♀️♾♀️
♻️📍Sekolah Menengah Atas
Jisoo dan jennie keluar bersama dari mobil yang sama. Semua mata tertuju pada Mereka. Tentu karena dua orang ini cukup menyita banyak perhatian, selain cantik mereka juga multi talenta.
Jennie melirik kearah dimana salah satu kakak kelas menghampiri mereka, dia adalah pacarnya jisoo
Jennie: chu, pangeran mu datang
Jennie memberi tahu,
jisoo langsung melihat ke arah pacarnyaJung haein pacarnya jisoo. Jennie memanggilnya pangeran karena selain tampan, jung haein berasal dari ras orang kaya dan punya kedudukan yang bagus karena garis keturunannya.
Haein: aku bawakan tas mu
Haein ini laki laki yang gentle, jisoo di perlakukan bak seorang putri raja. Entah pelet apa yang digunakan jisoo sampai sampai orang jelmaan lemari pendingin ini jatuh hati. Haein orang yang tertutup dan tidak mudah bersosialisasi. Namun jisoo bisa dengan mudah membuatnya tersenyum bahkan tertawa. Mungkin karena bawaan jisoo yang lucu, sedikit absurd namun hal itu sepertinya daya tarik dia.
Jisoo berada di antara jennie dan haein
Mungkin bagi sebagian orang akan pergi jika dirinya jadi orang ketiga, tapi tidak untuk jennie. Perasaan tak enak hati itu tak ada pada dirinya saat ini.
Haein tak masalah, soalnya kekasih hatinya bilang jika ingin dengan dirinya maka harus menerima jennie diantara mereka.
Haein: sayang, kemungkinan besar murid barunya masuk ke kelas kalian
Haein memberi tahu, semalam mereka membahas tentang murid pindahan dari luar negeri
Jisoo: itu bukan masalahku
Jisoo tak ambil pusing untuk hal yang tidak penting.
Haein: benar
Jennie hanya tersenyum kecil saat jisoo tak ada manis manisnya. Sesungguhnya ia sangat cemburu karena haein bilang dia tau segala hal tentang jisoo, jennie ga terima akan hal itu, harusnya dia yang tau segala hal tentang jisoo, karena mereka tumbuh besar bersama. Ya walau kini ia tak ingat apapun tentang masa lalunya.
👭
Lisa dan Rosé sampai di sekolah baru mereka
Dua orang tinggi cungkring itu keluar dari mobil, mereka memakai pakaian bebas, tentu karena belum memiliki seragam
Lisa: oje, ini menyeramkan
Lisa memperhatikan sekelilingnya, hampir semua mata tertuju pada Mereka
Rosé: jangan jelalatan matanya. Lurus aja lurus, anggap saja mereka ilalang pinggir jalan
Rosé menenangkan lisa, padahal dirinya juga merasa ketakutan dan terintimidasi
Lisa: apa kita terlihat aneh dengan pakaian kita?
Lisa merasa dirinya aneh. Padahal bukannya aneh, justru mereka terlihat menawan. Lisa pake hoodie dan Rosé pakai kaos lengan panjang
Rosé: mungkinLisa: mana sih ka anna, harusnya kita berangkat bareng dia
Lisa mencari sekertarisnya
Rosé: salahkan dirimu yang bangun kesiangan
Lisa: cerewet
Lisa kesal ke rosé karena terus membahas tentang paginya.
👭
Jennie: ko kaya pernah liat
Jennie melihat lisa dan rosé berjalan
Jisoo: siapa?
Jisoo yang lagi maen game menyaut
Jennie: murid baru
Jawab jennie masih memperhatikan dua murid baru berambut blonde
Jisoo: mukanya pasaran berarti.
Jennie: dimana ya?
Jennie mengingat ingat
Jisoo: mana ku tau
Jisoo emang kadang suka nyebelin, membuat jennie jengkel
Jennie: jangan terlalu suka bermain game. Nanti hidupmu di permainan
Jisoo: ga ada hubungan nya
Jennie: emang.
Jennie kadang menyebalkan, tapi sebelas dua belas lah sama jisoo
Jisoo: justru aku akan lebih pintar dalam hal strategi karena sering bermain game
Jennie: aku ga suka di duain.
Keluh jennie
Jisoo: aku juga, kau ga berkaca diri, aku sering kau duakan dengan novel mu
Jisoo membalik keadaan
Jennie: aku ingin menjadi seorang penulis dimasa depan nanti
Jennie memberi alasan.
Jisoo: ga pernah berubah.
Jennie mungkin hilang ingatan, namun tingkah laku dan kesukaan nya tetaplah sama.
Beberapa saat kemudian
Jisoo: walau kau anak tunggal, kau tak perlu mengurusi harta warisanmu, karena tanggung jawab itu dipikul oleh pasanganmu. Kau bisa jadi penulis seperti keinginan mu.
Jelas jisoo
Jennie: kalian sekongkol membohongiku?
Jennie ga habis pikir kenapa semua orang dirumah seakan bekerjasama membuat cerita yang ga masuk akal
Jisoo: aku ga bohong, aku ga mau hidung mancungku bertambah panjang.
Jisoo menghentikan gamenya, kemudian menyentuh ujung hidungnya dan menatap jennie, dia ingin menyakinkan jennie kalau omongannya benar
Jennie: kau pikir dirimu boneka kayu
Jennie mencibir sambil mendorong tangan jisoo hingga memencet hidungnya sendiri
Timing yang tepat karena
Bel berbunyi,Obrolan mereka berakhir dan
mereka pun masuk ke kelas.2023.05.03 wed 8:16PM
☆¤☆
To be continue ••》
YOU ARE READING
from birth to death
Fanfictionwe are matched, yeah, 👭 siapa yang bisa menyangkal dari ketentuan? Takdir kita adalah hidup bersama, dari lahir hingga meninggal. Kita menangis bersama dan tersenyum bersama.