💚Cemburu💚

20 4 2
                                    

"Sumpah, Dan. Kemarin kalau lo lihat ekspresi wajah Lily pasti gabisa nahan ngakak," ucap Ovie.

"Dia kena prank dua kali, hahaha," tambah Eva.

Dani hanya tersenyum memperhatikan Lily yang sejak tadi diam. Tidak melawan saat Eva dan Ovie mengejeknya.

"Paling nggak si Lily kan pasti punya calon suami lewat jalur perjodohan. Lah kalian, mau sampai kapan hubungan tanpa status gini? Ovie mendinglah udah ada kejelasan sama Jefri. Lah, Eva, kaga jelas mau dibawa kemana hubungannya sama Satria," tutur Dani.

"Kita kan bukan siapa-siapa," Eva terkejut saat Satria masuk ke kafe. Beberapa hari ini dia sengaja menghindar dari Satria bahkan saat di kantor. Eva selalu menyibukkan diri sampai tidak ada waktu menanggapi Satria yang berusaha untuk mencari perhatiannya di kantor.

"Gue ke toilet dulu," Eva mendorong kursinya kasar kemudian berlari ke toilet.

"Babe, bentar lagi buka puasa, jangan lama-lama ngumpet nya," seru Ovie.

"Dia tuh sengaja ke toilet sebelum Satria sadar  Eva ada di kafe dan anda malah heboh begini," sindir Lily.

"Sengaja," balas Ovie. Dia bahkan melambaikan tangannya ke arah Satria, mengisyaratkan dia untuk bergabung di meja mereka.

Eva  segera mempercepat langkahnya ke pintu keluar  melihat Satria duduk bersama sahabatnya saat kembali dari toilet. 

Ting!

Sebuah pesan masuk di Grup chat Apa Adja Boleh.

Eva : Gue buka puasa di rumah. Ini udah naik ojek on the way ke kontrakan.

Lily mengedikkan bahu saat Ovie menatapnya. Mereka tidak tahu dan tidak mau ikut campur masalah diantara Satria dan Eva.

"Tadi gue lihat Eva, kok nggak ada sekarang?" tanya Satria.

"Pulang, ada di kontrakan sekarang," balas Lily.

"Oh,"

"Lo nggak ada rencana baikan sama Eva?"

Pertanyaan Dani mewakili isi hati Lily dan Ovie.

"Gue bingung sebenarnya ada masalah apa diantara kita," jawab Satria.

"Pacar lo ga diajak, Sat?" celetuk Ovie.

"Kemaren gue lihat kalian di warung kopi, mau ngopi aja sampai ke sana, emang deket rumah cewek lo nggak ada warung kopi?"

Pertanyaan Lily dan Ovie membuat Satria menghentikan kegiatannya sejenak. Dia meletakkan sendok lalu menatap secara   bergantian ke Ovie dan Lily.

"Jadi, Eva marah karena cewek itu?" pertanyaan yang terlontar bibir Satria tidak mendapat respon dari Lily ataupun Ovie. Mereka berpura-pura sibuk mengunyah.

"Kalau dia bukan cewek lo, ada baiknya lo jelasin ke Eva, mungkin bagi lo status hubungan ga penting tapi cewek enggan dekat sama cowok yang udah punya pacar," ujar Dani.

"Biarin aja ngambek. Toh,  tuh anak sering begini," ucap Satria. Matanya tertuju ke panggung mini di mana Jefri sedang menghibur para pengunjung.

"Tiaraku menari
Kan kulantunkan lagu untukmu
Bening suaramu hapuskan luka lamaku

Waktu jangan pisahkan kita
Raguku takkan terucap untukmu

Berjanjilah takkan sembunyi
Dari hatiku"

Tiara_caffeine band

Satria tersenyum simpul mendengar lantunan tembang lawas milik Caffeine. Dia ingat saat terakhir duduk berdua di kontrakan dengan Eva, lagu ini dia nyanyikan untuknya.

***

Eva terkejut  saat melihat Satria sudah duduk manis di atas motor  di depan gerbang kontrakan pagi ini.

“Mimpi apa gue semalem, pagi-pagi gini udah kedatangan cowok jadi-jadian di depan rumah, “ cibir Eva.

“Biarpun gitu, gue kan ngangenin, “ balas Satria. Eva membalasnya dengan menjulurkan lidahnya.

“Gerangan apa ke sini?kok nggak ngabarin?“ tanya Eva basa-basi.

“Capek main petak umpet sama lo,“ jawab Satria.

Hening setelah itu, yang terdengar hanya suara kendaraan umum yang berlalu lalang.

“Va, maafin gue ya. Gue nggak tahu kalau selama ini gue udah buat lo nggak nyaman saat cerita  perihal pacar-pacar gue, “ ucap Satria. Eva hanya tersenyum dan mengangguk.

“Gue denger dari Lily dan Ovie, kemarin lo dijemput sama cowok tinggi jangkung. Hayooo udah punya cowok ya? Kok nggak cerita sih, “

“Apaan sih, orang yang jemput gue si Febri, kakanya Yanti. Kita ngabuburit bareng, ada Yanti juga, ” jelasnya.

“Oh,”

“Cuma oh,”

“Yuk berangkat, udah mau telat nih.” 

 Satria mencoba mengalihkan perhatian Eva. Dia malas membahas hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka.

“Yahhh, gue hari ini pengen naik ojol, “ Eva merajuk.

“Bawel. Buruan naik, “ tegas Satria. Eva akhirnya menurut dan duduk manis di belakang Satria.

"Lain kali kalau Yanti ngajak buka bersama, bilang ya, jangan asal minta jemput cowok lain, lebih tepatnya suami orang," ucap Satria sebelum menyalakan motornya.

"Cie  cemburu," canda Eva.

"Pegangan yang kuat, lo tahu kan dibonceng cowok yang lagi cemburu lebih bahaya dari pada cowok lagi jatuh cinta," sindir Satria.

Eva memukul helmnya sebagai balasan.

Assalamualaikum Gus DaniWhere stories live. Discover now