09✔

204 204 82
                                    

Whooo! Gala balik lagi dengan cerita nyaa!

Ada yang nungguin nggak nih?

Sebelumnya gala mau ngucapin makasih sebanyak-banyaknya buat kalian yang mau mampir dan baca cerita gala!

Semoga kalian suka dan nggak bosan ya sama ceritanya!

Happy reading!
.
.
.
.
.

You know bro, loving you is really make me tolol, goblok, nggak ada otak, dan buta! _Aluna
.
.
.
.
.

🍒🍒 🍒🍒

Satu minggu lamanya gue habiskan di kamar dengan setumpuk buku yang menjengkelkan. Selama itu pula gue tidak bertemu dan berkomunikasi dengan Ale. Ini semua gara-gara olimpiade sialan itu.

Awalnya, para guru pembimbing mengatakan kepada kami kalau para siswa perwakilan olimpiade akan diberikan waktu satu minggu untuk mempelajari materi yang diberikan di dalam perpustakaan sekolah.

Gue tentunya senang karena bisa sekalian menghabiskan waktu bersama Ale. Tapi, tanpa ada alasan yang jelas semua itu di batalkan. Dan di ganti dengan kami di berikan waktu libur satu minggu di rumah, untuk mempelajari materi yang sudah diberikan.

Untungnya dengan tekad yang kuat, gue bisa bertahan. Dan hari ini, semua kerja keras gue terbayar lunas. Gue berhasil meraih juara satu olimpiade biologi, dan Ale juga berhasil mempertahankan gelar juara satu olimpiade matematika miliknya.

Ini pertama kalinya setelah lima tahun terakhir, gue kembali memegang piagam penghargaan. Rasanya semua beban gue hilang gitu aja dan diganti dengan rasa bahagia. Rasa bahagia ini ternyata bukan dirasakan oleh gue aja, tapi Ale juga merasakannya.

Di sana, tanpa ada rasa malunya dia sedang berputar-putar bersama dengan Bintang. Seperti tak merasa keberatan sedikitpun, Bintang menggendongnya layaknya seorang ayah yang menggendong anaknya.

Yahh, mungkin karna badan Ale yang lebih kecil darinya, jadi Bintang nggak merasa keberatan. Dan baru kali ini gue bisa melihat Bintang tersenyum tanpa beban, tidak hanya memasang wajah datar saja seperti saat berada di sekolah.

Di samping mereka juga ada kedua orangtua Bintang yang turut memberikan ucapan selamat serta sebuah buket bunga untuk Ale. Dan kalau tebakan gue benar, wanita paruh baya yang sedang mengarahkan ponselnya kepada Ale dan Bintang itu adalah ibunya Ale.

Tapi, sedekat itukah mereka?

Entah kenapa waktu gue lihat pemandangan itu, dada gue terasa seperti dicubit. Rasanya ada segumpal perasaan emosional yang sulit buat di artikan.

Nggak, pokoknya hari ini gue nggak boleh sedih! Ini kan hari kemenangan gue, jadi gue harus senang dan nggak boleh sedih.

Walaupun bunda sama ayah nggak datang buat liat gue, tapi gue yakin kok kalau sebenarnya mereka dukung gue.

Lagi pula, masih ada Nofa dan Brian yang mau datang dan memberikan ucapan selamat buat gue. Ya, walaupun ujung-ujungnya mereka pasti meminta traktiran.

Setidaknya masih ada orang yang peduli dengan kehadiran gue di tengah-tengah dunia ini. Berkat mereka gue nggak merasa sendiri dan kesepian.

🍒🍒🍒🍒🍒

Bagi beberapa orang, makan malam bersama adalah hal yang paling dirindukan. Tapi, buat gue yang seharusnya bersyukur masih memiliki kesempatan untuk makan satu meja bersama keluarga, adalah hal yang sangat ingin gue hindari. Penyebabnya nggak lain karena, pembahasan mengenai peringkat di sekolah.

Harus Putus! [ Hiatus ]Where stories live. Discover now