23

9.2K 239 11
                                    

Hai-hai.

Tandai typo.

Pencet bintangnya, komen, dan follow akun ku🤗

Yg mau aja, gak maksa kok.

***

Ruangan yang di hanya di hiasi Cahaya tamaram tampak berantakan. pecahan-pecahan kaca nampak berserakan, bahkan beberapa benda bergeser dari tempat awalnya.

Raja pemilik kamar itu tampak bersandar di kaki ranjangnya dengan sebotol wine di tangannya. Laki-laki muda itu mabuk, ia mendongak menatap langit-langit kamarnya, memperlihatkan jakunnya yang naik turun.

"Akhhh," ringisnya saat merasakan kepalanya sakit, jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari tapi ia belum tidur hanya karna memikirkan postingan Regan tadi.

"Gue gak bakal biarin, gue gak boleh kalah dari Regan bajingan."ujar raja penuh dendam, sebelum ia jatuh karna mabuk berat.

***

Jam menunjukkan pukul 8:15 pagi
Freya nampak duduk sembari mengupaskan buah untuk Luna sesekali gadis itu mengajak Luna berbicara dan bercanda, sebelum suara gadis kecil terdengar.

"Tante Luna, adik bayinya kenapa tutup mata telus? Sydney mau ajak adik bayinya main, tapi, dia gak mau bangun." Sydney Alana Wijaya. Cucu pertama dari keluarga Wijaya. Anak dari pasangan Randy dan Freya. Gadis berusia 4 tahun itu tampak terus memperhatikan heera yang sedari tadi tidur terus.

Freya mengendong putrinya dan mendudukkan tubuhnya di pangkuan nya.

"Sydney, baby heera masih kecil, jadi belum boleh di ajak main ya, nanti tunggu dedek gede ya?" Ujar Freya, Sydney cemberut mendengar perkataan ibunya.

"Masih lama Dong, mi." Gadis itu cemberut, ia berusaha turun dari pangkuan ibunya, dan berlari ke ayahnya yang baru saja datang dengan Regan di sampingnya. Laki-laki dewasa itu menatap Luna lama sebelum ia menyuruh Randy untuk keluar, agar memberinya ruang berbicara dengan Luna.

"Gimana Luna? Udah baikan? Kata dokter boleh pulang tunggu jaitannya agak kering."ujar Randy mendekati istrinya. Ia mengkode istrinya untuk ikut bersamanya.

Freya yang mengerti lalu mengangguk. "Luna mbak keluar bentar ya,"

"Iya, mbak."

Luna kira Regan juga akan ikut keluar. Tapi ia malah berjalan mendekati box bayi di mana bayinya berada.

Regan mendekati bayi Luna. Memandangi bayi itu lamat-lamat sebelum menatap ibu bayi itu. Ia tersenyum, ini kali pertama Luna melihat Regan tersenyum.

"Heera? She's name? " Tanya Regan memastikan pada Luna.

"Iya kak,"

"Tadi kakak dapet fotoku sama heera dari Mana?" Tanya Luna heran saat ia melihat postingan Regan setelah raja mengiriminya pesan tentang postingan Regan yang menyangkut dirinya.

Regan tersenyum. "Ada,"

"Siapa?"

"Menurut kamu?"

"Alicia?" Tebak Luna, karna hanya gadis itu yang tadi memoto dirinya beserta heera.

"yes you're right, sebenarnya dia tidak mau mengirim, tapi akhir dia kalah dan mengirimkan." Regan tertawa.

"Kamu sudah melahirkan, apakah kamu akan bercerai dengan suami brengsek mu?" Tanya Regan penuh harap pada Luna.

"Kak raja maunya seperti itu."

"Jadi, setelah kamu bercerai apa yang akan kamu lakukan?" tanya regan lagi, ia seperti mengkode sesuatu, tetapi Luna tidak peka.

Cklek.

LUNA (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang