01 - Tatapan Cinta

14.2K 533 7
                                    


NOTE: INI HANYA CERITA FIKSI BERTUJUAN UNTUK MENGHIBUR. AMBIL BAIKNYA, BUANG BURUKNYA, JANGAN TERLALU LARUT DALAM HAYALAN.

SEBELUM MEMBACA SEBAIKNYA FOLOW TERLEBIH DAHULU YA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA.

Seorang lelaki tampan berpostur tubuh tinggi, berkulit putih, berhidung mancung dan rambut sedikit keriting hitam yang tertata rapih membuatnya terlihat sangat sempurna. Dari ujung koridor ia menjadi pusat perhatian para murid Sma 1 Lamiar yang masih berada diluar kelas, bahkan yang berada di dalam kelas sampai mengintip lewat jendela.

Lelaki tersebut bernama Elfathan Barwyn Atharic yang biasa di panggil Fathan. Dia adalah seorang guru muda bahasa Inggris yang baru berusia 20 tahun.

Tujuan pertama memilih menjadi guru honorer hanya untuk mencari pengalaman dan mengasah kemampuannya saja. Namun, siapa sangka. Fathan malah sangat mencintai pekerjaannya, lebih tepatnya karena bertemu sang pujaan hati di sini.

Menurutnya menjadi seorang guru itu sangat menyenangkan. Bukan hanya berbagi ilmu saja, tetapi juga bisa sama-sama belajar.

Semua orang hanya tau, Fathan adalah seorang guru honorer. Padahal, dia juga seorang pengusaha kuliner yang sudah di bangun olehnya sejak lulus Sma. Itu semua berkat dukungan dan modal yang di berikan kedua orang tuanya.

Alhamdulillahnya. Kini, usaha kulinernya sudah memiliki beberapa cabang di beberapa daerah Indonesia.

"Pagi Pak Fathan!"

"Pagi Pak!"

"Ganteng banget Pak!"

Fathan tersenyum mendengar teriakan para siswi hampir setiap saat jika melihatnya tengah berjalan di luar ruangan. "Terima kasih," balasnya atas pujian beberapa siswi yang akan di lewatinya.

"Ayo anak-anak masuk kelas." Fathan mengajak para murid agar segera masuk ke dalam kelas. Sebab, bell masuk sudah berbunyi sekitar 2 menit yang lalu.

Fathan guru yang sangat tepat waktu dan selalu hadir. Namun, tidak di benci oleh para murid. Terutama para siswi, mereka sangat bersemangat jika jadwal ia mengajar.

"Iya, Pak!

"Ayo-ayo masuk kelas."

Semua murid buru-buru masuk ke dalam kelas ada yang sambil lari kecil, ada juga yang jalan malas-malasan masuk ke dalam kelas masing-masing.

"Kamu!" Fathan menghentikan langkah siswi yang sedang berjalan gesit tepat di depannya.

Seorang siswi bernama Ziara Jema Laksana perlahan membalikkan badannya. Kemudian sekilas menatap Fathan lalu langsung menunduk takut. "Iya, Pak," jawabnya pelan. Hatinya menggerutu, padahal sudah berusaha jalan secepat mungkin agar cepat sampai masuk ke kelas untuk menghindari Fathan. Ada rasa menyesal dalam hatinya, andai saja ia tak mampir ke toilet sebentar mungkin tak akan di marahi oleh guru menyebalkan ini.

"Kamu sedang bicara sama siapa? Sama saya atau sama lantai?" tanya Fathan dengan nada berpura-pura marah.

"Maaf, Pak." Perlahan Ziara mendongakkan kepalanya, kemudian menatap manik hitam Fathan.

Deg!

Jantung Fathan langsung berdegup kencang ketika Ziara menatapnya. Sontak, ia langsung mengalihkan pandangannya. Ini perasaan yang selalu di rasakan jika Ziara menatapnya, entah apa sebenarnya yang disukainya dari gadis ini. Sejak pertama kali ia mengajar di Sma 1 Lamiar, ia telah jatuh hati pada Ziara.

Ziara gadis yang manis dan baik. Selama Fathan mengajar disini, ia belum pernah melihat Ziara berbaur dengan anak laki-laki. Itu juga menjadi salah satu alasannya mencintainya, karena di zaman sekarang ini jarang sekali ia melihat wanita seperti Ziara.

DAMBAAN GURU TAMPANWhere stories live. Discover now