17. BIANG KELADI

683 49 18
                                    

Vote ya beb!💖



.
.
.

Kenzo berlari kencang di sepanjang lorong sekolah. Ngapain? Mengejar target adalah jawaban yang paling tepat. Dia Aran, cowok yang akhir akhir ini langganan menjadi teman perkelahiannya.

"JANGAN KABUR LO SETAN!" Teriak kenzo lantang sambil terus menghentakkan kakinya dengan jarak beberapa meter, alias berlari.

Aran yang menjadi target Kenzo dengan gesit berbelok ke kanan, tepat di perempatan antara gedung jurusan. Ia langsung menyelonong lari tanpa sedikitpun menoleh kebelakang. Wajahnya yang dipenuhi peluh membuatnya semakin terlihat tampan. Laki laki itu cekikikan sambil terus mengencangkan aksi berlarinya.

Kenzo Sangat kesal bukan kepalang. Ia semakin mengencangkan irama larinya lalu berbelok ke arah kanan tanpa menggunakan rem sedikitpun.

BRUK!

"YA AMPUN!!!" Pekik seorang perempuan yang tak lain adalah korban tabrakannya kenzo.

Kenzo yang sudah jauh beberapa meter darinya menoleh kebelakang untuk melihat siapa orang yang telah dia tabrak.

"Eh, Alesya!" Paniknya saat mengetahui bahwa orang itu adalah wanita yang selalu mengisi hatinya dari dulu hingga sekarang.

Kenzo memutar badannya lalu berlari kecil menghampiri gadis yang sudah terduduk lemas sambil membereskan beberapa buku besar yang ia bawa.

Ia tak peduli lagi dengan Aran yang sudah berlari ngibrit entah kemana.

Kenzo berjongkok. Ia berusaha menetralkan nafasnya yang tersengal-sengal. Ia meraup wajahnya lalu menyugar rambutnya yang basah kebelakang.

"Sya, maaf ya." Kenzo mengulurkan tangan untuk membantu Alesya membereskan buku buku itu.

Tidak sampai satu detik, tangan yang terdapat beberapa urat yang menonjol itu langsung ditepis kasar oleh Alesya.

"Alergi gue sama tangan lo!" Ketus perempuan itu.

Kenzo mematung. Alesya yang dulu dan sekarang benar-benar sudah berubah. Pasti ini semua karena faktor pernikahannya dengan Zayden.

"Punya mata itu gunanya dipake! Bukan untuk pajangan doang!" Sarkas perempuan yang mengeluh sambil memegangi pundak kirinya.

"Sorry Sya. Aku udah ga liat apa apa lagi. Aku lagi fokus ngejar anak setan itu." Ucap Kenzo disertai mimik wajah menyesal.

"Halah. Alesan aja buaya darat!"

Omong omong soal Aran, laki laki itu tertawa puas karena Kenzo berhenti mengejarnya perihal menabrak sang mantan. Ia duduk dikursi depan ruangan musik sambil terus mengamati kedua sejoli itu.

Tiba tiba sekelebat bayangan Zayden yang bernotabene sebagai suami Alesya muncul dalam benak Aran. Laki laki yang masih dibanjiri keringat itu merogoh saku celananya, menarik benda gepeng yang berlogo apel kroak.

Cekrek.

Satu foto berhasil diabadikan Aran. Cowok itu tersenyum puas. Ia tertawa devil karena di foto itu posisi kenzo menyentuh pundak Alesya. Hahaha, bisa pas gitu ya.

Aran mematikan ponselnya lalu mengecup benda mati itu.

"Yuhu. Setelah ini pasti akan terjadi bencana besar." Ia terkekeh lalu berdiri untuk kembali ke kelas nya. Lelah sekali rasanya sehabis kejar kejaran dengan musuh tercinta.

Wait..

Siapa Aran?

Kenapa bisa kenal Zayden?

RAJA UNTUK ALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang