02

365 58 3
                                    

⚠ Warn ⚠

Terdapat kata kasar dan kekerasan fisik

- - -

Kini Aji, Jedi, Adit, dan Yuzril sedang makan siang di warteg langganan mereka. Mereka duduk sejajar dan menyamping dengan pintu.

"Pake lauk apa aja a?" Tanya ibu warteg kepada mereka berempat.

"Kayak biasa bu. Samain empat-empatnya." Jawab Jedi.

"Siapp."

Singkat cerita, makanan mereka telah jadi dan mulai memakannya.

Di tengah nikmatnya mereka makan, Yuzril tiba-tiba berbisik kepada ketiga temannya.

"Uy uy." Aji, Jedi, dan Adit serentak menoleh ke arah Yuzril yang duduknya di paling ujung sebelah kiri, dan paling jauh dari pintu.

"Itu liat yang lagi duduk di sebrang sana, dia yang waktu itu ngehajar gue." Ucap Yuzril pelan sambil menunjuk memakai dagu.

Mereka berbalik arah pandangan menjadi ke arah luar, mencoba mencari oknum yang dimaksud.

"Oh, yang mukanya lawak itu cil?" Tanya Adit, dibalas anggukan dari Yuzril.

"Iya bang--lho bang mau kemanaa??" Tanya Yuzril panik kepada Aji, karena Aji tanpa babibu berdiri dan melangkah keluar.

Jedi dan Adit tanpa berpikir panjang juga menyusul Aji, di warteg hanya tersisa Yuzril yang panik.

Yuzril berniat hanya bercerita, tidak bermaksud untuk meminta abang-abangnya membalas kejadian tiga hari yang lalu. Jadinya dia panik tak kepalang sekarang, dan takut jika nanti malah tambah ada masalah.

"Woy!" Seru Aji kepada orang yang sedang duduk di seberang warteg, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Juna.

Juna mendongak. Ia menatap heran Aji.

"Siapa lo?"

Aji tiba-tiba mencengkram keras leher kaos Juna.

"APAAN JING?"

Aji sudah bersiap menonjok Juna, tetapi ditahan oleh Jedi dengan kata-katanya.

"Ji, jangan di pinggir jalan gini. Pindah tempat dulu." Ucap Jedi.

Tanpa berbalik melihat Jedi, Aji langsung menyeret Juna ke gang kecil sebelah warteg. Diikuti oleh Jedi dan Adit.

"Gue ada masalah apa sama lo pada ha?!" Amuk Juna setelah sampai di gang sebelah samping warteg.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Juna, Jedi malah menendang perut Juna memakai lutut. Juna pun berlutut karena kesakitan akibat tendangan dari Jedi.

Tak sampai di sana, Aji mencekik Juna dan mengangkatnya.

"A--ad-a m--asa-lah ap-- kali--an, ja--wab-." Napas Juna tercekat karena cekikan Aji.

"Gue yang harusnya nanya. Ngapain lu waktu itu ngehajar anggota gue? Ada salah apa dia sama lo?" Tanya Aji dengan intonasi suara datar.

Communitates || Boys PlanetDonde viven las historias. Descúbrelo ahora