010. Siksaan Elios dan Marcello

39.3K 1K 1
                                    

Elios melangkahkan kaki panjangnya menuju ruang bawah tanah. Di sana, dirinya sudah disambut dengan suara teriakan yang menggelegar di ruangan sunyi dan berbau anyir yang menyengat itu.

Para bawahannya menunduk hormat ketika Elios berjalan melewatinya.

Pandangannya kini benar-benar tajam. Ia siap membunuh siapa saja saat ini.

“Tuan Marcello sudah menunggu Anda di dalam.” Ucap Graziano.

Elios tak membalas. Ia langsung memasuki ruangan yang dipenuhi oleh jeritan seorang wanita itu.

“AKHH! Lepaskan aku brengsek!” Teriaknya.

“Tidak akan. Kau sudah berani menyakiti istriku. Jadi, kau harus menerima hukuman yang akan aku berikan untukmu!”

Elios membuka pintu ruangan tersebut. Dapat dilihat, sepupunya itu tengah mencambuk tubuh Angela dengan sangat sadis.

Angela tidak bisa bergerak apa-apa. Ia menangis ketika lagi-lagi cambukan ia terima di tubuhnya.

“Elios, tolong aku. Kumohon, tolong bebaskan aku dari pria gila ini, akhh!” Ucap Angela ketika netra matanya mendapati Elios yang berada di ambang pintu.

Elios mengisyaratkan para bawahannya untuk keluar dari dalam ruangan tersebut. Ketika sudah keluar semua, Elios menutup pintu ruangan itu. Hingga kini tinggal mereka bertiga yang ada di dalam ruangan tersebut.

“Wanita sepertimu memang pantas mendapatkan perlakuan seperti itu.” Ucap Elios dengan datar.

“Aku akan menunggumu sampai kau puas dengan jalang ini. Kalau sudah bosan, aku akan mengubahnya menjadi anjing untuk eksperimenku.” Ucap Elios pada Marcello yang berada di sampingnya.

“Hm. Aku masih belum puas.” Elios mengangguk paham. Ia duduk di sofa yang ada di sana. Menonton penyiksaan di depannya dengan wajah dinginnya.

Marcello menusukkan belati yang ia pegang ke perut rata Angela.

“Akhh, sakitt!” Ringis Angela.

Marcello tak mempedulikan apa pun yang keluar dari mulut wanita itu.

Marcello menusukkan belati tersebut ke beberapa bagian tubuh Angela. Menusuknya hingga dalam.

“Kumohon lepaskan aku,” Ucap Angela dengan suara putus-putus.

“Tidak akan.” Marcello menggoreskan belati tersebut pada pipi mulus Angela. Membentuk tulisan 'Bitch' di sana.

“Elios, apa kau ingin mencoba bermain panah?” Tanya Marcello.

“Ide bagus. Aku akan mencobanya.” Elios mengambil busur dan juga satu anak panah yang tergantung di dinding ruangan.

Marcello mengangkat tubuh Angela dengan satu tangannya. Ia menggantung gaun yang Angela kenakan pada paku yang ada di sana.

“Gaunmu kuat sekali.” Takjub Marcello.

Elios mulai mengatur posisinya di hadapan Angela dengan jarak jauh. Elios memasang anak panahnya, lalu ia menggunakan 3 jarinya untuk menahan anak panah pada tali busur. Ia mengunci arah anak panah tersebut pada target. Elios mulai mengangkat dan menarik tali busurnya, lalu ia melepaskan anak panah itu dan... Hap! Anak panah itu tertancap tepat sasaran.

Anak panah itu tertancap sempurna di belahan dada Angela. Angela meringis sakit merasakan dadanya yang tertusuk anak panah.

Waw, kau hebat sekali, Elios!” Marcello menatap kagum pada Elios.

Elios tersenyum miring. Ia sudah lama sekali tidak memanah. Sekalinya kembali memanah, percobaannya berhasil.

“Elios... Marcello... Kumohon lepaskan aku,” Pintanya memelas.

MY BABY [END] Where stories live. Discover now