"Hasan! Sandal gue!"
Teriakan melengking itu membuat semua yang ada di lapangan terlonjak kaget, apalagi Hasan yang mendapat pukulan bertubi-tubi di punggung dan lengannya.
"Ampun, apaan, sih?" Hasan berusaha mengelak sampai berhasil keluar dari amukan Fitri.
"Lo yang apa-apaan! Ngapain sandal gue lo lempar?" sungut Fitri dengan kekesalan yang meledak-ledak. "Bawa!"
"Sorri, gue gak tahu." Setelah itu Fitri terus mengoceh memarahi Hasan. Karena sudah tak tahan dengan Omelan tetangganya itu, Hasan diam-diam berjalan mundur dan berbalik untuk berlari meninggalkan Fitri.
"Hasan! Nyebelin banget lo!"
***
"Bener!"
"Salah!"
"Bener, Hasan!"
"Salah, Fitriana. Atas landasan teori apa lo benerin jawaban ini? Sampai lo jadi tua pun jawaban itu tetap salah!"
"Lo, kok, nyebelin. Rese!"
Di lain hari, Hasan selalu memiliki berbagai cara untuk mendebat opini Fitri dan terkadang ia menjahili perempuan itu hanya untuk melihat ekspresi kesalnya. Entah apa motivasi laki-laki itu menganggu Fitri hingga pernah sampai membuat Fitri menangis.
"Gue telepon, nih, bunda lo kalo putri kesayangannya bolos les dan malah santai di mal." Ancaman itu selalu menyulut kekesalan dalam diri Fitri. Ada saja hal yang Hasan upayakan dalam rangka agar Fitri tidak bolos. Anehnya lagi, laki-laki yang memiliki hidung mancung itu selalu tahu keberadaan Fitri.
"Hasan gila! Dasar Monster Nyebelin!"
Fitri menatap horor Hasan yang sedang memutar-mutar ponsel dengan senyum miring yang sungguh menyebalkan di mata Fitri. "I see you Monster!"
***
Holla olala!
BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA. LINK ADA DI BIO, YA.
Jadi gitu awalnya, Sob. 😂
Janlup tinggalkan jejak kalian. Krisar s3lalu ditunggu. Thanks for all. 🤍
Jumpa lagi di bab berikutnya. Papay!
Sin, 28 April 2023
YOU ARE READING
Different Ways ✔️
Teen FictionMenikah dengan sosok yang menurutnya menyebalkan bukanlah hal yang didambakan Fitri. Perempuan itu tak menyangka jika kedua orang tuanya akan menikahkannya dengan sosok tetangga samping rumah. Mereka memang sudah saling mengenal sejak kecil, tetapi...
