5. Rasa Bersalah

118 23 0
                                    

Laki-laki sialan!

Tubuhku seakan tenggelam melihat kapal yang berada di atas sana. Pakaian ini memberatkan tubuhku, aku menarik pisau cepat dan merobek pakaian bawah tubuhku. Perasaanku begitu buruk di dalam air ini.

Apa itu? Aku melihat bayangan hitam yang melintas begitu cepat di depanku. Apa itu?

Jangan katakan! Aku menunduk dan berenang menjauhi seekor buaya besar yang hampir memakanku hidup-hidup. Apa-apaan danau ini? Danau ini berisi sekumpulan buaya! Tidak kusangka dia mengorbankan hidupku untuk mendapatkan Rain. Hidupku memang tidak ada artinya untuk mereka. Aku terus berenang tanpa henti, kenapa mereka muncul bersamaan?

Aku berhenti dan melihat sosok buaya yang membuka mulutnya padaku. Aku lebih baik mati saja.

💐💐💐

"Nona! Nona!" Teriak Rain begitu keras.

"Tenangkan dirimu Rain!" Putra mahkota memegangi pundak Rain yang akan masuk ke dalam air.

"Hiskkk... Nona!"

Sialan!

Apa mereka kira aku sudah mati? Aku keluar dari air dengan membawa seekor buaya yang telah mati mengenaskan. Punggungku sangat sakit bertarung dengan para buaya di dalam sana. Bajuku sudah tidak berbentuk lagi. Dimana semua perhiasanku? Apa ibu akan memarahiku?

"Rain!" Aku memanggil Rain yang menangis.

Semua orang melihatku tanpa berkedip. Memangnya mereka tidak sadar aku keluar dari dalam air. Tidak kusangka danau ini adalah danau untuk memelihara buaya buas. Aku tidak mau lagi di atas kapal cantik itu. Dimana Sir Hans? Sir Hans melompat dari atas perahu dan berlari padaku. Apa dia ingin melompat ke dalam air yang dipenuhi buaya kelaparan?

"Nona! Nona!" Rain langsung memeluk tubuhku yang basah kuyup.

"Aku basah Rain! Aku baik-baik saja, bisakah kau membawakanku kain? Aku mulai kedinginan!"

"Iya!" Rain berlari menjauh.

Apa yang ingin dikatakan putra mahkota padaku?

"Nona Lynelle?" Wajah putra mahkota begitu pucat.

"Maafkan saya yang mulia, binatang anda mati di tangan saya!" Aku menjatuhkan ekor buaya ditanganku.

"Bagaimana bisa?"

Tentu saja bisa! Aku juga terkejut saat bisa menusuk perut buaya dan merobeknya dengan pisau ini. Levin memiliki pilihan yang baik menyiapkan pisau untukku. Bagaimana jika aku memintanya lagi memilihkan senjata lainnya? Aku menyukai kepekaannya pada senjata.

"Saya harus kembali, maaf membuat pertemuan saya dan anda gagal seperti ini. Saya harap pertemuan lainnya tidak berada di atas air lagi. Salam yang mulia!" Aku menunduk padanya.

Pria brengsek tidak tahu kata maaf ini aku akan menyumpal mulutnya jika dia bukan seorang putra mahkota! Kenapa dia bisa-bisanya mendorongku masuk ke dalam air dan memanfaatkan kesempatan untuk mendekati Rain? Dasar bajingan!

"Anda baik-baik saja?" Sir Hans menaruh bajunya padaku.

"Lain kali jangan masuk ke dalam air jika hanya untuk menolongku. Jika kau masuk, aku justru memiliki beban untuk menolongmu!"

Siapa memangnya yang bisa menyelamatkan dua nyawa bersamaan? Aku hanya akan menyelematkan diriku sendiri bukan orang lain.

💐💐💐

"Hiskkk... Hiskkk..."

"Rain, kau sudah menangis lebih dari lima jam! Kau tidak lelah? Aku saja sudah cukup senang memakan kue ini. Ada banyak orang yang melihat kita berdua, bagaimana jika mereka kira aku sedang memarahimu?"

Aku hanya ingin menikmati kue dari toko paling enak di ibukota ini. Mereka terus melihatku sebagai sosok penjahat lainnya hanya memperhatikan Rain yang menangis dengan sangat cantik. Terutama ketika dia mengusap matanya dengan wajah super merah.

"Anda hampir berada di antara hidup dan mati sedangkan saya tidak bisa berbuat apapun untuk anda. Saya adalah pelayan yang tidak berguna!" Rain menutup wajahnya.

"Rain! Aku masih hidup, menangislah ketika aku sudah mati! Makan saja kue ini, kita harus berjalan-jalan di kota. Aku ingin membeli banyak makanan untuk anak-anak di panti asuhan!"

"Anda ingin mengunjungi mereka?" Rain berhenti menangis seketika.

"Iya! Sekarang makanlah ini! Sir Hans juga! Aku sangat senang hari ini walau aku hampir mati."

Aku bisa membuat putra mahkota memiliki wajah pucat sampai rasanya aku ingin memukulnya. Beraninya dia memainkan nyawa seseorang semudah ini! Sialan! Aku pikir aku akan mati hari ini!

"Nona! Anda sangat hebat hari ini bisa membunuh buaya besar itu. Jika saya berada di posisi nona, mungkin saya tidak bisa berbuat apa-apa." Puji Rain.

"Mungkin anda bisa mengikuti pemburuan yang akan diadakan beberapa hari lagi! Anda pasti akan menang bersama Tuan muda Briley." Sir Hans menatapku dengan pandangan penuh harap.

"Aku hanya ingin menonton saja! Lagipula siapa yang akan memintaku mengikuti pemburuan?"

💐💐💐

Putra mahkota!

Aku meremas surat yang baru saja datang dan melihat ke arah Briley yang diam mengasah pedangnya. Kenapa raja memintaku untuk menguji pemburuan tahun ini? Apakah putra mahkota memberitahu bahwa aku telah membunuh hewan kesayangan raja di danau?

"Bagaimana jika kita bunuh saja putra mahkota saat berada di hutan?" Briley memegang pedangnya dengan aura yang ingin membunuh seseorang.

"Lalu keluarga kita akan mati bersama setelah mencoba membunuh putra mahkota. Hah... Aku akan ikut, raja yang memintaku sendiri. Jika aku menolak mungkin hidup keluarga kita dalam masalah."

"Hidup keluarga kita sudah dalam masalah sejak dulu. Ayah dan ibu tidak mungkin datang, mereka mengurus wilayah. Tapi tidak dengan kakek."

"Itu bagus bukan? Kakek akan tahu bahwa kita adalah si kembar cucunya. Dia tidak pernah mengakui kita sebagai cucu seorang Duke Lashon. Kita hanya perlu membawa banyak hewan, kak. Kakek pasti akan tahu nilai kita berdua!" Aku memegang pundak Briley.

"Pfttt... Berapa banyak yang ingin kau bunuh?"

"Sebanyak orang-orang yang menyukai Rain!"

Aku tersenyum pada Briley, sebanyak mungkin sampai kami berdua berada diposisi pemenang. Ada dua hal yang ingin kubuktikan, pertama pada kakek dan kedua pada orang-orang yang terus mengganggu kami. Mereka tidak bisa meremehkan Keluarga Halton! Kami hidup lebih keras di wilayah yang dipenuhi binatang buas dan orang-orang yang memberontak. Memangnya siapa yang bisa hidup di tempat mengerikan itu? Briley tersenyum mengerikan sampai aku tahu dia memiliki senyuman yang sama denganku.

💐💐💐

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

I Wish You Leave Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang