Bagian 9

417 55 1
                                    

Akhirnya yang ditunggu tiba. Suami Nana pulang ke Balikpapan, sebelum kerumah ia harus ke kantor untuk memberikan file laporan ke Kift langsung. Untuk pertama kalinya ia menaiki lantai paling atas ke ruangan bosnya. Menaiki lift khusus karyawan excutive dengan pakaian warepack bewarna abu- abu.

Ting...

Pintu lift terbuka tak lama ia keluar dan menengok ke resepsionis khusus bosnya.

"Pak Pras? Silahkan masuk sudah ditunggu pak Kift." Katanya.

Pras masuk ke dalam ruangan Kift, ia nampak takjum dengan kemegajan dan kemewahannya.

"Permisi Pak." Kata Pras ia perlahan maju mendekati Kift yang sedang fokus dengan komputernya, ia sedang mengerjakan materi untuk mengajar besok pagi dan membagi kelompok untuk presentasi.

"Pak ini laporannya dari Pak Ren." Katanya.

"Duduk, saya mau bicara." Katanya dengan santai namun tegas matanya seperti elang yang tajam.

"Maaf pak, pakaian saya kotor." Jawab Pras.

"Tidak masalah, duduklah." Kata Kift sambil membuka file di amplop cokelat itu dan melihat hasilnya.

"Ini kamu yang kerjakan?"

"Iya pak."

"Bagus." Jawabnya sambil meletakan kembali file itu ditempat semula. Kift menatap suaminya Nana itu dari atas sampai bawah, tubuhnya tidak tinggi seperti dirinya dan terlalu tampan juga.

"Saya mau kirim kamu lagi ke laut jakarta dengan kontrak enam bulan, disana teman saya ada proyek besar dan butuh teknisi pwht, dari sekian banyak karyawan Pak Aren merekomendasikan kamu untuk kesana karena pekerjaanmu bagus." Katanya.

"Ah, hm kapan ya pak?"

"Besok." Jawabnya.

Pras nampak berfikir tak lama dari itu Aren datang dari belakang ia melihat Pras didepan Kift. Kift melirik Aren dan lelaki itu menggeleng pelan.

"Mas Pras." Tegur Aren ia menghampiri Pras dan duduk disampingnya. Kift menghembuskan nafasnya dan bersandar di kursi.

"Eh Pak Aren." Jawab Pras ia bersyukur Pak Aren datang.

"Sudah filenya?"

"Sudah Pak itu." Kata Pras.

"Ok, kamu boleh keluar sekarang."

"Enak aja main keluar, saya bosnya disini."

"Tapi Tuan kan saya yang atur." Jawab Aren. Aren kemudian melihat bosnya dan beralih ke Pras.

"Pras, kamu silahkan pulang ya." Kata Pak Aren.

"Beneran Pak? Soal besok naik lokasi? Kata Pak Kift tadi."

"Ah, nanti itu. Kamu lebih baik pulang aja kerumah."

"Baik pak. Makasih." Pras menunduk ke kedua atasannya setelah itu melangkah pergi mencapai lift dan pergi.

Sepeninggalan Pras Kift melirik Aren kesal.

"Ih kamu ini."

"Ih ih ih... nih tanda tangan." Jawab Aren yang tidak sama sekali dengan atasannya itu.

"Apalagi ini." Kift menegakan badannya dan membacanya seksama.

Aren menghembuskan nafasnya dan menjawab "persetujuan kerja sama dengan Pak Allexe."

"Wah emang bisa?" Kift langsung menandatanganinya.

"Bisalah Pak, masuknya mudah keluarnya susah disana jadi kita mesti konsisten wk."

Menikah dengan boss suamikuWhere stories live. Discover now