ʕ⁠'8'ʔ

6.7K 449 20
                                    

<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

use ur earphones and turn on the music

don't forget to
vote sebelum baca (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)
happy reading!

***


Javier telah sampai duluan di sana , ia memberhentikan motor nya di area parkiran.

"Turun" titah Javier.

Naren pun turun dari motor disusul dengan Javier yang juga ikut turun.

"gila lo bikin jantung gue jedag jedug" Sebenarnya mereka berdua datang lebih cepat dibandingkan Mahen karna Javier ngebut sepanjang jalan, sengaja juga sih biar dapet modus pelukan dari Naren.

"biar cepet sampe, sini gue bantu lepasin helm nya"

"diem lo, gue bisa sendiri" Naren mulai melepaskan helm yang terpasang pada kepala nya namun ia tampak kesusahan.

Javier tau jika Naren kesusahan membuka helm nya jadi dia menarik tangan Naren lalu melepaskan helm itu, ia menghiraukan Naren yang terus mengomel padanya, itu terlihat lucu.

Setelah agak lama menunggu Mahen pun sampai di sana, ia mencari keberadaan Javier yang ternyata ada di area parkiran.

"Sorry lama" Kata Mahen.

"Gakpapa" jawab Javier.

"yaudah yok masuk kayaknya udah ada yang lapar liat banyak jajanan disini" Mahen melirik ke arah Haikal yang sedang melirik kesana kemari melihat banyak nya pedagang segala macam disana.

Tentu ini adalah pertama kali nya Haikal dan Naren jalan ke Braga, jangan lupa kalo mereka itu pindahan.

Tak lama kemudian mereka ber empat mulai berjalan mengitari wilayah, melihat beberapa hiburan yang ada disana.

"IH IH HANTU" teriak Haikal saat melihat beberapa orang yang memakai kostum hantu disana.

"halo dek mau saya culik gak" goda orang tersebut.

"MAHENNNN" Haikal berlari dan sembunyi pada punggung Mahen.

"alay banget sih" Mahen tertawa saat melihat Haikal yang ketakutan terhadap orang yang memakai kostum hantu itu padahal menurut nya biasa aja.

"Naren, mau gak?" Javier menyodorkan kan beberapa tusuk dango yang baru saja ia beli di sana.

"ga mau"

"cobain dulu nih"

Naren pun membawa satu tusuk dango dan memakan nya sedikit, Terlihat dari mata nya yang berbinar binar Naren menyukai dango nya.

Javier tak tahan dengan kegemasan Naren saat ini, ia hanya bisa menahan nya dengan cara menggigit bibir bawah nya.

"lagi?"

Kepala nya mengangguk, Naren mau dango nya lagi. Dia ketagihan setelah memakan nya satu gigitan.

"gue ganti kok"

"ga perlu" tolak Javier.

Mereka ber empat menghabis kan waktu seharian sambil bermain disana tanpa ada gangguan apapun, mereka sesekali bercanda dan tertawa karna suatu hal kecil seperti melihat anak kecil terjatuh di depan nya.

Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa hari sudah mulai gelap. Matahari mulai pergi menjauh dari sana di gantikan oleh datang nya bulan untuk menyinari malam.

Dan waktu nya mereka ber empat untuk segera pulang setelah menghabis kan hari yang sangat menyenangkan ini.

Saat berjalan menuju motor tiba tiba wilayah itu diguyur hujan padahal awalnya tidak terlihat ada nya awan mendung, langit nya cerah.

SECRET SIDE Where stories live. Discover now