saja dia yang menghampiri Soobin, ah Soobin jadi teringat kejadian saat dia dan Yeonjun yang terkena tepung bersama.

Memalukan.

Sore hari pun tiba, Soobin berjalan ke arah aula kampus. Di sana dia melihat ada banyak anak kampusnya yang sudah berkumpul.

"Soobin?"

Soobin menoleh ketika namanya dipanggil.

"Eh kak Changbin?" Soobin tersenyum ke cowok di hadapannya.

"Kamu panitia juga?"

Soobin mengangguk.

"Iya, kakak sendiri?"

"Ya begitulah, ayo masuk."

Soobin langsung mengikuti Changbin masuk ke dalam aula.

Di sana Yeonjun selaku ketua panitia berbicara di depan banyak mahasiswa yang berkumpul saat ini.

Mereka membahas tentang susunan susunan kegiatan ospek yang nantinya akan diadakan untuk menyambut para mahasiswa baru.

Sesekali mata Yeonjun yang sedang berbicara di depan sana melirik kearah Soobin yang sedang fokus ke arahnya, tanpa sadar Yeonjun tersenyum.

Entah kenapa adik kelasnya itu terlihat menarik saja di matanya, Soobin terlihat imut dengan bola mata yang membulat lucu dan bibir yang terbuka sedikit, terlepas dari rumor yang beredar di kampusnya itu.

Hingga rapat pun selesai, kali ini Soobin pulang dijemput oleh kakaknya.

Sementara itu setelah acara selesai, Yeonjun tidak langsung pulang, dia masih ada beberapa urusan di kampusnya itu.

Keesokan harinya Soobin hanya bersantai di kamarnya, kebetulan sekali dirinya hanya ada kelas siang nanti, jadi pagi ini dia bisa bersantai. Sedangkan kakaknya sudah pergi bekerja.

"Soobin kamu tau gak?"

"Apa?" jawab Soobin pada Felix yang ada di layar handphone nya, mereka saat ini sedang video call.

"Kak Moonbin dinyatakan meninggal kemarin." Soobin sontak terkejut.

"Serius kamu? Jangan bercanda deh."

"Yaiyalah ngapain aku bohong."

"Separah itu ya." Soobin tersenyum miris.

"Hey jangan merasa bersalah begitu, sudah aku bilang ini bukan salahmu." jelas Felix.

"Tapi dia sempat dekat denganku."

"Sttt udah diem gak usah dibahas lagi."

"Btw kak Changbin ngapain ya akhir-akhir ini sering ke kampus malam-malam?" tanya Soobin tiba-tiba.

"Gak tau, dia bilang lagi ada urusan entah apaan."

Soobin memutarkan bola matanya.

"Yaudah deh aku tutup dulu, mending tidur."

"Dasar kebo!" ejek Felix.

Soobin langsung mematikan telponnya.

Sore harinya Soobin tiba di kampusnya, kebetulan sekali dia bertemu dengan Felix di depan kampus.

"Soobin katanya pagi tadi ada mayat lagi, bedanya mayat itu di temuin di lab fakultas kedokteran." ucap Felix tiba-tiba.

"Siapa sih?" tanya Soobin penasaran.

"Kamu kenal kak Sihyeon?"

Soobin seperti mengingat nama itu, ah dia tau, itu kakak kelasnya yang sempat menghukumnya saat ospek tahun lalu. Bukan hanya dihukum, kakak kelasnya itu bahkan merendahkannya.

"Kenal, kating kita dulu saat ospek."

"Correct!" jawab Felix.

"Hai Soobin."

Soobin dan Felix langsung menoleh ke belakang. Di sana ada Yeonjun yang tersenyum kearah mereka.

"Eh kak Yeonjun." Yeonjun mengangguk.

"Maaf itu tangan kakak kenapa ya?" tanya Felix.

Soobin menoleh kearah lengan Yeonjun, Yeonjun mengangkat lengannya yang di perban.

"Oh ini? Aku kemarin pas pulang jatuh dari motor tapi gak papa kok" jelas Yeonjun.

Mereka hanya mengangguk.

"Oh oke deh."

Tanpa mereka sadari, raut Yeonjun yang seperti menyembunyikan sesuatu.





»»————>𝓢𝓽𝓻𝓪𝓷𝓰𝓮 𝓣𝓱𝓲𝓷𝓰<————««

Hai
Pusing gaes mikirin alurnya, tapi aku usahain book ini tamat oke
Bye

Strange Thing (Yeonbin)✔Where stories live. Discover now