11. Preparation

278 37 0
                                    

Juyeon berdecih ketika melihat surat di tangannya yang berisikan tentang dirinya yang sudah di drop out dari kampus karena ketahuan ingin melakukan tindakan pelecehan.

"Sialan lo Choi Yeonjun, awas aja lo!" ucap Juyeon yang terus mengumpati Yeonjun.

Bagaimana bisa dia baru saja pulang dari rumah sakit malah mendapatkan surat ini, ini semua salah Choi Yeonjun.

Juyeon membaringkan tubuhnya di kasur, dia terus memikirkan bagaimana dirinya memberitahukan ini kepada orang tuanya, bisa-bisa dirinya akan dihajar oleh ayahnya.

Juyeon reflek bangun dari tidurnya ketika mendengar suara pecahan kaca, dia menoleh kearah pintu kamarnya.

Saat itu juga dia bangkit dari tiduran nya dan berjalan keluar kamar.

Juyeon melihat sekeliling rumahnya, tidak ada yang aneh selain salah satu kaca jendelanya yang pecah.

Karena terlalu fokus pada jendela hingga dia tidak menyadari ada seseorang yang berdiri di belakang nya.

"Halo Lee Juyeon."

Juyeon menoleh lalu langsung terjatuh ke lantai ketika kepalanya di pukul dengan sebuah balok.

Sementara pelaku tersenyum puas melihat itu

"Inilah akibatnya ketika kau berani berurusan denganku."

Hari ini Soobin sangat sibuk ketika berada di kampus, karena besok acara ulang tahun kampusnya akan diadakan. Sebagai panitia, dirinya harus bertanggung jawab walaupun terpaksa sebenarnya.

Soobin hanya heran kenapa acaranya diadakan pada malam hari, sedangkan tahun lalu di adakan pada pagi hari. Entahlah dirinya tidak terlalu peduli.

Soobin memperhatikan panggung di depannya, di tangannya saat ini ada sebuah kertas dan pena untuk mencatat kelengkapan acara.

"Kak Soobin."

Soobin menoleh kearah Beomgyu yang memanggilnya.

"Ya Beomgyu? Semuanya sudah lengkap kan?"

Sepupu Yeonjun itu mengangguk, mereka berdua itu sama sama panitia perlengkapan.

"Sudah kak, sebaiknya kakak istirahat dulu."

Soobin mengangguk lalu duduk di bangku didekatnya, Beomgyu langsung duduk di sebelah Soobin.

"Pacarmu itu anak seni musik juga sepertimu?" tanya Soobin tiba-tiba.

Beomgyu menoleh lalu mengangguk.

Pantas saja Soobin sering melihat Taehyun di gedung fakultas nya, ternyata dia jurusan seni musik juga.

"Oh berarti dia mau ya tampil di acara besok malam?" tanya Soobin lagi.

"Ya dia sudah mengajukan itu, jadi kami berdua akan tampil besok."

Soobin mengangguk, bagus deh nanti acaranya makin ramai.

"Kak aku mau bertanya sesuatu boleh?" ucap Beomgyu tiba-tiba.

Soobin menoleh lalu tersenyum.

"Boleh kok, tanya aja."

"Kakak adeknya kak Taehyung?"

Soobin kaget dengan pertanyaan adik kelasnya itu, dia tau dari mana coba hal itu? Namun dia tidak berniat bertanya, mungkin saja Beomgyu tau dari Yeonjun.

"Iya, memangnya kenapa?"

Beomgyu menggeleng lalu menoleh kearah lain.

"Gak lupain aja, aku lebih pengen tau kakak ini pacarnya kak Yeonjun ya?"

Muka Soobin langsung memerah ketika mendengar pertanyaan dari Beomgyu.

"Ih gak ya, kita cuman temen." elak Soobin.

"Temenan tapi kok kaya pacaran, otw pacaran kali ya." ejek Beomgyu.

Soobin relfek memukul adik kelasnya itu dengan kertas di tangannya, enak saja mengejeknya seperti itu.

Sedangkan Beomgyu terus tertawa melihat muka Soobin yang kesal itu.

"Tuh calon pacar kakak datang." tunjuk Beomgyu kearah Yeonjun yang datang kearah mereka.

Soobin baru saja mau memukul Beomgyu lagi tapi cowok itu langsung berlari pergi dari sana.

Yeonjun heran melihat Beomgyu yang berlarian seperti orang gila itu.

"Dia kenapa?" tanya Yeonjun seraya duduk di samping Soobin.

"Gatau gila kali." jawab Soobin lalu menoleh kearah lain.

"Gimana kelengkapan panggungnya udah beres kan?"

Soobin mengangguk mantap.

"Semuanya sudah beres kak."

Soobin menoleh kearah cowok di sebelah, dia mengernyitkan dahi ketika ada lebam di bawah rahang Yeonjun.

"Kak ini kenapa?" tanya Soobin khawatir lalu memegang rahang Yeonjun dengan kedua tangannya.

"Oh ini tadi pagi kakak buru-buru lalu jatuh di tangga rumah kakak, tenang aja udah gak sakit lagi kok." jelas Yeonjun seraya tersenyum lalu memegang tangan Soobin yang ada di rahangnya.

"Kiw kiw pacaran mulu."

Soobin reflek melepaskan tangannya dari rahang Yeonjun. Yeonjun menatap tajam temannya yang lewat itu.

Tanpa mereka sadari tadi ada Doyeon yang menatap tidak suka ke arah mereka. Apa-apaan itu? Mudah sekali Soobin dekat dengan Yeonjun, sedangkan dirinya selalu saja diabaikan oleh Yeonjun.

Yeonjun menoleh kearah Doyeon yang menatap tajam Soobin.

"Doyeon ada gangguin kamu?"

Soobin menoleh lalu menggeleng.

"Gak kak, dia gak ngelakuin apa apa."

"Bagus deh."

"Soobin sebaiknya kamu pulang dan istirahat soalnya semua udah selesai." ucap Yeonjun lalu berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya pada Soobin.

"Iya kak." jawab Soobin seraya menyambut uluran tangan Yeonjun.

"Kamu mau kakak antar?" tawar Yeonjun.

"Gak makasih kak, aku dijemput kakakku."

Yeonjun tersenyum lalu menepuk pelan kepala Soobin.

"Yasudah hati-hati kalau begitu kakak mau nemuin Changbin dulu, dahh." Yeonjun melambaikan tangan pelan lalu pergi dari sana.

Soobin tersenyum lalu berjalan keluar area kampus, semoga besok dapat berjalan lancar.

»»————>𝓢𝓽𝓻𝓪𝓷𝓰𝓮 𝓣𝓱𝓲𝓷𝓰<————««



















Hai
Book ini gak lama lagi tamat loh, gatau sih hehe
Nanti di akhir-akhir bakal ke ungkap kok pelakunya
Baca aja terus kalo penasaran
Bye

Strange Thing (Yeonbin)✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora