ʕ⁠'21'ʔ

4.8K 379 29
                                    

"saya janji pakk, demi apapun saya gak bakal ngulangin lagi!."

Lean terus memohon dihadapan pak kepala sekolah agar gelar osis nya tidak dicabut.

"janji kamu saya pegang, jangan sampai saya mendengar berita seperti ini lagi dari siapapun termasuk kamu."

"t- terimakasih pak."

Ia pun keluar dari ruangan kepala sekolah dengan perasaan nya yang mulai lega.

.
.
.
.
.
.
.
.

"ekal bosan.. Naren gak sekolah hmuh~."

"dia harus mulihin luka nya dulu kal.. masa dia harus sekolah dengan keadaan luka kan ga mungkin."

"eh? Javier ngapain kesini?."

"gapapa, pengen aja. gaboleh?."

"ya boleh sih."

Posisi nya Haikal sedang berada di rooftop sekolah, sendirian hingga Javier memergokinya dan berjalan mendekati Haikal.

Haikal agak kesepian hari ini karna kedua teman yang biasanya menjadi teman mengobrol nya disekolah sedang absen sakit.

Reno sedang demam sedangkan Naren masih masa pemulihan.

Sebenarnya Naren sangat ingin bersekolah namun Johnny tidak memperbolehkan nya.

"kal.." panggil Javier .

"hm?."

"kalo gue suka sama Naren wajar ga?."

Suasana hening untuk beberapa saat, Haikal berhenti meneguk susu kotak nya.

Mata Haikal melirik Javier yang sedang memfokuskan pandangannya ke depan.

Haikal benar benar tak bisa berkata kata lagi karna sebelumnya..

.
.
.
.
.
.

'truth or dare?!'

'truth'

'okeyyy Nana pilih truth.. emmm..' Haikal memegang dagunya berpikir pertanyaan apa yang cocok.

'nana lagi suka sama siapa?' lanjut Haikal.

'kayaknya Naren lagi suka bulan sabit'

'lah ko bulan sabit'

'soalnya mata dia ilang kayak bulan sabit kalo lagi senyum'.

Haikal berpikir keras dalam hati nya mengingat siapa yang mata nya menghilang saat tersenyum.

dan..

Akhirnya haikal tau itu siapa..

.
.
.
.
.

"wajar aja sih." akhirnya Haikal menjawab.

"gimana cara dapetin hati dia kal?."

"tinggal ungkapin aja, ekal yakin bakalan diterima ko."

Javier sedikit tersenyum saat kata itu dilontarkan oleh Haikal padanya.

Niat nya benar benar sudah terkumpul matang dalam dirinya, Javier hanya butuh waktu yang tepat.

"sebaiknya ga usah lama lama soalnya Nana ga suka nunggu." lanjut nya.

"kan dia ga tau kalo gue mau ngungkapin perasaan gue ke dia, jadi kenapa dia nunggu?."

SECRET SIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang