Bagian 13

452 62 0
                                    

Selamat baca semoga suka. Maaf jika ada typo. Jangan lupa voted dan kommen yach... makasih

***

Nana menatap kartu debit ditangannya ia menghela nafasnya panjang. Setelah kepergian Kift dadanya sesak seperti ingin meledakan seribu kupu- kupu didalamnya. Antara senang dan sedih. Senang karena diberikan uang sedihnya ia menjadi wanita yang tidak ada harganya ditambah takut dikira orang ia berselingkuh. Nana mengambil dompetnya menyelipkan kartu itu ditempat yang tidak kelihatan agar Pras tidak melihatnya.

Setelah itu ia memasak, sebenarnya Nana tidak se susah sampai tidak punya uang hanya saja jika suaminya tau dia punya uang Pras akan menghabiskan untuk bermain judol. Masakan kali ini sangat simple hanya telur mata sapi di balado saja.

***

Jam menunjukan sore suaminya pulang dengan tepat waktu padahal tadi izin mau sama teman- temannya. Nana berdiri didepan teras rumah dan melihat suaminya membeli jus mangga kesukaannya dan juga roti keong..

"Cantik." Ujarnya dengan baik. Nana tersenyum dan mempersilahkan suaminya masuk. Setelah itu mereka sama- sama duduk di ruang makan.

"Ini uang dari bosku, aku ambil tiga ratus ya."

"Oke."

Nana menghitung uang itu sisa tujuh ratus ribu. Padahal. Kift memberikannya satu juta tujuh ratus.

"Maacih sayang. Yaudah aku simpen ini buat makan ya." Jawab Nana dan suaminya mengangguk.

"Cantik nanti malam aku keluar ya."

"Ngapain?"

"Baikin kampas motor di bengkel temanku."

"Oke." Jawab Nana dari dalam kamar. "Jam berala

***

Malampun tiba Pras keluar meninggalkan Nana sendirian. Pras tidak ke bengkel temannya melainkan kerumah temen yang lain di sumber rejo. Disana ia diajak temannya untuk minum. Minum miras karena sejak nikah sama Nana Pras sudah tidak pernah menyentuh minuman seperti itu lagi. Setelah berkendara akhirnya dia sampai.

"Bang." Sapa Pras ke adbi teman kantornya juga.

"Pras, gimana?"

"Ada, beli dulu." Pras keluarkan uang lima ratus untuk bersenang- senang.

"Ada barang nih mau coba?" Tawar abdi.

"Apa itu?"

Abdi memberikan selinting rokok dan menyuruh Pras menghisapnya.

"Apa inu enaknya, sabu ya?" Tanya Pras dan Abdi tertawa.

"Iyalah haha." Jawab Abdi.

"Yang lain mana?" Tanya Pras.

"Belum datang. Istrimu gimana?"

"Aman." Jawab Pras.

***

Nana berbaring dikasur ia melihat hpnya apalagi kalau bukan main game streetfood. Sambil main ia menunggu kedatangan suaminya jam menunjukan pukul sebelas malam. Nana menghela nafasnya ia mencoba mengirimi pesan namun tak kunjung dibalas lalu dia spam berkali- kali tapi hanya online dan tidak membuka chatnya akhirnya Nana telpon hasilnya sama tidam diangkat.

***

Pras terus tertawa sambil mengobrol tak lupa di meja itu ada minuman keras dan rokok. Pras melihat hpnya sudah jam sebelas dengan kepala yang pusing ia ingin berpamit pulang.

"Balik dulu, istriku sudah cariin."

"Nanti aja." Ujar Abdi.

"Janganlah, dia istriku. Kalau dia ngadu ke bapaku bisa repot."

Menikah dengan boss suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang