Kabarku? Biar Tuhan yang menilai

5 0 0
                                    

Maret, 2023.

-

Apa kabar, nak?

Kabarku?
Kabarku mungkin diawali dengan kabar ibuku.
Matanya semakin buram, kalau sampai hilang pandangan aku gak bisa ke mana-mana. Kerja, banting tulang banting hati pun gak bisa. Gak ada yang jaga. Cuma ada aku. Dia cuma punya manusia hina bernama aku.
Lalu kabarku? Kabarku sesat. Aku disesatkan semangat, ego, takut, bingung, marah, sedih. Semua perihal rasa yang dititipkan di dalam kekosongan hati. Aku yang punya mimpi besar ini dan semangat ingin mengepakkan sayap selebarnya, sedang menahan terpaan sayatan pada kedua sayapku oleh perihal rasa itu.

Saat aku kesusahan menjaga dan kedua sayapku sudah habis, aku punya siapa untuk dimintai tolong?
Tidak ada. Aku hanya akan melolong dan bunyinya silahkan anda nilai sendiri namanya apa. Aku sudah menyerah untuk mengikat diri dengan siapa-siapa, sudah pernah mencoba dan sudah sakit sakitnya. Pun pada anda, yang pernah menghilang tak mau tahu sampai perlahan ingin bertempat di sini lagi, meski aku tidak tau seberapa kekal kali ini, entah mungkin akhirnya membenarkan tali penghubung darah itu? Namun terima kasih sudah bertanya.
Karena yang lain, yang pernah muncul dengan kuat hadirnya dengan segenggam manis-manis, berakhir memberi banyak sayatan pada sayapku.

Kabarku?
Aku serahkan pada Tuhan untuk menilai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BERTAMU DI RUANG PILUWhere stories live. Discover now