💚April Fools💚

20 4 4
                                    

"Ngeselin banget sih, ini terlalu pagi untuk ngerjain gue," Eva mengumpat tidak jelas

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Ngeselin banget sih, ini terlalu pagi untuk ngerjain gue," Eva mengumpat tidak jelas.

"Tidur makanya, jangan bucin mulu, besok kerja," sindir Ovie.

"Bucin apaan. Nih lihat kelakuan Satria," Eva menunjukkan hasil Screen capture chatnya dengan Satria.

Bukannya simpati, tawa Ovie justru meledak.

"Mood banget sih Satria ngerjain tengah malam gini. Kalian emang belum baikan?" tanyanya kemudian. Eva menggeleng pelan.

"Bisakah anda berdua tidur dan membahas ini besok? Saya butuh istirahat woi," Lily menendang kasar selimutnya hingga jatuh ke lantai.

Ovie dan Eva segera naik ke tempat tidur. Mereka memilih mengakhiri perdebatan dibandingkan harus membereskan kamar dan didatangi Bu Erna karena Lily mengamuk.

***

Hari ini Lily libur, dia memilih menghabiskan waktunya dengan diam di Kafe ID sambil membaca novel, kalau bukan Lily mungkin mereka sudah akan mengusirnya dari kafe karena kafe belum buka. Dani yang mengundangnya untuk datang ke kafe membantu persiapan pembagian takjil di depan kafe sore nanti.

"Serius banget baca bukunya, Ay," ucap Dani.

"..."Lily menurunkan novelnya kemudian kembali menyembunyikan wajahnya.

"Hmms, lo marah kan gara-gara postingan gue di IG,"

Lily memilih diam, dia sibuk membaca novel.

"Iya gue minta maaf, nggak akan posting foto aneh-aneh lagi deh, Janji,"

Lily melirik Dani sekilas lalu mengangguk pelan.

"Kalau ini boleh kan?" Dani menyodorkan ponselnya tepat di depan wajah Lily. Di sana terlihat foto mereka sedang berpose dengan mimik wajah jelek.

Lily akhirnya tertawa dan memukul lengan Dani dengan novelnya.

"Ngeselin banget sih. Apa Yanti seistimewa itu, Dan?" tanya Lily.

"Maksudnya?"

"Sampai lo posting dia di Instagram. Apa begitu istimewa hubungan kalian?" Lily menekan kalimatnya.

Dani menggaruk kepalanya, dia bingung dengan pertanyaan Lily.

"Yanti sama gue nggak ada apa-apa. Toh yang gue upload bukan hanya foto dia sendirian. Ada beberapa orang dan anak panti," jelasnya.

"Tapi, tetap saja ada Yanti di sana,"

"Ay, lo yang minta gue rahasiain hubungan kita, persahabatan kita. Bahkan sampai sekarang lo belum konfirmasi permintaan pertemanan gue di instagram dan media sosial yang lain," protes Dani.

Lily menutup novelnya, dia mengeluarkan ponselnya. Tak lama dia menunjukkan layar ponselnya ke Dani.

"Done, gini aja protes kek anak kecil, heran gue," gerutu Lily.

Assalamualaikum Gus DaniDonde viven las historias. Descúbrelo ahora