Bab 5

80 41 51
                                    

Dipastikan Jika kalian membaca cerita ini author akan mengutuk kalian agar kecanduan, gamon, dan jatuh cinta berkepanjangan dengan cerita ini.

Dan ya saran author di ADD ya diperpustakaan kalian, or reading list, hehe makasih readers.

**
Hai ngab, ini cerita pertama author jadi maapin author jika ada kesalahan kata dan ejaan nya yaa.

Be happy ngab! Selamat membaca, semoga suka amiin.

Bismillah..

***
Terkadang kita harus merelakan perasaan yang kita punya untuk melindungi perasaan seseorang yang kita sayang.

****"San tungguin gue dong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****
"San tungguin gue dong."

Sandy mendengarkan perkataan gadis yang sedaritadi mengejarnya itu. Namun ia hiraukan.

"Kalau terus-terusan kayak gini gue bakalan jujur ke Naura."

Langkah kaki Sandy berhenti sejenak. Mendengar hal itu seketika Sandy tersalut emosi dan ingin menghantam perempuan yang memiliki suara cempreng tadi.

Sandy berbalik dan menatap tajam gadis dihadapannya ini. Gadis tanpa tahu malu yang sudah membuat dirinya jauh dari jangkauan Naura yang sangat ia cintai.

"Bagus lo harus nurut sama gue."

Nesya tersenyum manis dihadapan Sandy. Sandy membuang muka kearah lain dan menghembuskan napas kasar.

"Lo jangan macam-macam sama Naura."

"Okey gue turutin, asal lo tulus sama gue."

Mendengar hal itu Sandy ingin muntah rasanya.

"Jangan harap lo dapat apa yang Naura dapat dari gue."

Jlebb...

Ada yang sakit tapi bukan luka. Nesya tertawa remeh dan menatap Sandy tak percaya.

"Kenapa sih lo segitunya sama Naura? Apa kelebihan Naura yang nggk gue punya San?"

"Banyak! Lo bahkan nggk bisa gue sebut manusia."

Setelah mengatakan itu Sandy beranjak dan meninggalkan Nesya seorang diri. Takut jika ia terlalu emosi dan benar-benar menghantam gadis itu.

Nesya termenung dan menatap kepergian Sandy begitu saja. Tanpa sadar bulir air matanya menetes.

'Kenapa semua orang selalu ada dipihak lo Uya?'

Nesya mengusap air matanya karena tersadar beberapa siswa dan siswi disana sedang memperhatikannya.

Nesya menatap tajam kepada orang-orang yang memperhatikannya. Orang-orang yang memperhatikannya pun sadar dan mengalihkan pandangannya.

---

Tring...

Suara bel masuk berbunyi. Seluruh siswa dan siswi sekolah menengah atas itu pun bulan berhamburan dan bejalan menuju kelas masing-masing. Begitu juga dengan murid dari kelas tertib 10-1.

Semua Tentang KitaWhere stories live. Discover now